July 25, 2014

Little Gear nya Omar,antara khayalan dan kenyataan.

Setelah satu tahun berlalu, saya inget banget, salah satu impian little gear saya untuk calon anak pertama kami itu adalah, Baby Bouncer Fisher Price, ELC Blossom Farm Clover Cow Sit Me Up Cosy, Box Bayi Graco dan Stroller Cocolatte, kenyataannya apakah saya mendapatkan itu semua? Hehehehe.. tidak saudara-saudara, saya memang mendapatkan 2 dari 4 item diatas, tapi bukan beli sendiri, Alhamdulillah dapet kado! Untuk baby bouncer nya saya dapet merk ELFE, tampilannya cukup besar dan kokoh, ada fitur music dan vibra nya, ayunannya pun untuk bayi lumayan nyaman ya. Sementara barang lain yang kami peroleh adalah stroller Elle Huntington warna merah, gak jadi beli cocolatte trip deh ibu..
sebenernya sih agak kaget juga ternyata ada yang mau kasih kami kado stroller, kami bener-bener terbantu dan bersyukur banget, untuk range harganya sendiri si Elle Huntington ini paling mahal di kisaran harga Rp 1,400,000,- an lah.


 Kelebihan stroller Elle Huntington ini pun lumayan banyak :
- Kokoh
- Cara melipatnya lumayan mudah (tipe umbrella)
- Bisa menghadap ke orang tua dan kedepan
- Ga terlalu berat
- Mudah dibawa saat travelling
- Keranjang stroller besar
- Roda besar
- Ada tempat untuk menaruh minuman/makanan di depan
- Bahannya kanvas, mudah dibersihkan tetapi tidak mudah kotor
- Canopy besar
- Bisa sampai 15 kg
- Harga bersahabat
- Tempat duduknya luas
- Settingan dudukannya bisa mulai dari berbaring macam tidur di kasur sampai duduk tegak.

Kekurangan Stroller ini :
- Untuk mengganti posisi antara menghadap ke orang tua ataupun kedepan agak ribet
- Saat posisi diganti menghadap ke orang tua, keamanannya tidak ada, dan menurut saya terlalu rendah posisi kepala baby, jadi harus diganjal lagi dengan bantal.

Saya cukup bersyukur sih, gak jadi spend money untuk beli little gear yang saya pengen semasa hamil dulu, karena ketika kenyataan berbicara, dan mencoba flashback ke khayalan jaman hamil, duh pasti bakal nyesek banget! Omar hanya mau di bouncer sampai dia umur 4 bulan dong, lepas 4 bulan dia maunya goler-goler saja di kasur, saya pikir bouncer ini masih bisa dimanfaatkan untuk kursinya dia ketika mpasi di usia 6 bulan, walaupun tetep ya ibunya Omar ini masih aja doyan ngayal, pengennya sih nanti kalau dia mpasi kami akan beli high chairnya Graco, tapi lagi-lagi kenyataan berkata lain, ketika waktu eksekusi mpasi tiba, Omar sama sekali gak mau ditaruh di bouncer, dia selalu berusaha untuk bangun dan bĂȘte kalau ditaruh disana, jadilah saya pindahkan dia ke strollernya dengan posisi duduk baru deh anteng. Semenjak itu, bye-bye bouncer, saatnya kamu dilipat dan dilemarikan. Terus high chairnya jadi beli? Gak! Hahhaha.. Omar doyannya makan lesehan di karpet, atau ikut-ikutan duduk di meja makan bareng orangtuanya. Jadi karena kami khawatir kalau beli high chair nanti takut tidak terpakai, kami sempet melakukan uji coba dulu, dengan beberapa kali bawa Omar ke resto dan sengaja didudukan di highchairnya. Yak! Sesuai perkiraan, hanya bisa bertahan di 5 menit pertama, selebihnya dia mulai berontak dan bĂȘte, baru diem setelah saya pangku, atau duduk di kursi/sofa biasa di sebelah saya. Alhamdulillah sih, di umurnya yang 6 bulan, Omar sudah mampu duduk dengan tegak gak pakai oleng.

Bagaimana dengan baby box nya Graco


Ini jelas murni ngayal dan gak akan mungkin dibeli, karena dari sisi space ruangan pun, kamar kami gak akan muat untuk 1 tempat tidur size queen, 1 unit lemari pakaian, dan 1 baby box, yang ada kami gak bisa gerak bahkan susah untuk membuka pintu kamar, ukuran kamar kami hanya 3x3cm, kalaupun beli baby box bisa sih kami taruh di kamar sebelah, tapi saya males dong kalau harus bolak-balik bangun dan keluar kamar setiap kali Omar nangis minta nenen, jadilah kami bertiga tidur bareng alias Co-Sleeping, hehehehe.. Alhamdulillah manfaat Co-Sleeping itu banyak, walaupun awalnya kami co-sleep karena gak ada space, tapi sekarang jadi bersyukur karena telah memilih metode co-sleep ini. Manfaatnya antara lain:

“lebih membangun attachment parenting (AP) antara orangtua dengan anaknya. Soal keamanaan tidur seranjang, tidak perlu diragukan. Ibu memiliki insting untuk tidak menindih bayinya. Ini berbeda dengan suami atau anak-anak (kakak, misal), sehingga mereka tidak disarankan tidur bersama dengan bayi," tutur dr Hadining, SpA. "Dibandingkan sekamar, tidur seranjang lebih banyak memberikan manfaat karena orangtua dapat lebih dekat dengan anaknya. Tak ada kerugian atau sisi negatif tidur seranjang dengan bayi," tambahnya.

Berikut beberapa manfaat tidur seranjang dengan bayi:
* Saling mempererat hubungan.
Hubungan yang istimewa antara ibu dan anak dapat terjalin karena ada kedekatan. Jarak yang sangat dekat saat ibu dan bayi tidur berdampingan, menciptakan keselarasan. Karena, posisi ibu dan bayi saling bertemu muka, posisi hidung keduanya pun saling berhadapan. Pada saat ibu mengembuskan nafas lembutnya, maka akan dirasakan oleh bayi. Embusan nafas ibu ini mampu merangsang bayi menjadi lebih teratur dan baik.

Posisi tidur bayi yang dekat dengan ibu juga membuat sang buah hati dapat membaui aroma tubuh ibu dan memeroleh sentuhan hangat dengan lebih intens. Selain membuat lebih tenang, hal itu juga menurunkan stres pada bayi.

* Bayi tidur lebih tenang dan lelap.
Tidur berdampingan dengan sang bunda membuat bayi lebih tenang dan lelap. Kualitas tidurnya yang lebih baik ini akan berdampak pada tumbuh kembang bayi kelak. Berdasarkan penelitian, selama tidur semua sel tubuh manusia, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak mengalami pemulihan. Hormon-hormon pun lebih aktif diproduksi. Semua itu penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak.

* Kualitas dan kuantitas tidur ibu menjadi lebih baik.
Dengan tidur seranjang, ibu dapat segera menenangkan atau menyusui saat bayinya terbangun di tengah malam. Umumnya ibu dapat segera tertidur kembali dan keduanya bisa menyelaraskan siklus tidurnya satu dengan lainnya. Kondisi ini tentunya menguntungkan karena dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur ibu.

Umumnya ibu sangat paham akan bayinya, sehingga posisi tidurnya tidak akan menganggu atau membahayakan bayinya. Hormon-hormon yang muncul saat bayi menyusu juga menimbulkan efek rileks, yang dibutuhkan ibu agar dapat tidur kembali.

* Lebih mudah menyusui.
Posisi berdekatan akan membantu bayi menyusu dengan lebih mudah pada sang bunda. Bayi yang menyusu pada malam hari juga membantu ibu terhindari dari payudara yang bengkak dan berdenyut-denyut. Berbagai gejala ini dapat menimbulkan mastitis (infeksi saluran ASI). Tidur bersama bayi juga menguntungkan bagi orangtua bekerja karena dapat membantu ibu menjalin kelekatan kembali setelah siang tidak bertemu dengan bayinya.

* Membantu perkembangan bayi.
Tidur seranjang memungkinkan bayi tidur dengan tenang dan lebih pulas. Ketika tidur, bayi mengalami pertumbuhan yang pesat. Bayi juga dapat menyusu lebih lama. Pengisapan tambahan ini memberikan lebih banyak hindmilk (ASI belakang yang biasanya mengalir setelah 15 menit menyusui). Hindmilk mengandung tinggi lemak dan merangsang produksi ASI.

* Mengembangkan kepercayaan antara orangtua dan bayi.
Tidur seranjang memungkinkan memberikan keyakinan pada bayi, ada ibu di sisinya yang selalu siap memenuhi keinginan buah hati tercinta dengan cepat dan tepat. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi bayi karena menjadi modal mengembangkan kepercayaan diri (self esteem) yang berperan membentuk kepribadian ke depan.

Semua point-point diatas itu 100% benar, tapi karena saya masih takut Omar ketindihan bapaknya, jadi selama ini format default posisi kami bertiga selalu saya yang di tengah, kalaupun harus ganti posisi menyusui, Alhamdulillah insting saya selalu On untuk “mengamankan” Omar dari badan bapaknya, seperti yang dikatan oleh  dr Hadining, SpA diatas. 

Untuk saat inipun stroller nya Omar sudah mulai dilipat rapi dan kembali diplastikin kok, dia lebih memilih jalan kaki, atau digendong dengan carrier, kalau dulu stroller biasa dipakai untuk jalan keliling kompleks sore-sore, sekarang Omar jauh lebih suka keliling kompleks dengan sepeda roda tiganya, padahal umurnya pun baru genap 13 bulan. *batin emaknya, syukur gak jadi tuku cocolatte apa lagi combi.. macam mampu aja* hehehehe..

Dari sekian banyak newborn shopping list yang dulu kami buat, hanya baju-baju newborn dan 

bedong baby chaz yang kami benar-benar beli sendiri, dan terpakai secara maksimal, mulai dari baby sterilizer bottle, breast pump, cooler bag, baby diaper bag, nursing apron, baby carrier, cloth diaper, sampai botol kaca asip (sukses dikasih tanpa perlu malak), dan pakaiannya Omar hingga dia berumur 1yr+ ini, hampir semua Alhmadulillah dapet dari kado, atau lungsuran dari teman maupun kerabat-kerabat kami, subhanallah gak ada barangnya yang jelek, walaupun ada barang second tapi semua masih dalam good condition. 

Mengingat-ingat setahun yang lalu, rasa-rasanya membesarkan Omar itu gampang dan banyak banget rejekinya, dia bukan type bayi yang rewel atau mudah merasa tidak nyaman, dia menerima setiap barang maupun mainan yang diberikan kepadanya, kalau mungkin ada beberapa bayi yang tidak cocok dengan jenis kain tertentu karena kulit yang terlalu sensitive, Omar Alhamdulillah bisa menggunakan baju mulai dari beli di pasar sampai macam mothercare, jika ada bayi yang kurang cocok dengan detergen pasaran sampai harus membeli detergen khusus, semua pakaian Omar bisa cuci gabung dengan pakaian orangtuanya (kecuali clodi). Selayaknya orangtua saya pengen banget bisa ngasih yang terbaik untuk Omar, tetapi seiring berjalannya waktu, saya pun belajar banyak hal dari Omar.. bahwa kebahagian itu bisa diperoleh dari hal yang paling simple. Kalau dulu saya berharapnya dapet Breastpump Avent tapi ternyata dapetnya Pigeon, kenyataannya saya malah lebih nyaman dengan marmet, bisa bayangkan gak kalau saya beneran beli Avent, saya akan punya 2 breastpump nganggur dirumah.

Tapi saya percaya setiap anak akan memberikan kita banyak pelajaran dan moment baru, saya gak tahu akan seperti apa adik-adiknya Omar nanti, apakah akan lebih mudah lagi daripada Omar atau justru lebih sulit, apakah saya masih mampu memberikan mereka ASIX dan Mpasi homemade seperti kakaknya, atau justru akan ada kenyataan-kenyataan baru yang lain. Saya hanya berdoa, semoga setiap cita-cita saya untuk Insyaallah anak-anak saya nanti, selalu diridhoi Allah SWT. Aamiin.

No comments:

Post a Comment