May 22, 2014

Cerita ART

 
Gambar dari sini


Kemarin si mbok tetangga beberapa rumah di kompleks saya ngobrol dengan Uti nya Omar, dia curhat kalau ada rencana untuk resign dari kerjaannya yang sekarang sebagai ART di tempat tetangga saya ini, "Saya capek bu, gaji kecil tp semua saya yang kerjain, mulai dari Beberes rumah, nyuci, nyetrika, momong anak sampai masak makanan untuk baby nya juga saya, untung aja Omar bikin bubur setiap hari jadi saya bisa minta.." , "ngomong-ngomong mbak putri butuh rewang gak bu? saya mau deh kerja disini, di bayar 300rb gpp, nyetrika nyuci juga.. kan Omar bubur sudah dimasakin, nyapu ngepel mbak putri sendiri, nyuapin omar juga gak perlu digendong-gendong"

Ibu saya pun jawab: "sebenernya sih butuh mbok, tapi ya kan gak enak juga, mbok keluar dari rumah sana terus masuk rumah sini, nanti dikira anak saya yang ngebajak mbok" setelah denger cerita mama ini saya langsung nyesek, "Ya Allaahhh.. susah banget ya mau punya ART doang.. sekali nya ada yang enak dan menawarkan diri, saya nya yang sungkan sama tetangga" T____T
 
bdw, tetangga saya itu FTM tapi entah kenapa she doesn't know how to handle her own house and children.. alhasil kebanyakan makanan babynya supply dari omar. *iih, kok jadi ngomongin tetangga sih..

May 13, 2014

Yuk! Siap-siap Sekolah Anak

Hasil manggil-manggil miss Vidya Dwina Paramita di group, baru dijawab menjelang tengah malam..

Ya Allah, sibuk bener yaa principal kita ini..

Assalamualaikum buibuuuuu Sedikit masukan kalau mau daftarin anak ke sekolah:

1) orangtua harus memutuskan dulu mau mendidik anak seperti gimana. Ini penting banget. Kenapa? Karena pada dasarnya kan itu anak kita..kita yg mutusin mau ngebentuk anak kita kayak apa. Ini juga penting karena skrg makin bnyk BGT sekolah dengan jenis yang beragam. Tiap sekolah punya metode dan ciri khas masing-masing. Nggak ada yg salah atau bener semua tergantung orangtua: mau membesarkan anak dengan cara apa.
kalau kita mau anak kita fokus di agama, ada sekolah berbasis agama. Kalau kita mau anak kita pinter secara akademis, ada sekolah yg nawarin itu dengan segala worksheetnya. Kalau kita lebih mentingin anak kita belajar sharing, antre, sopan santun, dan seneng belajar..berusahalah cari sekolah kayak gt.

2) gw menyarankan utk cari sekolah yg deket dr rumah. Kasian anak kalau hrs pergi jauh ke sekolah.

3) sebelum daftar, pastiin anak kita ikutan coba kelas (trial) dengan kita dampingin di dalam kelas. Perhatiin bagaimana gurunya mengajar, bagaimana gurunya meng-handle anak kita, bagaimana proses di dalam kelas. Temuin kepsek/direktur akademisnya utk ngobrol dan tanya-tanya soal segala macem yg perlu ditanyain.

Inget: itu tempat kita akan menitipkan anak kita selama beberapa jam tiap minggunya. Oiya, ada banyak metode pengajaran. Kita nggak perlu pelajari satu persatu semua. Itulah pentingnya poin nomer 1, kalau kita sudah tahu dan sepakat tentang cara kita membesarkan anak, tinggal pilih sekolah, trial, tanya-tanya, dari situ kita bisa putuskan apakah cara sekolah itu ngajarin anak sejalan sama cara kita membesarkan anak.

Demikian sekilas inpoh..

May 11, 2014

Pergi Bawa Anak = Repot

"Aduuhh.. semenjak lahiran sampai sekarang aku blm kemana-mana loh, repot bawa-bawa bayi keluar itu.." , "gw gak ikut deh, anak gw rewel banget kalau di bawa kemana-mana, belum bawaannya"

itu beberapa komentar yang lumayan sering saya denger di lingkungan sehari-hari, gak bisa disangkal juga sih, bawa anak keluar rumah itu memang butuh persiapan ekstra, termasuk kondisi anak itu sendiri. Alhamdulillah dari Omar umur 3 minggu saya sudah bawa dia keluar rumah, walaupun cuma ke mall di tengah kota. Sebenernya gak gitu susah kok kalau mau jalan sama bayi, tinggal bagaimana kita saja yang jadi orang tua menyikapinya.

Ini contoh beberapa persiapan yang saya bawa kalau Omar keluar rumah, mulai dari sekedar belanja bulanan sampai liburan akhir tahun ke Malang.  Kalau cuma sekedar ke Mall atau ke supermarket, saya biasa gendong omar dengan baby carrier, dan bawa 1 tas tangan ukuran sedang, perkakas omar gabung sama perkakas emaknya.
 

Dulu inget pas belanja kebutuhan baby, saya pengen banget punya baby diaper bag, tapi dipikir-pikir lah wong kemana-mana naik motor, kayaknya repot gt bawa 2 tas. Saya selalu bawa baju ganti minimal 1, sekedar jaga-jaga.  Kalau untuk traveling, misal ke bandung atau ke puncak, 1 tas tangan emaknya + 1 traveling bag ukuran sedang, tetep gendong Omar dengan carrier, karena perginya kalau gak naik bus ya nebeng mobil teman, sungkan kalau bawa tas banyak. Yang kira-kira akan sering keluar masuk, taruh dalam tas tangan, baju Omar+emak+bapaknya masuk ke dalam traveling bag.  Perjalanan jauh selama seminggu? cukup 1 traveling bag sedang+ 1ransel ukuran sedang + 1tas emak ukuran kecil.

Yang wajib di bawa setiap keluar rumah?
1. Baju ganti Omar
2. Popok
3. handuk kecil
4. Apron
5. Selimut flanel
5. Minyak kayu putih
6. Kantong baju
(semua masuk tas jinjing ibu)

Stroller kapan di bawa? Hanya kalau naik mobil!

Dan satu lagi kelebihan Asi, ibunya gak perlu repot nenteng termos air, container sufor, dan dot, cukup pasang apron dan buka baju.. :)) *enak kan?? makanya asi aja..*

Prinsip saya, sepanjang anak bisa dibawa, anak akan ikut ibunya pergi kemanapun.

May 6, 2014

Susu Formula

Alhamdulillah, mulai dari pertama kali Omar menghirup udara dunia hingga detik ini saya masih mampu memberikan dia ASIX dan ASI, semoga akan terus begitu hingga adik-adiknya omar nanti.

sering denger cerita tentang penggunaan Sufor, mulai dari tetangga sebelah yang bilang anaknya lebih suka ASI daripada Sufor (lah, bukannya bagus ya bu jd gak perlu biaya untuk susu?)
Sampai Sufor yang dijadikan pelarian karena anaknya gak doyan makan, jadilah si anak itu sampai umur 3 tahun hanya mau minum sufor gak mau makan.
Dan barusan baca di group, ada tante yang cerita tentang keponakannya, setiap pup sembelit dan harus dibantu microlax, karena dari lahir sampai usia 2 tahun minum sufor.. tidak suka sayur&buah, plus jarang minum air putih.

Bukan, bukan saya anti Sufor.. tapi Sufor itu diciptakan bukan sebagai pengganti Asi ketika Asi masih mengalir keluar.
Sufor bukan solusi ketika anak susah makan,
Sufor juga tidak diciptakan untuk Ibu yang males nyusuin Baby nya..
Sufor pun bukan senjata ketika "Asi saya sedikit" / "Asi saya tidak keluar" padahal sudah jelas ketentuan tentang Asi di dalam Al-Qur'an.

Asi itu ada, dan berusahalah sekuat tenaga untuk memberikannya.
Dan kalaupun pada akhirnya harus menggunakan susu formula,
pergunakanlah dengan bijaksana dan tepat guna. Bukan semena-mena dan akhirnya merugikan si anak itu sendiri.