December 8, 2011

Budaya Indonesia, Terlupakan atau penambah wawasan?




Hi.. Insya Allah tahun 2011 sudah mau habis, dan gak lama akan masuk tahun baru 2012. Sepertinya akan semakin banyak hal-hal baru bermunculan, teknologi baru, pemikiran baru, budaya baru, trend baru, dan mungkin saja kekasih baru *bagi yang belum menikah* hehehehhe..

Mulai awal tahun 2000-an sepertinya dunia mulai dikejutkan oleh beberapa invasi yang muncul dari kebudayaan timur. (Asia :red) mulai dari China yang merebut pasar dunia, pertumbuhan industry Asia yang bertahan di tengah krisis global, dimana beberapa Industri besar dunia berlomba-lomba gulung tikar, justru beberapa wilayah Asia dinobatkan sebagai Negara Ekonomi Baru, seperti India, dan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan Asia Tenggara.*proud*
Well, jelas saya gak akan ngebahas tentang pertumbuhan ekonomi Asia. Udah banyak yang nulis juga soalnya, I’m gonna talking about Culture!!! Yesss…  BUDAYA.. Asia terkenal karena kebudayaan kuno nya, bahkan China dikenal dengan “kebudayaan 2000 tahun yang lalu”. Banyak orang berfikir asia selama ini selalu dipengaruhi oleh budaya barat, mulai dari teknologi, pakaian, film, music, tapi ketika budaya Asia mulai menunjukan taringnya justru banyak orang yang beranggapan bahwa itu hanya sementara. Menyedihkan ya??
Akhir-akhir ini hampir seluruh Negara Asia membicarakan tentang Korean Wave, *capek juga ya menjelaskan apa itu Korean Wave* tapi tau gak sih kenapa segitu hebohnya Korean Wave itu?? Korea adalah Negara asia yang dijajah oleh Negara asia sendiri, yaitu Jepang. *kalau Indonesia kan mulai dari Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, dan terakhir Jepang jadi budaya kita lebih beragam*
Dinasti mereka dimusnahkan oleh penjajahan jepang, jepang mendominasi hampir seluruh kehidupan masyarakat Korea. Bahkan ada sebuah artikel yang mengatakan bahwa Korea adalah Negara yang didominasi oleh dua Budaya yaitu Jepang dan China.. jadi ketika mereka menunjukan kepada dunia seperti apa budaya mereka yang sesungguhnya, dunia pun kaget. Dan tidak menyangka Korea memiliki budaya seperti itu.
Dan Korean Wave pun menyentuh Indonesia, iyess!! Kalau kalian lagi pada nganggur pagi-pagi, coba deh iseng-iseng liat Inbox, dahsyat, atau acara-acara music pagi. Itu rata-rata didominasi oleh Boyband atau Girlband yang ter-influence oleh budaya korea. Banyak kritikus mengatakan, kasian ya anak muda jaman sekarang lupa sama kebudayaan sendiri.. mereka Cuma bisa mencontoh kebudayaan Negara lain.  Saya adalah generasi yang tumbuh di tahun 90-an, generasi dimana Mickey Mouse Club America merajalela. Mulai dari Backstreet Boys, The Moffats, Nsync, Hanson, Britney Spears, etc. dan saya inget waktu itu juga banyak Boyband-boyband dari Indonesia yang mengikuti mereka, sebut aja cool colors, M.E, T-five *inget banget setiap Pensi WAJIB, FARDU’AIN ada T-five*, Neo, Coboy, F.B.I *bandnya Indra Bekti*dkk-nya.
Tapi apa pernah hal seperti itu diperbandingkan?? Ketika budaya Amerika yang ditiru sepertinya semua orang sudah “lumrah” dan mengerti dan bisa menerima tanpa perlu banyak bertanya dan menilai.. tapi ketika kita mencoba meniru Negara Asia yang lain, malah muncul pertanyaan. Apakah budaya Indonesia sudah terlupakan??
Sebenarnya apa sih Budaya Indonesia itu sendiri??
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayan local, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka tahun 1945. Sementara, Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Kebudayaan Nasional menurut Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari Kebudayaan daerah”. Lain dengan bapak Sosiologi Koentjaraningrat, “yang khas dan bermutu dari suku bangsa manapun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional.”
Berdasarkan pemahaman diatas, saya akan sangat sakit hati, ketika generasi saya dianggap sebagai orang yang melupakan kebudayaannya sendiri, apakah dengan kita lebih sering berbahasa Inggris itu disebut melupakan bahasa Indonesia?? Apakah dengan kita menggunakan gadget made in Japan, USA, Vietnam itu disebut dengan pengkhianat Negara?? Apakah dengan kita mencoba memahami suatu budaya Negara tertentu itu disebut melupakan budaya sendiri??
Cobalah lihat segala sesuatu dari sudut pandang positif, mempelajari budaya Negara lain bukan berarti melupakan budaya sendiri, justru memperluas pola pikir dan menambah “jaringan” untuk memasarkan kebudayaan Negara Sendiri.
Dan tahukah kamu apa fungsi kami sebagai generasi masa kini di jaman Indonesia sekarang?? Sebagai orang yang akan menjembatani budaya local dan budaya asing untuk sama-sama selaras dan dapat menyatu dengan baik, tanpa kehilangan jati diri sebuah bangsa. That’s we called Open Minded!

Proud To be Indonesian!!

December 5, 2011

Social Media

 Lumayan lama juga ya saya gak ngeblog.. November kemarin Cuma nerbitin 2 (dua) Postingan. *nerbitin, seolah-olah banyak gitu karya nya. Hahahhaa..
Sebenernya bukan gak ada bahan, tapi memang akhir-akhir ini waktu saya habis buat mantengin Variety Show Korea. Bisa dibilang gak produktif juga sih, selain itu masih kurang sreg nih sama tampilan blog yang sekarang, jadi males liatnya.. *yeah, I’m display person. Gampang banget dipengaruhi sama kemasan.
Anyway.. I’m trying to be more productive this month. Bismillaaah….
Untuk postingan yang pertama di Bulan Desember ini, mau mengangkat topic seputar Media Sosial. Yup! Harus kita akui, sekarang ini peran media social besar banget pengaruhnya di kehidupan kita. Tapi masih banyak juga loh, orang yang gak paham apa sih sebenernya Media Sosial itu??
Berdasarkan keterangan di Wikipedia, Media Sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya  bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring social, wiki, forum, atau dunia virtual. Andreas Kaplan dan Michael Haenkein mendefinisikan media social sebagai:
“Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideology dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan peciptaan dan pertukaran user-generated content”
Sementara Jejaring social merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring social terbesar antara lain Facebook. Myspace, Twitter. Media social mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan mbemberi kontribusi dan feedvack secara terbuka, member komentar, serta membagi Informasi dalam waktu yang cepat dan terbatas.
Nahh… berdasarkan penjelasan dari Wikipedia diatas, yang jadi pertanyaan sekarang adalah “Sudahkah kita sebagai Masyarakat pengguna Media social memanfaatkan media tersebut dengan baik?”
Pernah baca tulisan di beberapa blog, tentang complain terhadap orang-orang yang terkadang terlalu “over” di situsnya masing-masing, ya emang sih itu hak mereka, karena itu adalah situs pribadi mereka. Tapi kadang mereka suka lupa, kalau mereka itu adalah salah satu bagian dari masyarakat virtual. Sekalipun itu Virtual, yang namanya “masyarakat” pasti akan ada norma-norma yang secara tidak sadar akan terbentuk dan berlaku secara umum. Pernah kan liat di Infotainment yang mengangkat berita tentang artis yang bertengkar dengan kekasihnya di Twitter (terkenal juga dengan istilah twitwar untuk orang-orang yang bertengkar via twitter) , sampai menggunakan kata-kata yang sebenarnya sama sekali tidak pantas untuk dikeluarkan di media manapun, pernah ada juga kasus dimana salah seorang anak SMA Swasta mencela status SMA Negeri, sehingga menimbulkan kesenjangan sampai dibahas di Radio. Terkesan sepele, tapi ya memang seperti itu efek dari suatu Media.
Sekarang ini yang sedang marak adalah, metode menyampaikan Doa via Jejaring social, saya lupa blog siapa yang waktu itu saya baca, tapi dalam blog itu si penulis menjelaskan tentang adab-adab berdoa dimana dia beranggapan bahwa berdoa di jejaring social itu bukanlah suatu hal yang lumrah. Akan ada banyak pendapat pastinya tentang hal-hal seperti ini, pantas atau tidak pantas, sah atau tidak sah. Berdoa sendiri itu adalah suatu media, media komunikasi kita secara langsung kepada Sang Pencipta. Saya sendiri setuju, kalau berdoa itu ada aturan-aturan dan adab-adabnya, tapi saya paling suka dengan cara berdoa salah satu ustadz yang saya follow di Twitter, dia tidak menyebutkan secara spesifik apa isi doanya, tapi dia mengajak orang-orang yang melihat atau membaca doa tersebut, untuk ikut mendoakan atau meng-Amin-I..
Ada juga orang yang tidak suka ketika orang lain melihat, atau ikut campur ketika dia meng-update suatu status. Yah, saya sih Cuma bisa bilang, itu salah satu resiko dalam menggunakan media social. Kalau memang tidak suka statusnya dibaca atau dikomentari orang lain, ya jangan menulis disitu, kalaupun memang itu pembicaraan pribadi sebaiknya gunakanlah forum pribadi, atau dibuat private saja account-nya. Ini juga nih, yang saya ngerasa lucu.. di salah satu account saya, ada temen yang baru jadian, setiap kata-kata dari pasangannya di posting ulang sama dia di account nya. Dan iseng-iseng saya sindir *gak iseng juga sih, memang sengaja. Siapa juga gitu kan yang mau liat orang pacaran di tempat umum. Dan kayaknya temen saya itu ngerasa, dan saya dihapus dari list temennya dia. Saya Cuma khawatir itu hanya euphoria sesaat, dan biasanya ketika orang mudah mengumbar masa-masa “bahagia” , mereka juga akan muda untuk mengumbar masa-masa “sedih” mereka. *paham kan?
Itu yang masih pacaran, ada lagi yang sudah jadi suami-istri dan waktu awal-awal menikah, mereka selalu update tentang kehidupan pernikahan termasuk tentang ukuran tempat tidurnya, dan seperti apa suaminya ketika di toilet. *For God Sake, ada banyak hal untuk mengekspresikan kebahagian suatu pernikahan, tapi saya yakin banget bukan seperti itu caranya.
Saya yakin kok, di semua media social manapun syaratnya akan sama. Salah satunya Sudah cukup umur, untuk tahu hal-hal yang baik untuk dipublikasikan dan untuk konsumsi pribadi. Jangan sampai image anda rusak hanya karena status-status anda di Media social. *salah satu cara untuk introspeksi diri sendiri juga ya put, jangan sampai kata-kata balik ke diri sendiri*
Kebebasan berekspresi seharusnya membuat kita lebih menyadari bahwa kita memerlukan orang lain untuk saling melengkapi kekurangan kita masing-masing. Ketika kita menyadari tentang kekurangan kita, kita akan lebih tertantang untuk menjadi orang yang lebih kreatif dengan membuat konten-konten yang bermanfaat untuk banyak orang. Dengan adanya kebebasan berkespresi juga, kita bisa saling bertukar pikiran dan menemukan solusi-solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada, jangan malah menjadi apatis dan tidak terima ketika menerima suatu kritik atau komentar dari siapapun *well, its global user. Everyone can shout* Saling menyadarkan dan mengawasi adalah cara paling baik dalam menjalin suatu hubungan melalui media social.
Alat media social yang digunakan di Indonesia, rata-rata diadaptasi dari Amerika. Indonesia merupakan salah satu pengguna terbedar Facebook dan Twitter, agak sedih juga sih dengernya. Karena sepertinya kita cenderung sebagai pihak “Konsumen” bukan pihak “Produsen”..
Di beberapa Negara Asia sendiri, jauh sebelum Facebook atau twitter terbentuk, mereka telah memiliki jejaring social sendiri yang digunakan oleh hampir seluruh penduduk di Negara itu, sebut saja Weibo di China dan Cyworld Minihompy di Korea. Indonesia sendiri sebenarnya punya Kaskus, tapi entahlah special untuk Indonesia tetap saja produk asing yang jadi juaranya.
Saya mau mencoba sedikit mengupas tentang Cyworld Minihompy, Cyworld Minihompy adalah jejaring social aseli buatan Korea Selatan yang diluncurkan pada tahun 1999, jauh sebelum Facebook dan Friendster terbentuk, Cyworld Minihompy telah banyak digunakan oleh masyarakat korea termasuk public figure untuk berhubungan dengan lingkungan mereka, agak sulit untuk orang diluar Korea membuat account di jaringan Cyworld Minihompy ini, mereka butuh verifikasi kode passport dan butuh waktu lebih dari sehari untuk mengaktifkannya.
Sekarang ini Cyworld Minihompy sudah menggunakan beberapa bahasa dunia termasuk Inggris. Setelah sebelumnya mereka hanya menggunakan Bahasa Korea. Minihompy tampil dalam bentuk kamar mini 3D, sehingga si pengguna seolah-olah terlihat seperti tinggal dan berinteraksi dalam bentuk avatar atau mini-me. *pengennn punyaaaa… tapi susah sign up nya.. * avatar ini sebagai perwakilan dari si pengguna Cyworld dalam dunia virtual yang bisa dibangun sesuai kepribadian dan keinginan masing-masing. Hal yang paling penting dalam Minihompy ini adalah, mereka harus mendesign kamar mereka seatraktif mungkin, karena kamar itulah yang akan digunakan untuk menerima tamu-tamu yang mau berkunjung ke account pengguna.
Untuk beberapa orang yang melihat tampilan Minihompy ini rata-rata akan beranggapan, sok imut, dan terlalu “Korea” apalagi fitur ini hanya bisa digunakan oleh HP Samsung yang Notabene produk Korea, menurut saya sih dari kacamata pemasaran hal ini cerdas, buatlah suatu produk yang menarik dan mewakil budaya suatu Negara, dan pakailah tools asli buatan Negara itu, sehingga ketika orang dari Negara lain ingin menggunakan atau berpartisipasi, mau tidak mau dia harus membeli “sepaket”. Cerdas kan?? Sama saja kayak Apple, buatlah iTunes, tapi pastiin hanya dari Produk Apple sajalah aplikasi itu bisa digunakan secara maksimal, dan pastiin juga semua artis memiliki situs resmi iTunes. Uang datang dengan sendirinya.. jelas kuncinya satu, produk tersebut harus benar-benar unggul. ^^
Saya yakin, tahun-tahun kedepan Industri “Media Sosial” akan menjadi ranah mencari uang yang paling mudah dan paling popular dibanding industry-industry yang lain.. just prepare yourself, and be smart.



Source: Wikipedia, Blognya Om Jay *makasih ya om*, KBSWorld.

November 7, 2011

Hallyu Marketing Strategic..



Hooraayy.. akhirnya hasrat menulis muncul lagi, setelah bulan Oktober kemarin Cuma ngeluarin 2postingan.. T___T merasa bersalah banget!! Padahal di draft sih udah numpuk, Cuma males gitu buat ngedit nya.. tulisan yang sekarang  Insya Allah mau di posting juga, bukan bener-bener tulisan baru sih. Sebelumnya udah pernah dikeluarin di Notes Facebook.. Cuma yang sekarang ini sudah mengalami sedikit pembaharuan, dan ada beberapa tambahan Informasi.. hehehhehe..

Kenapa tiba-tiba ngebahas Strategic Marketing put??
Iya, jadi dulu waktu kuliah kan Major saya itu Pemasaran, dan emang suka banget sama mata kuliah Strategi Pemasaran, karena apa ya.. menurutku pemasaran itu adalah kunci utama untuk mengenalkan suatu produk yang kita miliki kepada orang lain, dan itu gak bisa asa-asalan, bisa-bisa maksud dari tujuan utama produk itu gak nyampe lagi kalau asal-asalan. Sayang banget kan?? Otomatis strategi itu penting!! 

Terus kenapa ngangkat tentang Hallyu Marketing Strategic put?
Hehehhee.. ini sih karena kesukaan pribadi saja, saya itu suka banget sama Korea. Terutama Korea drama, pertama kali nonton Korea Drama itu sekitar SMP setelah Meteor Garden F4 Booming, mulai deh tuh hunting-hunting serial Asia yang lain. Akhirnya bener-bener jatuh cintanya sama Drama Korea, selain gaya bahasa mereka yang lucu, alur ceritanya itu juga gak ngebosenin, pada umumnya episode mereka itu gak sebanyak sinetron Indonesia yang sampai ratusan, daaannn gak bisa dihindari atau disangkal Pemainnya ganteng-ganteng banget!! Udah gitu romantisnya gak karu-karuan.. yeahh, sometimes it’s a little bit cheesy, tapi justru sisi cheesy nya itu yang bikin melting.. *hahahahahaa, emang deh gw Drama Queen sejati!
Meteor Garden
Stairway to Heaven
Memasuki tahun 2008 waktu jamannya nulis skripsi ada adek tingkat di Kosan temen *dari Jakarta juga, makanya akrab* dia mulai mendoktrinisasi pikiran saya dengan lagu-lagu dari Korea, pikiran pertamaku adalah: “cowo-cowok ini nyanyi apa sih?? Trus kenapa mereka harus ngedance-ngedance gitu sih?? Emang masih jaman ya era Boyband?? Dan sepertinya saya terkena karma, semakin didenger malah semakin nyantol.. kalau kata Kylie sih I’m just can’t get them out of my mind! “
Dan Puncaknya, saya menetapkan Lagu Super Junior : Neorago sebagai theme song untuk masa-masa galau saya dengan Skripsi.. itu sebenernya lagu Ballad, tapi agak sedikit ngeBeat jadi enaklah di telinga.. 


Super Junior Neorago
Setelah lulus kuliah kan pindah ke Jakarta lagi tuh, sempet hilang deh program doktrinisasinya, tapi tetep Drama Korea mah jalan terus, etapi kok malah adik saya yang tiba-tiba suka download MV (Music Video) Korea, siapa lagi kalau bukan SNSD! Jadilah saya kembali teracuni oleh lagu-lagu tersebut, dan semakin kesini efek Artis Korea itu semakin besar dan besar dan besar sampai ada istilah Hallyu Wave Marketing, dan dengan rasa pensaran saya yang tinggi maka diputuskanlah untuk mencoba mencari tahu, apa sih Hallyu Wave Marketing itu?

“AKTOR HYUN BIN JADI DUTA PERTAHANAN RI”
Aktor Korea Selatan, Hyun Bin Diagendakan datang ke Indonesia bulan depan, bukan sebagai artis, kunjungannya dalam rangka mendukung ekspor industry pertahanan Korea Selatan, (sebagai bagian dari Wamil yang harus dijalani selama 2 tahun). *buat yang bingung, di Korea Selatan samapai hari ini masih ada system Wajib Militer bagi pria usia 20 – 30 tahun dari semua kalangan, tanpa terkecuali. Mereka akan dididik selayaknya seorang militer dan menjalankan tugas-tugas sebagai abdi negara, termasuk menjaga daerah perbatasan antara KorSel dan KorUt.
HyunBin dipilih karena kepopulerannya yang melintasi batas Negara, Korea Selatan akan menempatkannya di Pos Luar Negeri sebagai Duta Besar tak resmi. “Pemerintah Indonesia mengundang HyunBin dalam rangka peringatan hari TNI 4-7 Okt 2011, karena HyunBin
terkenal lewat drama “Secret Garden” sehingga pemerintah Indonesia bermaksud mengundangnya.” kata salah satu pejabat korps marinir, seperti dimuat harian Korea, Chosun Ilbo, Rabu 21 Sept 2011. *Korea ini pinter pasang umpan ya.. kekkeekkek…
Pejabat itu menambahkan, bahwa kementerian sedang mempertimbangkan mengutus HyunBin sebagai utusan khusus berkaitan dengan pertahanan dan kerjasama bilateral dalam industry pertahanan.
“Karena Indonesia memutuskan untuk mengimport jet T-50 supersonik, Mei lalu, dan mempertimbangkan membeli kapal selam, Indonesia memiliki peran besar dalam industry pertahanan Korea”.
HyunBin yang bergabung dengan Korps Marinir maret lalu bertugas sebagai infanteri tempur di brigade keenam di Pulau Baeknyeong, Korps Marinir sedang mempertimbangkannya untuk dipindahkan ke bagian Humas.

Just for info: menurut aircraftcompare.com harga satu pesawat T-50 mencapai 21US$ atau setara Rp. 179,9 miliar. Indonesia berencana memilih 16 Buah. Dan balasan dari KorSel apabila Indonesia jadi membeli pesawat tersebut adalah mereka akan membeli pesawat CN-235 buatan Indonesia..

Yang tadi diatas itu adalah selintas berita tentang penggunaan artis sebagai seorang endorse, Ini jelas udah biasa banget hampir di semua Negara menggunakan artis sebagai endorse mereka, TAPI yang hebatnya beberapa perusahaan besar asing (diluar Korea) memanfaatkan para artis Korea sebagai bagian dari strategic penjualan mereka dikarenakan efek Hallyu yang semakin menyebar luas di seluruh Dunia,
What is Hallyu Wave??
“Hallyu atau Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop korea secara global di berbagai Negara dunia, umumnya Hallyu memicu banyak orang di Negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan Kebudayaan Korea”.
What is Marketing??
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan pemuasan kebutuhan manusia.
What Is Marketing Strategic?
Strategi pemasaran adalah suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan, Hallyu Marketing Strategic adalah Strategi Pemasaran yang menggunakan efek dari tersebarnya Budaya Pop Korea yang sekarang ini sedang diminati oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Salah satu perusahaan besar mengatakan: Kami sengaja menggunakan para artis korea ini dikarenakan efek Hallyu yang sedang mewabah di seluruh Dunia, kami berharap dengan menggunakan para Idola Korea ini sebagai bintang iklan dapat memasuki segmen pasar baru, dan mendapat keuntungan dari “serangan” artis korea. (a.l : Lacoste, May Pole, Edwin) cara ini juga dapat digunakan sebagai langkah awal dalam upaya memasarkan Pariwisata di Asia.
Para artis itu tidak akan melakukan promosi secara aktif terhadap produk-produk dimana mereka menjadi endorse nya, akan tetapi mereka dapat menggunakan produk-produk tersebut di dalam kehidupan mereka sehari-hari seperti kutipan di bawah ini:
“they will not be active as official promotional models for the brand, they will wear the brand’s clothing when  taking photoshoots, or appearing on programs, or wear the clothes on a daily basis”
*jadi bisa dibilang setiap mereka ganti sponsor, isi lemari mereka akan ganti juga… T____T ENVY!
Oh iya latest info nih, tau Girl Band 2NE1 kan? Nah girl band inilah salah satu pelopor penggunaan Sepatu Adidas Wings, atau sepatu adidas bersayap keluaran designer Jeremy Scott, si Jeremy ini digadang-gadang akan menggantikan Karl Lagerfeld untuk Label Channel ketika si Karl pensiun, kenapa Jeremy Scott yang dipilih?? Denger-denger sih ya.. karena design nya si Jeremy ini Beyond Imagination dan yaitu tadi banyak dipakai oleh artis-artis korea sebagai salah satu fashion item mereka. Hehehehe…
Adidas Wings by Jeremy Scott

Disamping brand-brand luar yang menggunakan strategi tersebut, Pemerintah Korea juga menetapkan Hallyu sebagai strategi pemasaran di Luar Negeri. Selain untuk pariwisata, strategi ini juga digunakan untuk bidang Ekonomi dan Bisnis. MENGAPA ditetapkan seperti itu???
Ini jawabannya: Untuk pertama kalinya dalam sejarah pariwisata Korea, jumlah pengunjung Asing yang datang ke Korea tahun ini mencapai lebih dari 7 Juta orang! *Ya Allah, semoga tahun depan saya termasuk wisman asing itu.. aamiin! Keberhasilan ini memiliki makna penting, karena industry pariwisata juga ikut terkena imbas dari resesi global dan penyebaran flu baru tipe A H1N1. ada 3 hal yang yang mendorong peningkatan jumlah kunjungan ini:
1.         Lemahnya nilai tukar Won terhadap Yen dan Yuan mendorong jumlah turis jepang dan cina datang ke korea. *ada sisi positifnya juga ya, kalo nilai mata uang suatu Negara itu turun.. J
2.       Kebijakan yang berhubungan dengan pariwisata telah berkembang menjadi lebih bersahabat sehingga membuat industry pariwisata memiliki daya saing.
3.       Nah.. ini masternya… Arus masuk besar-besaran wisatawan asing ke Korea juga terjadi berkat upaya pemasaran secara agresif di luar negeri. Strategi pemasaran di luar negeri ditetapkan pada Hallyu, yaitu gelombang budaya pop Korea. Karena efek Hallyu ini Pariwisata Korea akan menarik sebanyak 10 Juta WisMan mulai tahun 2012, berdasarkan hal yang diatas itu Industri mereka akan meraup keuntungan dari 9 Miliar dollar thn 2008 menjadi 30 Miliar dollar pada tahun 2020.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut Korea akan melakukan investasi besar-besaran di sector pariwisata dan membangun kompleks wisata multi-tujuan yang menawarkan berbagai macam jasa, Lebih khusus Korea akan lebih memperhatikan kesehatan, industry makanan, rumah tinggal, dan budaya spiritual. Ketika semua hal tersebut telah dijalankan secara alami Wisatawan akan datang dengan sendirinya pastinyaaaa….

“Even Clothing Brands take on Hallyu Marketing Strategies”
“The Hallyu Marketing Strategy that has become the center of middle to low price range cosmetics stores is spreading quckly in the clothing industry”
Hallyu Strategic Marketing ini juga digunakan sebagai bagian dari pemasaran Industri Konveksi di Korea Selatan a.k.a FASHIOOOOONN!!!! \^__________^/ nah buat yang suka mantengin Drama Korea atau nonton MV nya artis-artis Korea, pasti sudah paham dong KALAU pakaian yang digunakan di semua drama dan MV tersebut adalah Made in Korea..
*jarang mereka pakai item fashion luar, beda ya boo sama Indonesia, gak peduli KW berapa yang penting ada label luarnyah.. :(
Dengan langkah seperti ini pastinya setelah semua KDrama / KPop itu nyebar ke seluruh dunia, orang-orang pasti akan aware sama hal” yang para artis itu pakai, dan ketika aware secara gak langsung akan menstimulus timbulnya keinginan *hapaall banget deh gw yang kayak gini* yang berujung pada proses konsumsi.. hehehhehehee… dan terjadilah shooping heboh melalui media Online.. 
*eh iya, Brand-Brand di korea ini umumnya melakukan promosi melalui media online, dengan tetap menggunakan para Idola ini sebagai bintang Iklan mereka, hal ini dikarenakan hampir sebagian besar penduduk Korea yang berusia Muda lebih memilih media Internet sebagai acuan mereka dalam meng-update info-info terbaru, bukan melalui televisi , konsumsi TV terbesar di Korea rata-rata adalah para “Ahjuma” atau wanita diatas usia 30-an. Dan bukankah Media Online itu lebih efektif ya?? Secara dewasa ini penduduk dunia hampir sebagian besar telah berubah menjadi masyarakat Digital Native, sehingga sedikit banyak hidup mereka telah beralih ke Dunia Maya.
selain desainernya untung, model juga untung, industry juga untung, dan kerjasama pengiriman barang juga untung.. semua masuk ke kantong Korea. Etapi pada pernah beli atau minimal megang salah satu baju Made In Korea kan?? Di Tanah Abang atau ITC-ITC banyak tuh.. nah itu ya, bahan yang dipake bener-bener nyaman di kulit *cocok banget buat tropis, modelnya lucu gak karu-karuan, dan yang pasti harganya jauuuhhhhh lebih murah daripada item-item yang dijual di Dabenhams. ;p sangat worth to buy!
Sebenarnya sih ada banyak banget Marketing Strategic yang dapat digunakan untuk memasarkan suatu produk, dan gak semua strategi itu dapat cocok diaplikasikan di semua produk, tergantung dari karakter produk itu sendiri. Dan menurut pendapat saya sih ya, sehebat apapun suatu strategi pemasaran itu akan lebih ampuh ketika seorang konsumen mendapat pengaruh langsung dari orang terdekatnya, contohnya saja saya.. kalau adik tingkat saya gak maksa saya untuk mendengarkan lagu-lagu Korea, kemungkinan besar saya tertarik untuk mendengarkan lagu-lagu tersebut akan kecil banget.. oleh karena itu ada istilah pemasaran: Word to Mouth. Pemasaran melalui cerita atau pengalaman langsung orang yang telah menggunakan produk tersebut.. hehehehe.. *inget kan kalau lidah itu tidak bertulang?
Demikianlah salah satu tulisan Hallyu Marketing Strategic, semoga bisa menginspirasi.. *berasa bikin makalah S1 deh.. :)

Gamsahabnida..
Source: KBS World, allkpop, DailyKPoP, Warta Berita
 


October 7, 2011

My Confession of : Jilbab Saringan Tahu


Saya pertama kali berhijab tahun 2007, hampir 2 tahun setelah saya masuk kuliah S1, saya lupa pastinya tanggal berapa, tapi Insya Allah masih inget momentnya. Kejadiannya itu malem-malem, waktu saya mau datang ke acara ngumpul-ngumpulnya anak Manajemen angkt ’05, *Universitasnya gak usah di mention ya.. * hehehhee.. abis maghrib saya sudah rapi tuh, pakai celana hitam, baby doll polkadot dark beige, sama cardigan hitam. Pas nunggu dijemput temen, Iseng-iseng saya mencoba bergo punya tetangga di kamar sebelah, kebetulan warnanya hitam juga, waktu itu pikirannya “coba ah, pantes gak sih kalau saya berjilbab….” Pas dicoba dan nanya pendapat anak-anak kos *lucu ya, berjilbab kok nanya pendapat..* Alhamdulillah semua bilang pantesss,, “udah dipakai aja malem ini, jangan dilepas” kata mereka. Yaudah saya pakailah bergo itu buat datang ke acara ngumpul-ngumpul, pas nyampe di tempat ngumpul, semua yang ngeliat saya pada kaget. *hahahhhahaha… dan rata-rata pada komentar “ini beneran kan selamanya pakai jilbab? “ saya sih Cuma bisa bilang Insya Allah.
Nah besok paginya pas mau ke kampus, malu juga kalau ketemu temen-temen dan saya gak pakai jilbab *karena malemnya udah banyak yang ngedoain gitu biar gak dilepas* semenjak itu deh memutuskan pakai jilbab sampai *Insya Allah* akhir hayat.
Terus, apa hubungannya sama jilbab saringan tahu put???
Setelah beberapa bulan berjilbab saya bosen juga karena pakai bergo terus, kadang-kadang pakai yang segi empat juga sih, tapi kurang nyaman, makanya kemana-mana pakai bergo, dulu sampai punya banyak bergo warna-warni, *soalnya saya suka warna*  tiba-tiba di suatu siang, saya ngeliat perempuan pakai jilbab segi empat, dengan warna yang menurut saya bagussss banget!!! Dan keliatannya bahannya nyaman, selidik punya selidik, ternyata bahan jilbabnya itu terbuat dari bahan pa*is.. penasaran dong saya, pengen punya juga.
Waktu kuliah, saya itu sempet juga part time di salah satu tempat persewaan buku, namanya Hangript.. tempatnya enak bgt! Semacam rumah lama model jawa, ubinnya teghel, dan kalau siang banyak banget yang suka ngadem disitu, rata-rata mahasiswa yang baru balik dari kampus. Dan diantara mahasiswa-mahasiswa itu ada yang beberapa sudah pakai jilbab pa’is *waktu itu kayaknya belum sebooming sekarang* , dan kebetulan juga senior yang sama-sama part time bareng saya baru punya jilbab bahan itu, jadilah saya Tanya-tanya ke dia.
Phs: mbak, aku mau dong jilbab bahan paris ini.
Senior: yaudah, kapan kamu mau belinya? nanti aku temenin.
Phs: emang beli dimana mbak? Di mall ada?
Senior: masih belum ada, aku dapetnya di pasar.
Phs: berapaan???
Senior: hmppp.. sekitar 60rb put.
Phs: hah??? Mahal banget, entar dulu deh mbak, ngumpulin duid dulu.
Alhamdulillaaaaahhhh… hari ketika uang terkumpul itu dateng juga, seneng banget!! Pagi-pagi saya sudah smsin senior saya, biar nganter ke pasar. Hehehhee
Sampai bt dia karena saya kepagian datengnya, berdua kita pergi kepasar, akhirnya nyampe di toko yang sudah jadi langganan dia, daaaaan saya stressssss!!! Jadi pas senior saya minta ditunjukin jilbab bahan pa*is itu, si penjaga tokonya ngeluarin seplastik besaaaarrrr, dengan jilbab yang bertumpuk-tumpuk dengan warna yang yaaahhh *I wish I can have them all!* udah saya jelasin kan, kalau saya suka banget sama warna?? Nah begitulah, saya butuh waktu sampai 2 jam untuk memutuskan warna apa yang saya ambil, akhirnya kepilih 3 warna untuk jilbab bahan pa*is pertama saya, apa saja: dusty pink, hijau botol, kuning mustard.. *I don’t know why I choose all that color, I just love it* dan habis sekitar 100.000 lebih… hehehehhe… but it’s totally worth it..
This is my first square pa*is hijab, masih tebal bahannya: 

 
Kuning Mustard, Dusty Pink, Hijau Botol
 
Semakin kesini, semakin banyak koleksi jilbab pa*is saya, mulai dari polosan, lukis, ornament kristal, hingga gradasi, sampai AFR nanya ada berapa sih jilbab yang kamu punya? Udah punya warna apa aja? tapi ya gitu, rasanya banyak warna-warna yang belum saya punya, sampai saya iseng-iseng mengamati perempuan-perempuan pengguna Jilbab Pa*is, pertama kali ngamatin karena saya kepincut sama warnanya ihh.. kayaknya gw belum punya deh warna itu , “kok lucu sih ada bordiran keretanya? Pengeennn…”, dan komentar-komentar yang gak penting lainnya.
Lama kelamaan pengamatan saya beralih, hingga sampai ke kesimpulan, rata-rata pengguna jilbab pa*is itu sampai menutup dada, tapi yang jadi permasalahan sekarang adalah KOK, BAHANNYA MAKIN LAMA MAKIN TIPIS YA?? MAKIN SEPERTI SARINGAN TAHU.. dan sayapun iseng-iseng melakukan perbandingan bahan, antara pa*is yang saya pertama beli seharga 60.000 sampai ke pa*is terakhir seharga 10.000.  *bukannya saya cari yang murah, tapi rata-rata yang dijual di pasaran itu sekarang yang seharga 10.000, entah karena daya beli menurun atau memang bahan pa*is seharga 60.000 itu sudah tidak diproduksi lagi, saya kurang paham deh.*
Ini tampilan jilbab pa*is, harga 10.000 an:
Keliatan kan serat-serat kainnya

Dan puncaknya adalah di suatu siang, ketika saya tidak sengaja melihat layar PC rekan kerja saya, dia lagi baca artikel “Jilbab Saringan Tahu, Tabarruj ala Jahiliyah” Astagfirullah, langsung saya nyeret kursi buat ikutan baca juga. Kenapa disebut istilah saringan tahu?? Pernah liat saringan tahu kan? Itu loh, bahan tipis menerawang, yang lemas, dan biasa dipakai waktu mengangkat kedelai yang sudah dihancurkan.. kayak gini nih bentuknya:
Kain saringan tahu atau Kain Mori, ini kalau dilipat, kalau dibentangkan tipis banget.
Pada hakikaktnya, jilbab yang sesuai syar’I itukan yang: tidak membentuk badan, menutup aurat secara sempurna, tidak menerawang, dan tidak mencolok. *buat lebih jelasnya bisa dibaca di blog saya dengan judul “My Confession of Hijab Style * dan ketika membaca artikel itu, tertamparlah saya!..
Saya salah satu fans beratnya Jilbab Pa*is, sebisa mungkin pilih bahan yang tebal, tapi sekalipun sudah memilih bahan yang tebal ketika terkena cahaya baik matahari maupun lampu, si bahan ini akan menjadi transparan juga, saya sudah menyadarinya, makanya saya coba untuk menggunakan dalaman entah itu ciput atau ninja yang menutup seluruh rambut, dipikir-pikir lagi, kepala saya memang tertutup sempurna, tapi mulai dari bahu sampai dada tetap terlihat *ya karena efek cahaya itu* , berarti sama saja saya seperti berhijab dengan gaya jahiliyah.. :(
Kok berhijab gaya jahiliyah??
“Jahiliyah dahulu adalah kekafiran sebelum jaman Nabi Muhammad SAW, Jahiliyah sekarang adalah kemaksiatan setelah datangnya Islam”
Jadi kira-kira seperti, saya berhijab tapi masih melakukan tabarujj ala jahiliyah itu, salah satunya dengan tidak memperhatikan bentuk jilbab yang saya pakai.
Beberapa teman di kantor sudah menyiasatinya dengan menggunakan lapisan dalaman untuk kerudung ketika warna yang mereka pakai terlalu cerah atau bahannya terlalu tipis, tapi kan tidak semua jilbabers *ini istilah saya untuk para pengguna jilbab* terpikir untuk melakukan itu. Astagfirullah.
Akhirnya saya terpikir sih untuk melakukan itu, tapi pasti ada saja alasan, mulai dari panas *etapi neraka lebih panas ya?* , belum sempat cari lapisan dalamannya lah, ribet, dll deh.. tapi kita harus terus belajar kan ya? Agar lebih baik lagi dalam ibadahnya, termasuk penggunaan hijab sesuai syariah agama kita, Insya Allah saya akan mencari lapisan dalaman untuk jilbab paris kesayangan saya ini secepat-cepatnya yang saya bisa, Insya Allah biar Syar’I tapi tetep stylish!! Hehehehehe… mohon doa nya ya.


“Dan sungguh, Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang yang bertakwa”
An-Nur 34


Inspired by: Dian Utami (@dynv)