December 23, 2013

Ketika Terjadi Mispersepsi

" Guru saya bilang bahwa
sebetulnya kita ini mestinya
belajar cara ngomong asertif.
Syaratnya ialah menyampaikan
argumentasi dengan berdasarkan
data. Dan harus ada empati
terhadap teman bicara. Artinya
kalau mau bilang "tidak" kepada
lawan bicaranya, harus
pertimbangkan gimana kira-kira
reaksi sang teman bicara kalau
kita menolak permintaannya". 

Poin terakhir ini yang susah..

Jadi antara logika dan hati harus balance, nah berhubung dewasa ini orang seringnya berhubungan via "alat bantu komunikasi" kadang tulisan yang terlalu lurus gak pake basa-basi kesannya jadi marah atau merintah, tulisan yang banyak kata-kata manisnya dianggap penjilat, alhasil belum apa-apa sudah buruk sangka duluan, dan membuat persepsi yang bermacam-macam.

Belum lagi kalau acara komunikasi pakai pihak ketiga, misal si A ini pengen biar si C ngelakuin sesuatu, tapi si A gak mau ngomong langsung ke si C, minta tolonglah ke si B, ketika terjadi kesalahpahaman kedua belah pihak entah bagaimana langsung mempertanyakan ke si B yang notabene adalah messenger, macam benang kusut saja jadinya.

*hayoo kira" saya ada di posisi yang mana? hehehee..

November 26, 2013

EdukASI

“Education is the most powerful
weapon which you can use to change
the world.” (Nelson Mandela)

Mengacu ke qoute nya Nelson Mandela diatas, gw setuju banget kalau pendidikan itu bener-bener penting. Entah kaya atau miskin, tua muda semua harus selalu belajar dan mendapat pendidikan.
gak harus di sekolah kok, bisa dari mana aja. Termasuk pendidikan tentang betapa pentingnya gizi anak dimulai dari ASI.

Beberapa minggu ini, saya ke kantor bareng adik saya dengan motor, otomatis gak lewat tol dong ya.. dan lebih sering lewat daerah pemukiman dan pasar. selayaknya ibu-ibu di Indonesia yang sepertinya punya jadwal "Pagi itu harus ke pasar", jadi seringlah saya melihat para ibu sambil gendong bayi jalan-jalan ke pasar..
;))
gak sekali-dua kali saya ngeliat para ibu itu sambil bawa botol susu juga, penuh hampir 150ml kali isinya.. saya jadi penasaran, susu sebanyak itu Asip atau sufor ya? dan jadi keinget, curhatan OB tahun 2011 lalu.

OB pengganti ini perempuan, anaknya sudah 2 dan kebetulan ada yang masih bayi. dia cerita kalau gajinya sekarang habis untuk beli susu formula, karena harus kerja dari pagi sampai sore, cuma kakaknya yang dapat Asix karena kebetulan dulu dia belum bekerja.
Sempet di saranin sama temen saya agar Asi nya di perah saja, tapi dia bingung bagaimana cara perahnya, di taruh dimana nanti, dan kalau anak mau minum harus diapakan. Belum masalah mitos-mitos tentang Asi basi dan Asi yang rasanya hambar. . akhirnya sufor dijadikan jalan keluar.

Dan jadi inget juga crita temen kuliahnya mas fahmi, yang bisa menghabiskan lebih dari Rp 1jt/bln untuk susu formula, karena menurut temennya itu Asi istrinya sedikit.

Dan jadi inget lagi tentang ceritanya salah seorang artis kita yang gak bisa kasih ASI karena sama sekali gak keluar cairan apapun dari PD nya, yang setelah di cek memang ada jaringan di payudaranya dia yang tidak berkembang dengan sempurna.

Dari beragam cerita dan pemandangan itu betapa pentingnya pendidikan tentang ASI, asi yang seharusnya menjadi hal yang "umum dan turun temurun" *perempuan itu sudah hamil dari jaman baheula kan ya? dikasih payudaranya juga mulai dari janin kan?* lantas kenapa Asi sekarang jadi hal yang spesial? hal yang sulit dilakukan? kemakan iklan sufor kah kita? atau saking banyaknya mitos yang beredar? atau mungkin sudah berubah pandangan tentang tugas dan kewajiban seorang ibu?
apapun itu terus belajar, cari tahu, berjuang untuk sesuatu yang sepertinya biasa tetapi berefek luar biasa.. :))

#Semangat ngASIh ilmu yuk!!

November 12, 2013

Besar di Jalan

"Besar di Jalan" dulu mama selalu bilang kayak gini ke anak-anaknya, kenapa? ya karena kami dari kecil sudah sering di bawa kemana-mana, jarak dari rumah ke sekolah pun lebih dari
20 km,jadilah saya hampir selalu sarapan di mobil jemputan. Times goes flies..
 
Mulai dari positif hamil, Omar sudah harus berhadapan sama rieuweuhnya jalanan Bekasi dan Jakarta,  Jarak antara RS dan rumah itu sudah lebih dari 30km, dan itu harus dilakukan sebulan sekali, kenapa saya pilih RS yang jauh dari rumah? karena RS ini deket banget dengan kantor saya di Matraman, tepatnya di RS Tambak Manggarai, in case kalau ada apa-apa di kantor saya bisa langsung in rush ke sana, maklumlah menghabiskan 5 hari dari 7 hari di kantor, makanya saya merasa lebih aman selama kontrol kehamilan ini pilih RS deket kantor.

Di usia kehamilan 12wk Omar kejebak banjir tahunan jakarta, stuck di commuter line dari jam 7 pagi dan baru bisa sampai rumah jam 2 siang, itupun harus  ngelewatin banjir yang selutut. :| *Ibunya nyeker aja gitu*. Sebelum babybump tampak jelas, mau gak mau kita harus selalu berdiri di commuter dan bus sambil terus berusaha biar gak kegencet dan dapet oksigen. PP naik motor sudah jadi langganan buat Omar selama di dalem perut ibu. :')

Usia 20wk, Rencana mau memiliki babymoon yang nyaman malah berakhir di Kereta Ekonomi Jakarta-Malang dan perjalanan pulang pergi pula. rasanya? AC nya terbukti dingin kok, dan cuma sakit punggung sedikit, plus keram kaki. :))
 
+/- Usia 30wk, Ibu jatuh dari motor, karena berusaha menghindari truck dan terlalu mepet dengan bahu jalan, walaupun gak ada luka tapi sempet bikin deg-degan karena mendadak gak ada gerakan janin, bolak-balik ngelus perut biar Omar gerak lagi, Alhamdulillah Omar ternyata cuma shock sesaat, siangnya udah kembali grasak-grusuk.

Lupa sudah berapa kali kami berdua kehujanan di motor, terakhir, malam sebelum lahiran, 40wk+2days, berangkat kontrol dengan mio kesayangan.
 
Sepanjang hamil banyak yang bilang, "haduuhh.. lagi hamil jangan duduk ngangkangdi motor", "Jangan lari-larian ngejar kereta..", "hati-hati nanti pendarahan loh.." dll Bukan, bukan ibu sok tau atau gak mau nurut, tapi memang kita harus beradaptasi dengan kondisi ya nak.
 
Berlanjut sampai Omar lahir, seminggu setelah lahir, Omar perdana naik motor untuk imunisasi. deg-degannya luar biasa, bayangin saya gendong newborn dengan kain jarik, Alhamdulillah selamat sampai RS, usia 2 minggu, Omar melihat rumahnya sendiri untuk pertama kalinya, menemani ayah nukang sampai maghrib.

Usia 3 minggu, Lotte Shopping Avenue Jadi Mall pertamanya Omar dan dilanjutkan keesokan harinya dengan mengantarkan uti malang ke stasiun, lanjut kuliling kota tua dengan Ayah dan Ibu. :))





Kelihatan kan perut saya yang masih buncit?

 
2 bulan, kita ke Bandung naik bus ya nak..

Kemarin kata ayah kita sudah menempuh jarak +/- 80km, keliling jakarta mulai dari pameran motor sampai ke ITC Kuningan dengan motor revonya akung, dan kamu Omar, masih tetap aktif seperti di dalem perut dulu.

Dear Omar, mungkin kamu akan besar di jalan, gak selalu nyaman di dalam mobil. Kapan-kapan kita akan pergi jalan-jalan naik bus kota,kamu akan bisa melihat dan belajar banyak hal, waktunya? nanti kalau kamu sudah paham kapan harus menutup hidung. ;)
 
Yang kuat Omar, karena kamu anak laki-laki pertama kami. :*

October 14, 2013

Having a Second child, third and more..

Gaya lo put! baru melahirkan anak pertama 3 bulan yang lalu, eh, udah mau ngebahas anak ke dua aja, hehehhehe. Sebenarnya sih bukan karena pengen ngerencanain punya anak lagi, tapi jadi kepikiran, karena belakangan ini temen-temen yang sudah punya anak 1, mulai berpikir, sebaiknya anak ke dua itu direncanakan kapan? atau mau stop di anak pertama saja? 

1 bulan setelah melahirkan, mulai banyak yang tanya, "KB gak put?" saya jawab, "gak pasang KB", "lah, emang lo mau langsung punya anak lagi?" , "Tapi lo kan normal ya, jadi santai lah kalau mau hamil lagi ya.." Hahahhaa. Ya gak gitu juga sih, saya gak pasang KB dan pilih melahirkan normal bukan karena pengen in a rush nambah momongan lagi, tapi banyak juga yang nyaranin jangan terlalu jauh jaraknya antar anak pertama dan kedua atau bahkan ketiga, biar nanti besarnya bisa bareng and so on. (situ enak tinggal ngomong,nah..sini yang ngebesarin?)

Saya inget pernah menulis blog juga, tentang kapan idealnya menambah anak, di kantor ada temen, prinsip dia dan suaminya memang punya anak sebanyak mungkin selagi masih diberi kesempatan sama Allah untuk having a baby, kenapa nggak. Jadilah istri nya sampai sekarang ini sudah hamil 8x, dan Alhamdulillah kedua nya enjoy.
Ada juga temen yang lain keukeuh pengen punya anak ke dua nya nanti, kalau dia sudah bisa resign dari kantor, Orangtuanya sudah pindah lagi ke klaten, supaya dia bisa ikut hypnobirth bareng bidan yessi, dia tergila- gila banget sama konsep hypnobirth. (siapa yang nggak? enak sih) 

Pertimbangan saya sendiri setiap ditanya "Kapan rencana anak kedua?" Well, perjuangan untuk mendapatkan Omar itu gak gampang. Mulai dari checkup yang jauh banget, rawat inap di RS selama +/- 2 minggu sampai butuh di induksi biar Omar lahir. Jadi saya pribadi pengen menikmati banget masa-masa merawat Omar, pengen bisa menyusui sampai 2 tahun (Aamiinnn) kalau baca-baca di group AIMI setiap ibu hamil yang curhat sambil menyusui rasanya kok beresiko banget ya,selain itu kasian janinnya kasian si kakaknya juga, bisa sih Nurse While Pregnant tapi saya gak mau ambil resiko. 
Pengen khatam dulu masalah perclodian (karena sekarang masih combo pospak), masih pengen ngusel-ngusel di leher dan keteknya Omar, nyiumin bau susu basi nya dia (tanpa di sambi nimang bayi yang lain), atau mungkin saya nunggu ketika Omar nanya,

 "Ibu, kapan Omar punya adik?"

August 11, 2013

17 Hari Setelah Melahirkan

17 Hari setelah Melahirkan, tiba-tiba gelembung zona nyaman saya mendadak pecah. Yang biasanya pagi-pagi bisa leha-leha sambil nyiumin leher nya Omar, bermain-main sambil bermandikan cahaya matahari bareng Omar, nyiapin air mandinya, makanan tinggal jadi karena mama saya sudah memasak apapun yang saya suka dan bagus untuk ASI.  Saya masih sempet leyeh-leyeh di siang hari sambil nonton DVD dan Omar tidur siang di samping saya. sesekali Mama
merhatiin mimik muka Omardan kita ketawa bareng. Di malam hari salah satu best moment saya adalah, tidur di kasur besar mama sambil nonton tv bareng anggota keluarga yang lain,
Omar? sudah pasti dong di samping saya. Entah dia senyum- senyum sendiri atau tidur nyenyak.

Dan, 17 hari setelah melahirkan semuanya berubah. Ayahnya Omar akhirnya akan bawa kita bertiga pindahan, iya pindah ke rumah baru, keluar dari rumah Orangtua saya. rasanya? aneh! Bukan, bukan karena saya gak suka dengan rumah kami tapi saya yakin privilege yang saya miliki
selama saya hamil akan hilang. 

Sudah 2 hari di rumah baru, tugas saya masak, beberes rumah, nyusuin Omar. iya, hanya sepanjang siang saja saya cuma bisa nyusuin Omar sambil leyeh-leyeh, gk ada lagi acara leyeh-
leyeh iseng, atau nonton TV, bahkan selesai menyusui Omar pun saya gak bisa lihat muka dia lama- lama, sudah ada yang siap menggendongnya. I miss his smile and his smell.

tidur malam? mana tega saya gangguin tidur malemnya Omar cuma buat liat dia senyum atau ngusel-ngusel di lehernya. Ada yang ngingetin saya, bersyukur Omar bisa cepet akrab dengan orang baru. jadi kamu gak perlu khawatir kalau nanti kamu sudah mulai masuk kantor.. dan pecahlah hati saya. I miss my 40weeks+3days with him.
 
Omar Aqil Ramadhan, ibu loves u so much. getting bigger and stronger my dear lovely boy..

July 24, 2013

Rumah Oh Rumah

Rabu pagi iseng gak tau mau ngapain, pagi-pagi buta gw udah bangun, gak pagi-pagi amat sih.. udah jam 7 juga, tapi berhubung sudah 17 hari resmi menjadi pengangguran sementara, sambil menunggu labor, jadilah sekarang gw bilang jam 7 itu pagi buta.
 
Kenapa sekarang gw sering banget nulis di notes, yaabis mau nulis di blog modem gw gak ada yang mau isiin sih, kan agak rempong kalau update blog pake hengpon, jadi daripada gw stress pengen cerita tapi gak ada penyaluran, yaudah gw nulis aja di notes fb,  dari semalem oprek-oprek blog orang, kocak deh gw baca ampe ngakak-ngakak, judulnya http://prettypucca.blogspot.com/, nah karena tadi gw baca tentang kitchen set nya dia yang Amburadul *padahal cellini bo* gw jadi kepikiran kan, pengen punya kitchen set juga. *Big Grin! tapi yang jelas bukan Cellini*
 
Alhamdulillah yah, udah punya rumah sendiri, walaupun masih ala kadarnya tapi at least gw bisa mengkhayal mau buat apa aja di dalem tuh rumah. Sebenernya sih banyak banget khayalan gw buat rumah itu, berhubung gw suka bener sama yang berbau antik kuno-vintage-second hand, gw
terobsesi *belum akut tapi* buat punya dekor ala-ala Shabby Chic gitu deh.. tapi yang jelas gak bisa juga full renda dan bunga-bunga, secara laki gw kan mindsetnya adalah: FUNGSI YANG UTAMA, misal dia butuh meja tamu, tuh meja bentuk kotak polos juga gak papa buat dia mah.. lah coba tanya gw, mau meja tamu kayak gimana, yang ada gw udah bayangin nanti kaki mejanya kayak apa, pake ukir-ukir apa gak, kayu nya gimana, warna dan tetek bengek lainnya. kekekeke..
kayak lemari kamar, sebenernya gw udah ada bayangan tuh mau lemari kayak apa, tapi berhubung
waktu itu memang urgent dan sangat mendesak dengan keterbatasan dana, akhirnya kita beli jadi deh model kotak polos biasa, yang penting bisa naro baju aja kalo kata AFR mah..
 
Lets review mulai dari depan rumah dulu yaa, bentuknya asli minimalis bener rumah kita ini, gak ada sentuhan gelombang bulat atau apalah selain garis lurus, mana dapet cat nya abu- abu pula, jadilah tuh rumah terkesan dingin dan gersang bener, bahkan rumputnya aja coklat kering kerontang, beda sama tetangga sebelah yang penuh bunga-bunga an, emang sih kita belum punya waktu buat mikirin printilan-printilan gini, secara buat gw bawa perut aja udah susah, apalagi ngurusin taman. *Lah ntar kalau ada baby tambah gak kepegang deh tuh ya, kikikiki.. antara bunga sama popok level urgentnya lebih tinggi popok kan?* semoga ada rejeki buat manggil tukang taman, Aamiinnn...
 
Sebenernya sih gw gak gitu komplain sama tampak depannya yang terlalu minimalis, tapi gw gak habis pikir aja kenapa nih pengembang kepikiran bener pakai jendela dengan bahan Alumunium bukan kayu biasa, yes! jendela rumah kita dari bahan Alumunium abu-abu solid gitu.. tampilannya kantor bener deh. Orang-orang yang udah liat sih bilangnya, "bagus dong jadi gak ada rayap" tapi buat gw pribadi, jendela kayu itu lebih Homey gitu kesannya.. *kan bisa gonta-ganti cat juga* kalau suatu saat bisa renov total, kira" laki gw mau gak ya diganti sama kayu? masuk ke dalem rumah, jangan kaget ya kalau langsung liat halaman belakang.. hahaahaa... rumah kita cuma punya 1 pintu, pintu ruang tamu doang, abis itu langsung los sampe halaman belakang, maklum, namanya juga rumah semi permanen ala BTN, *ngerti kan maksudnya gmana* dan karena hal inilah, selesai serah terima kunci, hal pertama yang terlintas di pikiran gw adalah: Bikin pintu belakang! dan gw sendiri nih yang bikin order ke tukang kayu, pake desain gw juga, soalnya waktu itu AFR sempet bilang, pengen pakai pintu Alumunium aja biar gampang dan match sama jendelanya, Alhamdulillah lelakiku yang baik hati mengijinkan istrinya ini punya pintu bagus dari kayu, jadi deh gw order pintu belakang.
 
Tapi ada satu hal yang sampai sekarang bikin gw bt, pintu udah jadi, udah dianter pula ke rumah, tapi sampe sekarang masih ngejogrok di ruang tamu belum bisa dipasang, karena tukang kita gak dateng-dateng!! padahal waktu itu udah sempet bahas bikin dapur juga.. eh, tiba-tiba tuh tukang ke bandung dan sampe sekarang gak ada kabar. *ngurut dada deh* padahal rencananya, kalau tuh pintu udah kepasang, gw pengen usaha bujuk AFR lagi untuk ganti cat ruang tamu sama warna deep tosca, hehehehhee.. Kenapa deep tosca? Karena gordyn yang kita bikin warnanya merah maroon, dan menurut gw gak ada warna lagi yang sepadan selain deep tosca. Biar pas masuk kesannya adem dan sexy gitu.. kepikiran gold, kesannya nanti terlalu glamour gak match sama bentuk rumahnya, mau dibiarin aja pakai cat asli, kok gw ngliatnya nih rumah kayak gak
ada warnanya ya... pengen pakai wallpaper udah melintir duluan ngitung permeternya, yasuwlah..

Jalan ke belakang ada sedikit space kecil buat dapur mungil gw yang sayangnya sudah diambil alih oleh AFR buat pipa filter air. Jadi sampe sekarang gw bingung pengen naro kompor dimana, karena spacenya abis, padahal udah kadung beli kompor. Mas AFR tersayang sih mencoba kasih gw opsi, mau dibikinin meja kecil dulu buat taro kompor doang, atau meja gantung gitu, tapi hati kecil gw kembali menjerit: Jangan buat rumah kita macam rumah anak kos sayanggg.. *lebay* tapi emang kenyataannya gitu, anak kos kan prinsipnya: yang penting fungsi, estetika belakangan. tapi
kan.. tapi kan..
 
ok, mari kita lihat khayalan gw tentang dapur ini. Jadi nih ya, rencananya kita akan ngambil sedikit space halaman belakang buat memperluas dapur gw, nanti jatohnya macam open kitchen gitu deh *without barbeque galore for sure* sebenernya sih gw rada takut punya dapur kebuka gini, takut tikus, tapi AFR gak mau ditutup jadi yasudah daripada gak punya dapur saya terima deh opsinya
dia. Nah, nanti nih dapur pengen gw cat pink coral.. huahahahaa.. lucu kan. *nah, gak bisa protes, kan dapurkyuu* terus pengen punya rak-rak vintage warna putih gitu atau rusty chic, yang warna kayu asli gak di plitur, kan gw udah mulai tuh ngumpulin perabotan emak gw yang
nuansanya Lime green, dapet kado juga penggorengan dkk 1 set warna lime green di Ace Hardware. jadilah nanti nuansa dapur gw: pink coral, white/light wood, dengan lime green perabot, ceraaahhh sekali,harapannya sih biar gak terkesan kecil, sekalipun kecil tapi jatohnya imut.. XD terus nanti batas antara dapur sama taman belakang pengen gw kasih pagar kayu warna putih kayak railing tangga gitu loh, biar nanti Insya Allah kalo anak udah bisa merangkak gak langsung bablas ke tanah. *smart kan?*
 
Betapa manisnya khayalan itu, semoga tercapai.. Aamiin. Pak tukangggg dateng donggg...
T_____T

July 10, 2013

Cerita Puasa

Gak kerasa Insya Allah ketemu dengan puasa lagi, 1434 H.. Alhamdulillaahh.. :))
 
Puasa tahun 2011, sebulan setelah menikah ngejalaninnya masih sendiri-sendiri, belum bisa bareng karena LDM (Long Distance Marriage), pertama kali mudik ke Malang sendirian naik bus hampir 2 hari di jalan *sempet mogok pula*, pertama kalinya juga ketemu dengan hampir semua keluarga besarnya mas fahmi, at first it was so weird.. tapi makin kesini Alhamdulillah makin kenal dan gak canggung lagi. 

Puasa tahun kedua, 2012. Masih tetep LDM, mas fahmi dateng beberapa hari sebelum takbiran, tahun ini rumah mama jadi tuan rumah Idul Fitri, jadi lebaran di Bekasi dulu baru hari kedua lebaran kita Jalan ke Malang, tahun ini giliran mas fahmi yang ketemu dengan hampir seluruh keluarga besar saya. *yay* mudik ke malangnya berasa jadi kayak liburan, karena kita ke Malang bertiga, Saya, mas fahmi, dan adik saya Aulia Putra. Alhamdulillah ada peningkatan, kalau tahun lalu harus ngalamin macet dan mogok di Jalan, tahun ini mudiknya naik kereta.. *horeeee* jauh jauh lebih tertib dan lebih nyaman.. :))
 
Puasa tahun ke 3, 2013 Alhamdulillah Insya Allah bisa puasa dari hari pertama bareng mas fahmi, karena dia masih stay di Jakarta, belum ada penempatan lagi.. hihihihi.. kalau tahun pertama dan kedua hal spesialnya, kita bisa gantian ngerasain lebaran bareng 2 keluarga besar baru. Tahun ini Insya Allah puasa dan lebarannya dapat anggota keluarga baru.. :)) We can't wait to meet our baby soon!! *mohon dimudahkan dan dilancarkan Ya Allah..*
 
Alhamdulillah banyak hal dan pengalaman baru yang di dapat tiap puasa, yang sekarang mencoba puasa dengan kondisi hamil tua sambil nungguin kontraksi datang, bisa ngelayanin buka dan sahurnya mas fahmi, *gak cuma bangunin via telpon* hehehehee..
 
..Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi yg menjalankannya, semoga puasa tahun ini bisa memberikan kita banyak pembelajaran baru dan membawa kita menjadi muslim yang lebih baik lagi. Aamin. :))

June 28, 2013

Egois

Saya rasa sifat egois itu ada di setiap orang, yang jadi pertanyaan: ditunjukan setiap saat atau hanya waktu-waktu tertentu saja..
 
Kalau untuk saya sendiri, sifat egois itu sering banget rasanya INGIN muncul, tapi sekuat tenaga
berusaha di tahan. *gak tau deh kalau pandangan orang gimana*
Mendekati minggu-minggu terakhir menjelang persalinan, kayaknya sifat egois saya berubah menjadi mellow.. Saya membayangkan setelah ini setiap orang bisa melihat penampakan bayi saya *note: menggunakan kata SAYA, karena saya sedang egois* juga bisa menyentuhnya secara langsung. Saya membawa janin ini mulai dari pertama kalinya si testpack itu menunjukan tanda Positif, pada saat USG pertama kali, saya orang pertama yang melihat jantungnya berkelap-kelip *Bapaknya telat masuk*, ketika dokter menunjukan jenis kelamin dan mendengarkan detak jantungnya untuk pertama kali, saya juga yang jadi orang pertama yang menyaksikannya *Kalau yang ini Bapaknya lagi sakit jadi gak bisa nganterin ke dokter*, saya orang pertama yang merasakan dia bergerak untuk pertama kalinya, *yaiyalah orang ada di dalam perut lo put.. :p*
kadang saya punya pikiran, kalau gak dikasih tau janin ini bergerak atau gak, gak akan ada orang yang tau, termasuk bapaknya. *naah, egois kan?*
 
Waktu saya dirawat di RS selama +/- 10 hari, setiap hari bayi saya di CTG dan suster-suster itu
selalu tanya: "Bayi nya gerak kan bu? kalau gerak tombol penunjuknya ditekan ya.." ada saat-saat di mana mood saya lagi angot, dan saya diam saja ketika bayi saya bergerak, bahkan pernah suatu ketika bayi saya ini lama geraknya, sampai suster bingung dan nanya bolak-balik. *dia gak tau kalau kita (saya dan jabang bayi) sedang berkonspirasi..* akhirnya saya bilang ke bayi saya, "geraknya yang aktif ya nak.." dan bergerak lah dia. *heheheee.. how selfish i am*
 
Pernah juga ketika berbelanja keperluan bayi, rasanya saya ingin tutup kuping dan belanja sesuka
saya, kan saya yang akan pakaiin dia baju, dan segala pernak- pernik nya. Kenapa saya gak bisa
beli segala yang saya mau? *Kalau ini budgetnya yang gak bisa dibikin egois.. hehehehee*
Daannn... setelah ini, setelah dia lahir privilege saya untuk menjadi total egois akan berubah, tapi  saya yakin kok, kita masih bisa melakukan percakapan batin ya nak? :')
 
...Karena Bonding antara Ibu dan Anak itu tercipta secara misterius.
 
Note: ditulis ketika sisi egois saya sedang muncul, seringnya sih si ayah langsung nempelin telinganya di perut karena penasaran.. *dan pengeen tauu terus anaknya lagi ngapain* XD

June 21, 2013

Kereta Apiku Sayang

Salah satu tontonan favorite saya di hari minggu pagi itu adalah Channel Japan, biasa diputar di Metro TV sekitar jam 07.00 pagi, nah pada episode kemarin, mereka membahas tentang Wisata
Kereta Api dan modifikasi - modifikasi apa saja yang sudah dilakukan dalam dunia perkeretaapian mereka, contoh untuk KA Wisata yang belum jadi saja sudah full booked oleh turis asing dengan kisaran harga sekitar 5000$, rutenya mengelilingi satu Pulau, lengkap dengan sajian kulinernya.


Selama saya hamil saya terbiasa naik Commuter Line, dan selama saya kuliah di luar kota pun transportasi saya untuk Mudik atau pulang ke rumah, hampir selalu dengan Kereta Api. Jadi bisa dikatakan saya termasuk "Roker" atau Rombongan Kereta. hheheee.. 

Sayangnya sistem KA kita benar- benar masih berantakan, CL yang diharapkan bisa mengadopsi sistem KA seperti diluar-luar yang selalu On Time ternyata masih saja ngareeett banget, apalagi kalau sudah hujan. Selain itu, kebanyakan KA yang digunakan oleh CL masih "lungsuran" negara lain (Baca:Jepang) jadi jangan marah kalau tiba-tiba AC Mati ya.. :)
 
Jangan tanya untuk KA Ekonomi Indonesia, kalau gak kuat-kuat mental mending jangan naik
deh, daripada stress dan trauma marisa.. :p Alhamdulillah masing-masing dari jenis KA itu sekarang sudah mulai mengalami perbaikan, kemarin terakhir naik kereta jauh waktu hamil 20 minggu, Sengaja ke Malang dan mencoba naik KA Ekonomi Majapahit, AC lumayan dingin walaupun kursi kurang friendly ya.. *apa karena saya lagi hamil ya?* XD 


Padahal kalau kita baca-baca sejarah KA di Indonesia, Sejarah Transportasi KA di Indonesia mungkin termasuk yang tertua di dunia. Pada tahun 1864 pemerintah kolonial Hindia Belanda sudah membangun lintasan rel, sementara di Inggris sendiri KA sebagai transportasi, baru digunakan pada tahun 1830. Hanya selang 36 tahun antara Barat dan Timur. *canggih kan Indonesia*
 

gambar dari sini

Menurut saya pribadi sih, ketika Indonesia dijajah oleh Eropa itu lebih menguntungkan daripada ketika dijajah Jepang, *jangan diliat secara negatif ya* ketika dijajah Eropa mereka banyak membangun dan mengajarkan hal-hal baru, lain ketika dijajah Jepang, semua dibumihanguskan dan yang bikin miris KA kita juga mengalami efeknya, Batang rel sepanjang 901Km dibongkar dan dipindahkan ke Burma, sayang banget karena ketika pendudukan Belanda, kita sudah memiliki lintasan sepanjang 3.338 Km.
 
Pada intinya sih, semoga KA kita bisa lebih baik lagi, syukur-syukur kalau bisa dijadikan obyek wisata, karena kita punya banyak banget spot-spot stasiun cantik lengkap dengan sejarah perkeretaapiannya di hampir semua pulau di Indonesia.. :)

sumber: wikipedia

June 12, 2013

Kok Omar Gak Gemuk Sih?

Berhubung dari Senin-Jumat ibunya Omar kerja,dan Sabtu-Minggu lebih seneng leyeh-leyeh di kasur bareng omar, sampai detik ini sih belum pernah denger langsung ada yg tanya kayak
gini.. yah, paling satu, dua kali lah temen kantor nanyain berapa BB nya Omar dan langsung di
compare sama BB anaknya *as usual* tapi berhubung weekdays Uti nya yang ngasuh, jadilah si uti ini yang suka denger ibu-ibu kompleks komentar "Omar ini keliatannya kurus ya.. tapi kalau di gendong berasa loh beratnya", dan malemnya si uti seperti biasa melaporkan ke ibunya Omar, "Kata ibu-ibu sini Omar gak keliatan gemuk.." ibunya lempeng- lempeng aja jawabnya "lah gmana mau gemuk, Ibunya aja hamil cuma naik 11kg, 10hari setelah lahiran udah susut lagi, sisa 45kg" :((
 
Dan setelah saya survey-survey.. *gayaaa* baca-baca obrolan ibu-ibu di forum, kenapa ya pada suka banget compare BB anaknya? dan adaaaa aja yang ngeluh "Kok anak saya gak gemuk ya? padahal makannya lahap"
 
Terus nih nanti begitu anaknya udah ABG mulai deh ketar-ketir, makan banyak mulai dilarang
takut anaknya gemuk.. *Hhh* Yang jelas, saya gak mau ambil pusing Omar gemuk/kurus, sepanjang kurva kenaikan bb nya normal, Pertumbuhan lingkar Kepalanya normal, dan panjangnya normal sesuai KMS, alhamdulillah... 
Sudah cukup, Sepanjang Omar BB nya naik karena ASI saja. Alhamdulillah..
Sudah cukup, sepanjang Omar sehat walafiat lahir dan bathin.
Sudah cukup, sepanjang tumbuh kembang Omar normal seperti anak-anak seumurannya.. :))
 
Terserah kalau ada yang komen "Tapi kan bayi gemuk itu lucu", Buat ibunya, Omar lucunya Subhanallah deh.. titik! hehehhee...

May 25, 2013

Ketika AFR Belajar Menjadi (Insya Allah) Ayah

Pertama kali tahu saya positif hamil *actually we found it together* jongkok bareng di dalem kamar mandi merhatiin testpack, dan ketika si TP itu mulai menunjukan dua garis samar, saya pribadi merasa deg-deg an banget! Sejujurnya saya berharap reaksi AFR akan sedikit drama gitu, maklum saya kan agak-agak drama Queen ya.. entah itu berharap dia berkaca-kaca atau tiba-tiba ngegendong saya. Huehehehe… tapi reaksi dia “hanya” merangkul saya sambil berbisik dan sedikit mengecup pelipis saya. Walaupun saya tahu kalau dia aslinya sih bahagia banget.

AFR memang gak se ekspresif saya sih, dia itu cenderung cuek dan pendiam. Nah, karena sifatnya itu lah kadang membuat saya bertanya-tanya, “nanti dia jadi Ayah yang seperti apa ya untuk anak kami?” karena berdasarkan cerita-cerita dia ketika masih kecil, hampir seluruh kebutuhannya ibunya yang mengatur dan mengurus, jarang dia berinteraksi dengan bapaknya. Sementara saya? Wah jangan ditanya, hampir seluruh orang di lingkungan kami mengetahui bahwa saya adalah “Daddy’s little princess” bahkan mama saya pun mengakui hal itu, dan ketika saya beranjak remaja hingga detik-detik saya akan menjadi istri orang, papa masih mengantar saya kemanapun saya ingin pergi. Ya, sekuat itu lah bonding saya dengan papa. Jika ada yang mengatakan kalau ikatan antara “Ibu dan Anak” terjadi secara misterius dan koneksi mereka terjalin secara alami berbeda halnya dengan ikatan “Bapak dan Anak”, mereka harus dibentuk sedari dini.

Buat saya orangtua itu panutan, keduanya memiliki andil yang sama besar, tapi saya setuju jika ada yang berkata peran seorang Ayah dapat membentuk anak menjadi lebih berani, lebih percaya diri, lebih kuat, dan untuk seorang perempuan kehadiran figur ayah yang baik sedikit banyak akan memberi andil bagi mereka dalam memilih calon suami nanti. 

Karena itu lah mulai dari awal hamil saya semangat untuk membantu AFR membangun bonding dengan anak kami nanti, saya ingat ketika waktu trimester pertama AFR lupa berapa ukuran kandungan saya, saya mikirnya “duh, kok gak perhatian banget sih!” dan ketika saya mulai searching segala informasi mengenai tumbuh-kembang janin saya berusaha untuk melibatkan dia, walaupun saya tahu dia cuek tapi diam-diam setiap kali kami kontrol rutin bulanan AFR sudah menyiapkan list pertanyaan untuk dokter kandungan kami. *kalau saya mesti lupa apa yang harus saya tanyakan*

Selesai trimester pertama, saya sengaja membelikan AFR buku Catatan Ayah ASI

 
Ya, saya memang bercita-cita ingin memberikan anak kami ASI ekslusif untuk 6 bulan pertama, dilanjutkan dengan MPASI Homemade dan ASI penuh hingga anak kami berusia dua tahun. Saya tidak tahu saya mampu atau tidak, makanya saya berusaha mencari dukungan sebanyak mungkin. Saya tidak perlu meragukan mama, karena beliau pun memberikan ASI penuh untuk anak-anaknya jadi saya yakin dia akan berada di kubu saya, yang saya khawatirkan justru masa-masa persalinan di RS seandainya saya tidak mendapat RS yang pro ASI, dan orang-orang di sekitar kami. Karena itu saya ingin AFR yang bertindak sebagai pelindung saya.. ;)

Saya kaget waktu saya melihat AFR benar-benar serius membaca buku itu, ketika dia mencoba mencari tahu tentang apa itu colostrum, IMD, manajemen untuk ASI Perah, cara menghindari bayi dari bingung puting, dan bagaimana cara mengatasi stress pada ibu menyusui. Ya, AFR mempelajari itu semua, hingga dia mampu mengeluarkan kalimat yang membuat saya senyum-senyum dan sedikit menganga saat mendengarnya “nanti aku mau belajar kasih ASI dedek pakai pipet aja, kalau pakai dot takut dia bingung puting” begitu juga ketika dia mulai belajar mencari tahu apakah kulkas 2 pintu lebih baik dari kulkas 1 pintu untuk penyimpanan ASIP, ketika dia mulai mengumpulkan botol kaca U C 1000 sebagai wadah untuk ASI. Hal-hal kecil itu indah banget menurut saya..

Saya ingat ketika kita pertama kali hunting RS untuk persalinan, ini beberapa pertanyaan yang dilontarkan AFR:
  1. apakah ibu dan anak bisa rooming?
  2. RS ini pro ASI dan IMD atau tidak?
  3. Dan jika terjadi tindakan darurat berkaitan dengan pemberian susu formula apakah orangtua akan dimintai surat persetujuan?
  4. RS ini pro normal atau caesar?
  5. Perbedaan normal dengan ILA dan normal tanpa ILA?
  6. Jika melahirkan caesar siapa anggota keluarga yang bisa menemani?
Jika suami-suami lain akan langsung straight to the point hanya menanyakan masalah keuangannya saja, suami saya justru sebaliknya, dia ingin tahu detail. Pertanyaan – pertanyaan itu indah banget menurut saya..

Ketika saya iseng-iseng ngajakin AFR ke seminar parenting, kehamilan, mempersiapkan persalinan dan menyambut kelahiran bayi baru. Dia langsung setuju! Huehehehe.. bahkan dia pun tanpa ragu ikut kelas hypnobirthing yang sempet diadain di seminar itu. Dan di kelas praktik memandikan bayi si AFR diam-diam membuat catatan barang-barang apa saja yang wajib dibeli, walaupun masih malu sih waktu disuruh maju ke depan buat ikutan praktik langsung. ;p 

Hal indah lainnya ketika AFR mulai ngobrol dengan perut saya, dia ngelakuin itu setiap malam mulai dari malam pertama saya merasakan bayi kami mulai “bergerak”, sejujurnya saya gak ngerti apa yang dia omongin, lebih banyak bisik-bisiknya, tapi bayi ini lucu entah kenapa saya merasakan kalau dia lebih “pro” ke ayahnya daripada ke ibunya, walaupun agak-agak bete ketika si bayi lebih merespon panggilan bapaknya, saya bersyukur ikatan ayah dan anak ini semakin kuat. :))
 
Puncaknya adalah ketika dia mengingatkan teman kuliahnya yang sedang mempersiapkan persalinan istrinya untuk tidak lupa dilakukan IMD, si teman ini dengan polosnya menjawab: apa itu IMD? Dan AFR menjelaskan “IMD adalah Inisiasi Menyusui Dini” saya berharap si teman ini akan penasaran dan bertanya detail seperti apa IMD itu, tapi sayang dia malah menjawab: “oh itu istri ku sudah ngerti kok” , memang sih istrinya sudah ngerti tapi apa gak kasian ya sudah capek-capek melahirkan dan kita para istri masih harus mengingatkan dokter dan suster yang membantu persalinan perihal IMD ini? Dari situ saya sepenuhnya bersyukur, Alhamdulillah Insya Allah saya punya AFR sebagai pelindung saya nanti di masa persalinan. 

That’s how I’m proud of you my dear husband and soon daddy to be..