June 30, 2014

Belajar Puasa Ketika Hamil dan Menyusui

Kenapa saya bilangnya belajar? Karena untuk pertama kalinya 2x Ramadhan, Ramadhan tahun lalu dan Ramadhan tahun ini status saya berubah dari Bumil menjadi Busui..
 
Lebaran tahun lalu, Alhamdulillah Ramadhan saya diisi dengan hari- hari menunggu Omar keluar, banyak orang yang mempertanyakan "emang kuat puasa?" , "sudah hamil besar gitu, tunda dulu saja puasanya.." saya semata-mata ingin puasa bukan karena mau menunjukan kalau "saya ibu hamil tapi mampu puasa loh.." tapi karena saya tahu puasa ramadhan itu wajib, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur saya ke Allah yang telah sangat baik memberikan saya keturunan sesuai planning saya dan suami, memberikan saya kehamilan yang lancar dan tidak menyusahkan, dan juga ingin mengajarkan ke janin kalau kita umat islam wajib puasa (syarat dan ketentuan berlaku ya..) jadilah saya belajar puasa ketika hamil, Alhamdulillah sebelum Omar lahir tgl 16 ramadhan saya cuma bocor sekali karena salah strategi makan di waktu sahur.. Alhamdulillah juga selama puasa BB nyusut tetapi BBJ stabil dan lahir normal 3,1kg..
 
Insya Allah tahun ini ingin belajar puasa juga dengan status Ibu Menyusui, selain karena memang Puasa wajib kali ini saya ikut puasa sebagai ungkapan syukur saya kepada Allah karena telah diberikan anak yang Insya Allah sehat, ganteng, baik, sholeh, pintar (Aamiin) dan diberikan kemampuan untuk dapat memberikan ASI sebagaimana tercantum di dalam Al-qur'an, serta bersyukur atas kenikmatan- kenikmatan yang lain.

Gimana caranya kok bisa kuat? Kalau untuk saya pribadi kuncinya di waktu sahur, saya menghindari segala makanan dan minuman dengan pemanis buatan, No Tea! karena teh malah membantu tubuh mengeluarkan cairan, jadinya cepat haus.. dan makanan manis ngebuat tubuh cepat kenyang, tapi cepat lapar juga. Saya selalu berusaha sahur dengan Gizi Seimbang, Karbo+ Protein Hewani+ Protein nabati+ Serat+ Vitamin&Mineral..
 
Tadi pagi menu sahur saya: Nasi putih, dengan semur daging, tahu sutera.. berhubung lagi malas bikin sayur (hehehehehe..) ditebusnya dengan makan mangga 1 buah dan air putih 3 mug.. Alhamdulillah sepagian ini sudah sukses nyuci baju, beberes, nyusuin omar bolak-balik dan sekarang main FB. Insya Allah nanti konsumsi sayurnya diganti pas buka puasa, rencana bikin capcay kuah.. semoga bisa istiqomah dengan makanan sehat dan sukses puasa 1 bulan full.. Aamiin.
 
Oh iya tambahan, disela-sela tidur malem usahain bangun untuk minum (dan tahajud).
Selamat puasa Bumil dan Busui.. :*

June 23, 2014

Hey Ibu, Apa sih Prioritasmu?

Barusan saya dapat kabar kalau anak teman saya yang baru dilahirkan 3 hari yang lalu harus masuk inkubator, dikarenakan sudah 3 hari tidak mendapat asupan, dan bilirubin tinggi. Kontan hampir semua ibu di lantai saya yang notabene Ibu Asi bingung, dan pertanyaan pun bermunculan.
 
"Memang berapa bilirubinnya?", 
"Masih 3 hari idealnya bayi kuat kok sepanjang terus bareng ibunya 24 jam full, lagian lahirnya kan cukup bulan ya.. gak prematur jg.." , 
"Asi nya keluar? Emang gak ditempelin terus ke dadanya?",  "kalau Asi nya belum keluar mah ditempelin aja terus biar ngerangsang.."
Saya gak bohong, sepeduli itu lah teman-teman kantor saya terhadap Bayi dan Asi. dan saya pun ikutan nimbrung nanya, "dia lahiran dimana sih? emang gak diajarin serba-serbi Asi?"

Ternyata teman saya itu lahiran di salah satu rumah sakit lama milik pemerintah, saya sendiri tidak paham ya bagaimana kebijakan RS itu terhadap Ibu dan Bayi, tapi yang saya tahu alasan di balik teman saya memilih RS itu adalah karena "biar bisa menggunakan fasilitas BPJS", lagi- lagi saya kurang paham bagaimana performa BPJS itu sendiri, yang saya tahu tentang BPJS adalah fasilitas pengobatan untuk mendapat biaya murah bahkan gratis. Sejujurnya saya cukup menyesali pilihan RS ini, karena ketika teman saya hamil dia cukup concern bertanya tentang RS-RS mana yang memiliki pelayanan maksimal untuk Ibu dan bayi. Karena jika memang alasan biaya lantas memilih RS tempat dia melahirkan sekarang, duh.. Teman saya ini salah satu karyawan yang hidupnya "makmur", datang dari kalangan berada, fasilitas terpenuhi, begitu pun dengan suaminya. 

Dan ketika kami tahu kalau bayi itu diberikan sufor (sesuai memang, karena ada alasan medis) tetapi dengan
media DOT, yasudah kami hanya bisa berdoa semoga ibunya ngotot ASI setelah ini. Karena bagaimanapun prioritas setiap Ibu berbeda..

Kantorku Bersahabat

Dulu sewaktu saya memutuskan untuk "mari program punya anak" setelah 1 tahun menjalani LDM (Long Distance Married)  dan KB, saya sudah berfikir jauh, seandainya program ini memakan waktu lama saya harus gimana? terus kerjaan saya gimana? nanti ijin ke kantornya gimana? karena memang pengalaman teman kantor sendiri, yang setiap jumat harus ijin keluar untuk bolak-balik "tiup" membuat teman saya ini jadi "agak" sungkan dengan atasan, walaupun Alhamdulillahnya atasan kami sih baik-baik saja.

Saya pun sengaja survey ke HRD tentang beberapa policy terkait program untuk memiliki anak, ada beberapa point sebenernya tetapi yang lumayan saya ingat, intinya "jika dalam beberapa tahun menikah (saya lupa angka pastinya)  dan belum pernah memiliki keturunan sama sekali, perusahaan memberikan ijin dan  biaya ditanggung perusahaan sesuai dengan plafond grade karyawan yang bersangkutan" 


Saya sempet mikir, Ya Allah lama banget harus menunggu beberapa tahun dulu untuk bisa ijin secara "santai", Alhamdulillah saya tidak perlu menunggu lama untuk bisa memiliki keturunan. Menurut pendapat saya pribadi, banyak policy di perusahaan tempat saya bekerja yang sangat mengerti perempuan, walaupun katanya "perusahan perbankan" itu terkenal kaku, tetapi di tempat saya hampir segala urusan terkait "perempuan dan perannya sebagai ibu dimudahkan", termasuk untuk program memiliki anak ini, 
siapa sih perempuan yang tidak ingin menjadi Ibu?

June 9, 2014

Booster Asi?

Entah sudah berapa orang yang nanya ke saya setiap ngeliat saya bawa cooler bag, "anaknya umur berapa bu?", "sudah 11 bulan..", "hah? ASI nya masih keluar ya?" atau ketika pumping di kantor, sudah akrab sekali saya dengan pertanyaan, "emang Omar masih Asi mbak? masih keluar gt?" sampai yang paling ekstrim, ada
yang sengaja "nyentuh" pd saya (perempuan, dan jelas teman dekat di kantor) untuk ngecek "penuh/tidak sih" heehehhehe..
Kadang sampai bingung, perlu saya jelaskan berapa kali sih Kalau PD itu ibarat pabrik, dia akan terus berproduksi sepanjang ada peminatnya, jadi asal Omar masih minta "nen.. bu" yah terus keluar lah itu ASI.

Minum Booster ASI gak put?

Kalau ngikutin tweet nya IDAyahAsi, mereka sering berkoar- koar kalau Produksi ASI itu salah satunya dipengaruhi oleh mood ibu, dan booster asi yang paling baik ya perasaan ibu yang bahagia dan nyaman ketika menyusui, kalau ditanya ada gak makanan yang bisa merangsang ASI jawabannya beragam. Saya pribadi, gak ada booster ASI khusus, entah dalam kondisi up or down, saya harus mampu memberikan makan untuk Omar, sehectic apapun kerjaan di kantor, saya harus konsisten dengan tugas saya sebagai Ibu dengan tetap ingat pumping untuk Omar, mungkin itu kali ya Booster ASI saya yang sesungguhnya, yang tetap membuat saya konsisten untuk pumping dan menyusui, inget untuk selalu bawa cooler bag selama hampir 9 bulan ini, bukan karena makan/minuman kesukaan, bukan karena fasilitas nyaman, bukan karena mood yang bahagia, cuma karena saya tahu ada OMAR yang masih meminta ASI dari saya, Ibunya.