January 29, 2012

Abaya or Maxi Dress, Which one is ur style?


Its Weekend!! What a terrible day yesterday.. fiuuhh!!

Bdw, beberapa waktu lalu ada statement di satu status facebook temen saya, yang bilang kalau Maxi Dress adalah bahasa Gaul dari Abaya. Mungkin banyak orang yang berfikir seperti itu, tapi sebenernya kalau diliat-liat lagi, 2 item fashion itu seperti “Serupa tapi tak sama”.. 
dari segi culture udah beda banget soalnya..
Nah, Alhamdulillahnya setelah ngubek-ngubek beberapa artikel, dan luntang-lantung di Internet. Akhirnya saya mendapatkan jawaban mengenai Abaya dan Maxi Dress.. *kalau ada yang mau nambahin atau ngeralat boleh loh* blog ini terbuka untuk umum.. :)

Here we go…

Based on Wikipedia, Abaya adalah pakaian tradisional yang berasal dari daerah semenanjung Arab dan biasa dikenakan oleh para wanita muslim dunia, termasuk Turki,dan Afrika Utara. Abaya sendiri kadang disebut juga sebagai Aba, sebuah kain sederhana yang longgar hampir menyerupai Jubah, berbentuk segi empat dan tersampir mulai dari bahu hingga menutupi seluruh tubuh. Ada yang menggunakannya hingga menutupi kepala, atau ditambahkan cadar. Kalau Abaya sangat dipengaruhi oleh budaya Arab dan banyak digunakan oleh para wanita muslim, karena orang terbiasa melihat abaya yang identik dengan warna gelap, jadinya berfikir abaya gak bisa sytlish y.. kaftan yang skrg lagi trend itu, termasuk dari modifiksi abaya.. berbeda halnya dengan Maxi Dress..
Maxi Dress adalah gaun panjang, dapat digunakan ketika acara Informal maupun Formal, terinspirasi oleh budaya Bohemian, maxi dress memiliki ratusan desain yang berbeda, beberapa disesuaikan oleh wanita yang lebih tua, beberapa cocok digunakan oleh gadis remaja. Ciri utama Maxi Dress adalah, mulai melebar melalu bagian tengah dada. Jadi sangat berbeda dengan abaya ya.  Pada umumnya Maxi Dress digunakan oleh para wanita hamil, mungkin untuk menyamarkan perut buncit mereka. Kalau blogger perhatiin artis-artis Hollywood yang sedang hamil, dan mereka datang ke red carpet. Umumnya model gaun yang mereka pilih adalah maxi dress. 

Nah, udah mulai jelas perbedaannya kan? Kedua item fashion ini cocok banget digunakan buat para perempuan berhijab, selain mampu menyamarkan bentuk tubuh, bentuk mereka yang melebar juga gak bikin ribet buat jalan..

Ada beberapa alasan kenapa setiap perempuan minimal harus punya 1 maxi dress: 

Maxi dress dapat meng cover bagian “bawah” tubuh kita, cocok banget nih buat yang pinggul atau bokongnya besar. Ntah gimana, kalau orang gemuk/berisi pakai maxi dress yang ada tubuh mereka jadi keliatan sensual banget, kalau dulu kan stereotype perempuan sexy itu adalah yang memiliki body berisi macam dewi yunani, nah ini hasil yang akan didapat kalau orang gemuk/ berisi pakai maxi dress.. they will look like a goddess.. hehehhehe.. 

hal yang sama juga berlaku buat cewek kurus, kalau ada anggapan cewek kurus pakai dress akan “tenggelam” ini gak berlaku di Maxi dress, mereka akan kelihatan berisi, terutama di bagian “atas”. 

Cocok buat orang pendek maupun orang tinggi, tinggal disesuaikan aja sama motif dan bahannya. 

Ibu Hamil, ini gaun wajib yang harus kalian punya! Bagian bawahnya yang longgar gak akan bikin sesek, takut kelihatan bulat? Pilih bahan yang loose, jatuhnya sexy di badan. Karena maxi dress biasanya model tali, tali itu bisa disesuaikan sesuai dengan bentuk payudara, Maxi dress cocok di SEGALA SUASANA. Gak percaya? Saya lebaran pakai maxi dress loh.. jahit sendiri sama bude, tinggal pilih bahan sama warna yang pas buat suasananya, kamu bisa nemuin maxi dress dimana aja…. Dengan motif dan bahan yang macem”.. dan bisa dimatching in sm item fashion apapun, jacket jens, blazer,loose cardy, anything, dan terakhir maxi dress terlihat bagus dengan alas kaki apapun.. flipflop, flats,heels, ankle boots.. etc

Here’s abaya in style:


traditional abaya in modern way

 
  abaya modifikasi indonesia    malaysian singer in abaya




And this is how we wear a maxi dress: 

ciri utama maxi dress: mulai melebar di bagian bawah dada 




maxi dress in many pattern, material, and color ^^

maxi dress in a moslem way





tie dye maxi in aisha amin style

maxi mix blazer
maxi in preggy lady, lovely








naaahhh.. semoga udah jelas ya bedanya Abaya dan Maxi dress apa.. jujur kalau saya gak pede pakai abaya, khawatir keliatan kurusss.. kan mulai dari bahu sampai kaki modelnya loose gitu tanpa potongan.. :) makanya saya lebih suka pakai maxi.. hehehhee..

the last: makasih ya untuk yang udah bikin status... saya jadi dapet inspirasi.. :) Alhamdulillaahhh.


source: http://aishah-amin-the-hijab-diaries.blogspot.com/ *for some pict..*

January 25, 2012

INVESTASI


PAYDAYYY… WOOOHOOO.. HIHIHIHIHI.. I BET EVERYONE MUST BE EXCITED.. 
*buat yang payday tanggal 1, sabar ya..*
hmmpp.. berhubung ini hari gajian, saya kepikiran buat posting sesuatu yang berhubungan sama INVESTASI. Bukan.. ini sama sekali bukan hasil pemikiran saya pribadi, saya cuma mencoba merangkum kultwitnya beberapa pakar Keuangan di Twitter tentang pendapat mereka mengenai Investasi. anggaplah saya petugas pengumpul artikel, yang Insya Allah bisa berguna buat saya baca sendiri, (dan kalau ada pengunjung yang mau baca juga silahkan).. ^^


Kultwit: TIPS INVESTASI EMAS TANPA CEMAS OLEH BAPAK AHMAD GOZALI.
1.     Investasi #emas yang paling dasar: Beli saat punya uang, simpan dengan aman, jual ketika ada KEPERLUAN, titik.
My note: (jangan beli emas pakai uang pinjaman sisa dari Bank, banyak nih yang kayak gini, percuma gak akan untung juga, coba aja itung sendiri)

2.     #Emas bernilai tinggi karena fisiknya yang abadi, maka pastikan invest #emas adalah pada FISIKnya bukan SURAT-SURATnya saja.

3.     Harga #emas naik-turun, walau lebih mungkin naik daripada turun. Amannya sih, simpan setidaknya setahun.

4.     Untuk Investasi, pilih #emas murni. Merk paling diakui adalah LM (Logam Mulia) dari Antam. Kalau perhiasan? Beli seperlunya saja kalau dipakai. Mynote: jadi kalau pasangan mau kasih hadiah perhiasaan, mending minta tuker aja sama LM. Uuppss.. :p

·        Tapi JIKA tidak ada yang jual LM di sekitar tempatmu, taka pa beli #emas perhiasan. Daripada invest yang gak karuan.
·        Khusus untuk LELAKI, dalam Islam tidak diperkenankan tuk gunakan perhiasan #emas. Belikan utk istri/ibumu saja, dijamin makin disayang ;)
·        TAPI jangan kau belikan #emas tuk wanita yang belum kau nikahi mynote: buang-buang uang namanya, belum tentu jadi. Lamar dulu, baru kasih #emas. Tunjukan bahwa kau memang lelaki idaman ;)

5.     Beli/Jual LM dimana? Beli di toko #emas, bukan di toko material (ini serius lho). Di pasar-pasar tradisional pun ada yang jual LM. Mynote: mungkin maksudnya toko emas yang ada di pasar tradisional kali ya.. soalnya di pasar tradisional dekat rumah saya ada.

·         BANK SYARIAH TIDAK JUAL BELI #EMAS! Mereka hanya bantu nasabahnya tuk fasilitasi jika terkait produk gadai. Mynote: gak semua bank syariah ada gadai emas juga sih, sebagian masih ragu sama akadnya.

·        So, beli #emas melalui bank syariah HANYA jika akan digadai saja. Jika tidak, tak akan mau lah dia ;)


6.     Simpan #emas LM dimana? Yang Tanya gini biasanya krn blm pernah liat ukuran LM yang kecil dan mudah sekali disembunyikan.
·         Simpan saja LM di rumah, aman kok. Kalau perlu beli lemari besi mini, harganya paing murah sekitar setengah gram #emas. Mynote: sekitar 200-an, di gramed banyak kok.
·        Kalau mau simpan di Bank, sewalah safe deposit box. Biayanya murah, paling Cuma satu gram #emas per TAHUN.
·        Kalau mau gadai silahkan saja. #Emas nya aman tersimpan, dananya bisa diproduktifkan.

7.     Keuntungan investasi #emas berupa capital gain (kenaikan harga), dan collateral (jaminan utang). TIDAK ada cashflow (kecuali dibisniskan).

8.     Berapa kenaikan harga #emas per thn? Selama 10 tahun terakhir, berkisar 20-30% per thn. Dengan gejolak naik-turun sepanjang tahun. Mynote: buat yang mikir, yah kalau turun rugi dong.. apapun yang namanya investasi selalu akan ada resikonya, jadi sebelum berani invest prepare yourself untuk kemungkinan terburuk terhadap invest apapun yang diambil. Remember: HIGH RETURN, HIGH RISK.

9.     #emas bisa dijadikan collateral (jaminan utang). Contohnya adlh gadai emas di bank syariah & pegadaian. Utang ke temen juga bisa ;)


10.   Bisa berharap untung cashflow dari #emas? HANYA jika emasnya untuk modal usaha. Hati-hati banyak scam (penipuan) dgn pola seperti ini.

11.   Bagaimana dengan invest emas VGMC, ECMC dan sejenisnya? Saya pribadi meragukan kebenarannya. Silahkan cek sendiri ya, saya tidak bisa pastikan.
·        Jika betul #emas kita dijadikan modal bisnis yang naik-turun, kok bisa kasih untung yang pasti?
·        Jika betul untungnya sebesar itu. Kok perusahaannya masih terus-terusan butuh modal #emas orang lain? Saya sih sangat curiga.
·        Jika pun betul usahanya legal dan jujur, HARAM terima keuntungan FIXED bunga/dividen istimewa. Kalau bagi hasil(tidak fixed) itu halal.
Mynote: jadi inget iklan deposito di salah satu Bank Konven ternama di Indonesia, segera deposito langsung dapat untung bunga sekian persen setiap tahunnya.. *ya menurut lo kalau lagi rugi juga pasti dapet segitu, gitu? Kalau pas lagi bagus nasabah juga Cuma dapet segitu, gitu? Bukan harusnya lebih banyak ya?* just saying.. ^^

12.   Kalau mau invest #emas tanpa cemas, silahkan invest yang mendasar seperti tips no.1

13.   Kalau mau investasi #emas yang lebih besar potensi hasilnya, selalu siap dengan RISIKO yang lebih besar, manfaatkan gadai sebagai leverage.


14.   Kalau mau invest #emas di bisnis org lain, pastikan PAHAM dgn bisnisnya & pengusahanya (bkn brokernya), jgn asal.
Mynote:
Mungkin banyak yang mikir, duh invest emas, iya kalau harganya lagi naik, lah kalau pas harganya turun? Yang namanya penurunan dan kenaikan itu hal yang wajar dalam setiap investasi, apapun, mulai dari Reksadana, Deposito, Tabungan biasa, etc semua akan ada resiko naik turunnya, selalu inget tujuan utama buat investasi apa? Target jangka waktunya berapa lama? Baru dicari alat investasi yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan itu, dengan jangka waktu yang sudah dihitung.. kalau ada yang bilang, mending invest rumah/tanah, well mereka itu tingkat likuiditasnya gak gampang, belum tentu pas waktunya dibutuhkan bisa cair cepet. Tapi ya gak masalah juga, kalau emang tujuan invest nya masih lamaaaaaa banget, atau mungkin buat hadiah kalau anak nikah nanti.. J
By: @ahmadgozali

January 24, 2012

Mengapa Jepang?


Selasa,24 Jan 2012, satu hari setelah long weekend, otak lumayan penuh, *sama hal-hal diluar kerjaan maksudnya* jadi ada baiknya kalau kita tumpahin sebagian di blog aja yuukk.. *anggaplah blog saya ini tempat sampah*
Mengapa Jepang? Secara teknis sih saya gak akan bahas tentang negara atau politik atau yang berat-beratlah, saya sedang tertarik mengamati *gak mengamati juga sih* hmpp.. apa ya? Oh.. sedang tertarik membaca segala sesuatu yang berhubungan dengan industry hiburan, pasar, dan loyalitas konsumen di Jepang. *sounds familiar?* yap! Ini ranahnya marketing banget emang.
Lagi, Mengapa Jepang?
Jepang adalah salah satu Negara pionir dari sisi ekonomi di Benua Asia, sudah banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang menguasai perekonomian dunia, sebut saja Mitsubishi, Toyota, Sony, etc. tidak heran banyak Negara yang ingin melakukan ekspansi dan menjalin kerjasama dengan Negara Jepang, salah satunya Apple yang melakukan bebagai strategi untuk bisa memasuki pasar Jepang. Begitupun dari sisi Entertainment, ada anggapan seorang artis dapat dikatakan sukses memasuki pasar Asia adalah apabila si artis tersebut mendapatkan apresiasi yang baik di Negara Jepang. Kalau diperhatikan baik-baik, ketika seorang penyanyi atau musisi eropa melakukan world tour salah satu tujuan utama mereka di Benua Asia adalah TOKYO.
Yang paling terlihat jelas EFFORT nya dalam memasuki pasar Jepang adalah Industri Hiburan Korea, buat yang suka mengamati pasar Entertainment wilayah Asia Timur, kebanyakan sudah paham ketika artis-artis China, Korea, Taiwan mereka selain membangun karir di Negara sendiri juga berusaha membangun karir di Jepang. Industri Hiburan Jepang sendiri, jika dibanding dengan industry hiburan beberapa Negara di Asia, telah berhasil menarik minat pasar eropa. Istilahnya, mereka telah sukses membangun pasar industry hiburan jepang di Eropa walaupun belum dalam scoop yang luas. Saya sempat menulis beberapa twit, tentang apresiasi pasar Eropa yang sedikit lebih baik dalam menerima perbedaan bahasa dan budaya daripada pasar Amerika. Begitu pun dari sisi Mainstream kedua benua tersebut dalam menyikapi suatu “perbedaan”.
Yang menarik disini adalah Mengapa Pasar Jepang yang menjadi incaran utama? Apakah karena kekuatan ekonomi mereka? Atau ada hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting?
Pasar Jepang, pasar di Jepang sekarang ini sudah terpusat pada kesadaran konsumen terhadap HARGA dan NILAI BARANG. Saya pernah menulis status di Facebook, sebuah intermodulation photobook dapat dijual seharga 10000¥ dan itu termasuk murah, apabila dilihat dari kualitas photobook dan fotografer yang dipakai adalah salah satu fotografer terkenal di Jepang. Yang perlu diperhatikan adalah Apakah Kualitas Bahan Baku Produk Anda tersebut sudah memenuhi persyaratan di Jepang atau belum? Karena Jepang terkenal dengan loyalitas mereka terhadap “Made In Japan” maka slogan itu dapat menjadi penghalang apabila suatu produk ingin memasuki pasar jepang, jika tidak didukung oleh kualitas bahan baku yang telah memenuhi syarat. Berapapun harga yang ditetapkan apabila telah ditunjang oleh bahan baku yang telah memenuhi persyaratan, dan pasar dapat menerima itu, maka barang tersebut akan dapat bertahan di Pasar.
Pemutusan Kontrak kerja jarang terjadi di Jepang, kalau dilihat dari system kontrak kerja di dunia hiburan, di Korea Selatan seorang artis sebelum dia berdiri diatas panggung hiburan, dia harus menjalani masa training kurang lebih sekitar 5 tahun, dimulai dari mereka duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka akan belajar tehnik vocal, tehnik menari, tehnik acting, cara berpakaian, table manner, how to pose in front of camera, pelatihan bahasa asing, hingga materi pelajaran. Tidak heran Korea Selatan terkenal dengan system “Kontrak Budak” atau bisa dibilang, kontrak untuk waktu yang sangat lama dan segala hal yang dilakukan oleh artis tersebut harus sesuai dengan keinginan perusahaan. Mereka jarang memiliki kebebasan untuk menentukan keinginan mereka sendiri, dan perusahaan benar-benar ketat terhadap kelakuan dan tindak-tanduk artis-artis mereka. *kalau ada yang bilang, Artis Korea itu rata-rata “seragam” semua.. ya karena memang pola kerja industry hiburan di Korea rata-rata seperti itu* dan regenerasi mereka relative cepat, ketika seorang artis telah selesai masa kontraknya dan dia lepas dari perusahaan yang membesarkannya akan susah bagi artis tersebut untuk pindah atau bergabung dengan perusahaan entertainment lain. Apalagi Korea Selatan masih menjalankan Military Service bagi Warga Negara Pria mereka yang berusia 20-30 tahun, itu bukan hal yang mudah ketika mereka harus masuk wajib militer, hilang dari peredaran kamera selama 2 tahun tetapi masih harus mempertahankan eksistensi diantara banyaknya pesaing-pesaing baru.
Lain lagi dengan Amerika, mereka tidak mengontrak artis ketika artis itu belum “Matang”, Mickey Mouse Club adalah lembaga bagi para remaja amerika untuk mengembangkan bakat entertainment mereka tetapi bukan sebagai Media untuk “menjual” bakat-bakat tersebut. Tidak heran artis Amerika mudah berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain ketika mereka sudah tidak cocok atau mencari tantangan yang baru dan hubungan kerja mereka murni hubungan bisnis, tidak ada tanggung jawab atau rasa “sungkan” karena telah membantu seorang Artis dalam menemukan bakatnya.
Sementara di Jepang, pemutusan kontrak kerja jarang terjadi di Industri Musik Jepang, seorang artis dapat memulai karir pada tahun 1991 dan mereka masih akan kuat sampai 20 tahun kedepan, dan akan dikenal sebagai salah satu artis paling popular di Jepang. Jepang percaya, bahwa modal utama untuk memiliki karir yang panjang dalam suatu Indsutri Hiburan adalah kondisi yang adil dan wajar dari suatu kontrak kerja. Apabila di Korea Selatan kontrak mereka bisa berlangsung dari 5-15 tahun, di Jepang hanya mengenal 1-2 tahun Kontrak. Agensi Jepang memanfaatkan system berbasis off insentif pribadi, yaitu apabila seorang penyanyi/grup mencapai popularitas dan memperoleh keuntungan yang solid selama kontrak mereka, maka dapat dijamin bahwa artis itu akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi lagi untuk tahun kontrak berikutnya. Bisa dibilang, Industri Hiburan di Jepang lebih manusiawi terhadap artis-artis mereka. Maka tidak heran, kalau banyak artis dari Negara-negara asia yang menginginkan kontrak kerjasama dengan perusahaan hiburan di Jepang karena cara kerja mereka yang professional dan tahu bagaimana cara menghargai suatu bakat.
Loyalitas Konsumen, Konsumen di Jepang terkenal sangat tinggi tingkat loyalitasnya terhadap suatu produk atau ketika mereka menyukai suatu artis tertentu rasa suka itu akan berlangsung sangat lama dan didukung oleh rasa apresiasi yang sangat tinggi terhadap karya-karyanya. Sudah bukan rahasia lagi, Jepang sangat anti terhadap pembajakan, dan menurut cerita salah satu teman yang tinggal disana. Seorang masyarakat jepang apabila mereka menyukai salah satu artis, dan ketika si artis itu mengeluarkan 1(satu) album walaupun album itu hanya berisi 2/3 lagu dan dijual seharga 20US$, mereka akan membeli minimal 3 (tiga) album tersebut, dengan asumsi, 1 album akan mereka dengarkan sehari-hari, 1 album akan mereka pinjamkan apabila ada yang ingin meminjam, dan 1 lagi akan mereka simpan sebagai koleksi dengan segel yang masih terpasang. DAN sudah bukan rahasia lagi, bahwa ketika seorang artis mengeluarkan satu album original tidak berapa lama mereka akan mengeluarkan album repackage dengan materi lagu yang sama, dan akan mengeluarkan album remix dengan lagu yang sama juga, dan akan mengeluarkan album lagi dengan cover atau photo yang berbeda tetapi masih dengan lagu yang sama. Jadi bisa dibayangkan berapa keuntungan yang didapat dari 1 buah album yang telah dikeluarkan dalam beberapa kemasan yang berbeda dengan tingkat loyalitas konsumen yang setinggi itu. Pemborosan? Bagi orang pemasaran ini dianggap salah satu langkah dalam pemuasan kebutuhan, selama masih ada permintaan pasar, maka penawaran seperti ini akan tetap dilakukan. Dengan tingkat loyalitas yang seperti ini, siapa yang tidak tergiur untuk menguasai pasar Jepang?
Ketika loyalitas sudah terbangun dengan baik, maka hal selanjutnya yang diperhatikan adalah “Pride” atau “Kebanggaan” , bayangkan rasanya menjadi seorang entertainer di Negara orang dan mampu menguasai pasar hiburan di Negara tersebut, apalagi Negara ini merupakan Negara terkuat di Asia dengan system “Made in Japan” nya yang sangat kental. Yang muncul adalah rasa Bangga, atau diakui. Itulah yang dirasakan artis-artis ketika mampu memasuki tangga lagu ORICON CHART , Oricon adalah grup perusahaan jepang yang bergerak di bidang layanan informasi music, termasuk tangga lagu dan tangga album. Serupa dengan Billboard Amerika Serikat. Oricon merupakan singkatan dari “Original Confidence”, Oricon Chart mulai diterbitkan secara resmi tanggal 4 Januari 1968. Dengan system pengumpulan data yang digunakan adalah data mingguan selama 7 hari, data yang dikumpulkan adalah ANGKA PENJUALAN CD, DVD, dan BUKU. Data tahunan, dimulai dari minggu ke 1 Bulan Desember hingga minggu ke 3 Bulan Desember tahun berikutnya (1 tahun, 1 bulan). Data Penjualan dikumpulkan langsung melalui system Point of Sales dari sejumlah toko yang telah ditentukan. Kebanyakan hanya penyanyi Jepang saja yang berhasil menduduki peringkat pertama, dan untuk penyanyi luar Bon Jovi pernah berhasil memasuki chart Oricon ini, dan ketika Hallyu mulai melakukan ekspansinya terhadap Industri music Jepang, DBSK dan BoA adalah salah satu artis Korea langganan Chart Oricon, hampir setiap album yang mereka keluarkan berhasil menduduki posisi di Oricon Chart ini.
Diantara sekian banyak keuntungan yang didapat dari Pasar Jepang, apakah semudah itu memasukinya?
Jawabannya: TIDAK! Mereka bukan pasar yang mudah dimasuki, walaupun Negara lain menganggap suatu artis itu popular tetapi apabila Masyarakat Jepang menganggap produk yang dijual oleh artis tersebut tidak sesuai dengan standart mereka, akan sulit bagi artis tersebut untuk masuk. Ketika seorang artis ingin memasuki pasar Jepang, mereka harus memulai segala sesuatunya dari 0 (nol) di Jepang. Mereka harus belajar tata bahasanya, adat istiadatnya, pola pikir masyarakatnya, hingga cara-cara hidup mereka sehingga masyarakat jepang akan menganggap bahwa artis tersebut adalah bagian dari hidup mereka. Ini langkah yang dilakukan apabila ingin bertahan lama di Pasar Jepang, bukan semata-mata hanya mengeluarkan lagu remake bahasa Jepang.
Hal ini terlihat dari pendekatan-pendekatan special yang dilakukan oleh beberapa entertainer ketika mereka melakukan promosi di Jepang. Banyak Negara Asia yang menganggap bahwa Jepang adalah Negara yang masih mendominasi politik dan ekonomi Asia, bahkan hingga hari ini China dan Korea masih memandang Jepang sebagai Negara yang mampu mengintimidasi mereka tidak hanya dari sisi Industri hiburan saja. *padahal kalau kita lihat, Pasar Korea dan China berkembang sangat pesat sekarang ini*.
Pada akhirnya, kita harus mengakui Masyarakat Jepang memiliki rasa menghargai yang sangat tinggi terhadap karya seseorang. Seumpama saya adalah seorang artis, hal yang paling membanggakan bagi saya adalah ketika orang mau bersusah payah membeli karya original saya dan karya itu dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama, bukan hanya sebuah kenikmatan sesaat saja. Itulah yang telah dilakukan oleh pasar Jepang.. 

Source: Oricon Chart via wikipedia