August 11, 2014

Gimana sih Caranya Gemuk?

Entah dari kapan, kalimat “Put, makan yang banyak dong.. kurus banget sih!” sudah menjadi semacam kalimat wajib untuk dilontarkan kepada saya, dengan tinggi 154cm dan BB yang gak jauh-jauh dari 40-42kg, tampilan default saya memang kurus, rata, hampir tanpa lekukan yang berarti. Mati-matian saya usaha banget biar bisa punya body curve, macam shakira.. *Oke, ini ngayal* tapi minimal BB ideal dengan ukuran standart Cup 34B dan Size Celana 28 deh.

Saya sempet sih mendapatkan tubuh ideal *tsaahh..* dulu banget, jamannya SMP dan SMA.  Memang saya akui pada saat itu saya cukup rajin berolahraga, berenang seminggu 1x di hari minggu, plus seminggu 2x setiap hari selasa dan kamis, saya aktif di kegiatan club softball, start latihan mulai jam 16.00 WIB dan berakhir 18.30 WIB, tau sendiri kan olahraga macam itu bentuk latihannya beragam, mulai dari lari, push up, sit up, latihan lengan etc, belum lagi kalau saya sedang rajin, bisa tuh hari minggu sore saya dateng nongkrong di lapangan buat ikut latihan tambahan. Alhasil, jangan ditanya deh, saya lumayan bangga dengan bagian belakang tubuh saya. *ehem!* dengan tinggi yang gak nambah-nambah, masih di 154cm pastinya dan berat badan stabil di angka 44-45 kg, perhitungan BMI saya menurut tolak ukur asia, berada pada kisaran 18.97 alias Tubuh Ideal.

Ngomong-ngomong BMI itu apa sih?

BMI atau Body Mass Index adalah perhitungan kalkulasi yang mendasarkan pada tinggi dan berat badan anda yang pada akhirnya digunakan untuk mendeteksi derajat badan anda apakah tergolong kurus, berat badan ideal, gemuk maupun obesitas.

“Menurut hasil penelitian apabila BMI anda terletak pada 25 atau lebih akan memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung, osteoarthritis, beberapa tipe kanker dan diabetes level 2. Sebaliknya BMI rendah / dibawah 18 akan beresiko tinggi terhadap osteoporosis atau pertanda kesehatan badan tidak baik. Disarankan apabila BMI anda melebihi 27 atau kurang dari 18 sebaiknya anda meminta saran dari dokter anda untuk memandu anda dalam program pengaturan berat badan untuk hidup lebih sehat.”

Setelah masuk kuliah, pola hidup saya mulai berubah, tetep sih jam tidur normal 8 jam/hari, saya memang bukan type yang bisa begadang semalaman, makan tetep 3x sehari, kalau uang saku sedang lancar bisa disambil camilan sehari 1-2x, untuk buah, walaupun gak rutin konsumsi setiap hari, Insya Allah saya inget deh, kalaupun minim buah, sengaja saya tambahin di lalapan atau sayurnya. Yang kurang adalah porsi olahraganya, dari sepanjang SMP-SMA saya rutin olahraga dengan panduan instruktur dan jam latihan teratur, begitu masuk bangku kuliah, gak ada satupun kegiatan olahraga yang saya tekuni, satu-satunya gerak fisik yang masih rajin saya jalani mulai dulu sampai sekarang usia 27 tahun, hanya Jalan Kaki. Sebutin deh, turun dari halte bus sampai gerbang sekolah, buat yang kerja di daerah Sudirman dan paham letak Chase Plaza, silahkan dibayangkan jarak antara chase plaza sampai gerbang sekolah SMAN 3 Jakarta yang terletak persis di depan soto gebrak, nah itu lah rute jalan kaki saya setiap pagi dan sore. Rute jalan kaki daerah Watugong Malang sampai Fakultas Manajemen Universitas Brawijaya, sebelum pindah ke watugong malah rute jalan kaki saya lebih jauh lagi, mulai dari gang Gajayana sampai Fakultas Ekonomi, selain jalan kali di jam-jam kuliah, jalan kaki buat cari makan juga saya lakuin setiap hari, namanya juga anak kos yaa.. gak jalan berarti gak makan, oke sip!

Intinya kalau para ahli bilang “..wanita yang rutin berjalan kali 65 menit sampai 135 menit per minggu..” percaya deh saya lebih dari itu, kenapa saya keukeuh saya harus rutin jalan kaki? Mengutip artikel berikut, manfaat jalan kaki :
1. Menurunkan berat badan
Jalan kaki merupakan cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Anda hanya membutuhkan sepasang sepatu untuk melakukannya, atau kalau mau tidak menggunakan alas kaki juga lebih menyehatkan. Berjalan akan membakar kalori dan semua otot pada tubuh Anda ikut bekerja.


2. Mencegah serangan jantung
Otot jantung membutuhkan aliran darah yang deras ke jantung untuk membuat jantung berfungsi normal memompa darah ke seluruh tubuh. Berjalan kaki dapat mengencangkan aliran darah yang masuk ke dalam jantung.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Berjalan kaki dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sehingga Anda tidak mudah terserang penyakit. Karena kekebalan tubuh Anda terjaga dengan baik.

4. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kolon
Wanita yang berjalan secara rutin 65 menit hinga 135 menit per minggu bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kolon hingga 18 persen dibandingkan wanita yang tidak aktif.

5. Meningkatkan kebugaran tubuh
Jalan kaki 3 kali per minggu selama 30 menit dapat meningkatkan kebugaran dan sistem pernapasan secara signifikan.

6. Membantu mengurangi stres
Selama berjalan, rasa kekhawatiran Anda tentang kehidupan sehari-hari akan berkurang, karena otak melepaskan endorfin. Selain itu berjalan juga membuat Anda tenang dan melepaskan ketegangan pikiran. Berjalanlah di pagi hari sambil menghirup udara segar agar pikiran Anda kembali jernih.

7. Baik untuk otak
Dalam studi tentang jalan kaki ditemukan bahwa wanita yang berjalan selama 1,5 jam per minggu memiliki fungsi kerja organ kepala yang lebih baik daripada mereka yang hanya berjalan 40 menit per minggu.

8. Mencegah osteoporosis
Selain mengokohkan otot-otot badan, gerak badan dan jalan kaki cepat juga menguatkan tulang belulang. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi.
Untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis tidak cukup dengan ekstrak kalsium dan vitamin D saja. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.

Kalau dilihat-lihat sih hanya point ke 1 saja nih yang merugikan saya, tapi masa sih karena saya rutin jalan kaki lantas saya menjadi kurus dan susah naik BB? Semenjak kuliah BB saya stuck di angka 41-42kg, gak pernah bisa lebih dari itu, mungkin dari asupan makanan saya juga kali ya, yang semenjak ngekos jarang makan sesuai juklaknya Gizi Seimbang.

Selesai kuliah lanjut jadi wanita pekerja, bangun pukul 04.30 dan tiba di rumah pukul 19.00 PP Bekasi-Jakarta, cukup banget menghabiskan tenaga setiap harinya, tapi lagi-lagi saya gak pernah tuh skip sarapan, apalagi makan siang dan makan malam, konsumsi junkfood pun jarang banget! Selain emang karena dana nya minim sih untuk foya-foya dan masih tetep rutin jalan kaki (pembelaan…) walaupun sudah pindah ke rumah orangtua lagi dan berhenti jadi anak kos, tetep BB saya masih demen banget bertengger di angka 41-42kg, malah pernah sampai di 38kg waktu jaman-jamanya masih full training gitu. Sedihhh banget!!!

Ada yang bilang menikah bisa bikin tubuh tambah gemuk, itu 100% tidak berpengaruh ke saya! Satu-satunya moment gemuk saya setelah menikah selama 3 tahun, hanya ketika hamil Omar, itupun “hanya” naik 15kg menjadi 55kg sampai waktu melahirkan, sempet menyentuh level 57kg, tapi susut loh 2kg di detik-detik terakhir sebelum Omar keluar, luar biasa yaaa… jangan salah, saya yang punya badan merasa 55kg itu sudah “wah” banget loh! Tetep saja ada yang komen, “Kalau gak ngeliat perut lo, gak ada yang tahu put kalau lo lagi hamil…” aseemm tenan!!

Kalau banyak perempuan yang BT difoto selama hamil karena kelihatan “bengkak” banget, saya malah bahagia, akhirnya saya bisa punya badan Curve!! Dengan PD yang penuh, pinggul yang membulat, iih bahagia banget tau gak sih, mati-matian saya menjaga biar BB saya gak turun, tapi apa mau dikata, 10 hari setelah melahirkan BB saya langsung terjun bebas di angka 45kg, kalau ada yang Tanya: apa kuncinya put? Simple, menyusui saja nonstop 24 jam. Mau makan serakus apapun, ditambah berliter-liter ice cream masih tetep susut kok, contohnya saya, Demi Allah gak bohong.

Ibu hamil yang terlalu kurus/underweight dapat mengalami kekurangan gizi, terutama asam folat, zat besi, dan kalsium. Risiko kelainan janin, anemia, berat janin kecil, dan persalinan prematur pun menjadi lebih tinggi. Solusinya, ibu hamil agar meningkatkan asupan makanannya, sehingga kenaikan berat badannya bisa mencapai 14—20 kg.” 


Dengan badan kurus seperti ini,sebelum hamil saya khawatir banget loh, apa bisa saya nanti hamil dan melahirkan normal? Apa bisa saya mencukupi kebutuhan janin dalam kandungan saya nanti? Makanya ketika saya control persiapan kehamilan, masalah berat badan menjadi salah satu concern utama saya, selain haid yang tidak teratur, dan hubungan jarak jauh dengan suami pastinya. Hampir semua tes darah saya ikuti lengkap, termasuk tes kolesterol, defisiensi zat besi dan gula darah dalam tubuh, Alhamdulillah semua normal, hingga Allah mengijinkan saya hamil sesuai rencana, banyak juga yang nakut-nakutin saya, kalau tubuh kurus seperti ini apalagi dengan panggul kecil sulit untuk melahirkan normal serta tidak bisa menyusui, Alhamdulillah lagi, walaupun BB ibunya gak bisa naik banyak, Omar lahir dengan BB normal di 3158gram dan panjang 51cm, proses melahirkannya pun normal loh! Omar lulus ASIX dan masih menyusui hingga saat ini usianya 13 bulan. *kurus-kurus begini saya masih kuat*

Omar terkena kekurangan zat besi gak put, karena ibunya kurus?

Jadi ketika usia janin saya memasuki 30 minggu, saya melakukan yang namanya USG Fetomaternal, Sebenernya sih saya gak ada rencana juga untuk melakukan USG ini, selain karena harganya mahal, saya juga tidak menganggapnya perlu, tetapi dikarenakan saya sempet dirawat di RS (kalau ini bukan karena BB saya yang kurang) karena demam saya yang turun naik, dan sempet mengalami leukosit yang cukup tinggi, yang berarti terdapat infeksi di dalam tubuh saya, jadilah obgyn saya menyarankan untuk dilakukan saja USG Fetomaternal, sekalian make sure that baby inside my tummy is healthy.



hasil feto Omar

Apa itu fetomaternal? Fetomaternal adalah pemeriksaan untuk menganalisa detail tentang baik atau tidaknya fungsi organ-organ janin melalui USG 3 atau 4 dimensi. Harus dengan perjanjian khusus, dan gak semua RS menyediakan alat ini, diperiksanya pun bukan dengan sembarang obgyn, harus sudah menjadi subspesialis fetomaternal, Alhamdulillahnya di RS tempat saya control yaitu RS Hermina Grand Wisata sudah tersedia alat dan dokternya. Jadi fungsi USG fetomaternal ini bukan Cuma melihat penampakan janin secara 4D gitu, kalau ini sih Omar sudah ngejalanin waktu usia kandungan saya 28wk di RS Tambak, fetomaternal ini lebih ngeliat kearah organ dalamnya si janin itu sendiri, mulai dari pertumbuhan otak, fungsi jantung, hati, ginjal, aliran darah dari plasenta ke janin ok gak? sampai bisa menganalisa apakah asupan zat besi ke janin cukup atau tidak? melalui USG ini kelainan koromosom macam Down Syndrome, kelainan pada otak seperti Anenchephaly, kelainan pada dinding perut, ginjal, dan juga area dada, kelainan jantung bawaan, pada tungkai bawah, atau pada wajah juga bisa dideteksi. Alhamdulillah janin saya dinyatakan sehat dan fungsi semua organnya pun normal, tidak kekurangan zat besi sama sekali.

sebenernya sih sejauh ini saya merasa sehat dengan tubuh “kurus” saya, walaupun mungkin telinga saya sering panas ngedenger komen-komen yang gak berujung seputar, “makan yang banyak dong put..” sumpah,saya udah makan yang banyak, dan cukup mengontrol asupan makan saya. Saya juga menjadi kurang pede setiap kali berpakaian, ngerti kan gimana rasanya, sama saja kalau banyak perempuan yang ngeluh karena terlalu gemuk dan jadi gak pede, perempuan yang terlalu kurus pun seperti itu.

pada akhirnya, apa memang karena genetic dari kedua orangtua saya ya yang menjadikan saya sulit gemuk atau memang ada pola hidup tertentu yang harus saya jalani? Fiuhh.. *emak-emak galau*




2 comments:

  1. haha,, saya juga susah gemuk salam knal mba

    ReplyDelete
  2. salam kenal mbak.. iya nih,entah stress entah keturunan entah emang makannya yang gak beres atau metabolisme saya yang kecepetan, intinya susah bgt deh untuk gemuk,, :(

    makasih ya sudah mau mampir..

    ReplyDelete