June 23, 2014

Hey Ibu, Apa sih Prioritasmu?

Barusan saya dapat kabar kalau anak teman saya yang baru dilahirkan 3 hari yang lalu harus masuk inkubator, dikarenakan sudah 3 hari tidak mendapat asupan, dan bilirubin tinggi. Kontan hampir semua ibu di lantai saya yang notabene Ibu Asi bingung, dan pertanyaan pun bermunculan.
 
"Memang berapa bilirubinnya?", 
"Masih 3 hari idealnya bayi kuat kok sepanjang terus bareng ibunya 24 jam full, lagian lahirnya kan cukup bulan ya.. gak prematur jg.." , 
"Asi nya keluar? Emang gak ditempelin terus ke dadanya?",  "kalau Asi nya belum keluar mah ditempelin aja terus biar ngerangsang.."
Saya gak bohong, sepeduli itu lah teman-teman kantor saya terhadap Bayi dan Asi. dan saya pun ikutan nimbrung nanya, "dia lahiran dimana sih? emang gak diajarin serba-serbi Asi?"

Ternyata teman saya itu lahiran di salah satu rumah sakit lama milik pemerintah, saya sendiri tidak paham ya bagaimana kebijakan RS itu terhadap Ibu dan Bayi, tapi yang saya tahu alasan di balik teman saya memilih RS itu adalah karena "biar bisa menggunakan fasilitas BPJS", lagi- lagi saya kurang paham bagaimana performa BPJS itu sendiri, yang saya tahu tentang BPJS adalah fasilitas pengobatan untuk mendapat biaya murah bahkan gratis. Sejujurnya saya cukup menyesali pilihan RS ini, karena ketika teman saya hamil dia cukup concern bertanya tentang RS-RS mana yang memiliki pelayanan maksimal untuk Ibu dan bayi. Karena jika memang alasan biaya lantas memilih RS tempat dia melahirkan sekarang, duh.. Teman saya ini salah satu karyawan yang hidupnya "makmur", datang dari kalangan berada, fasilitas terpenuhi, begitu pun dengan suaminya. 

Dan ketika kami tahu kalau bayi itu diberikan sufor (sesuai memang, karena ada alasan medis) tetapi dengan
media DOT, yasudah kami hanya bisa berdoa semoga ibunya ngotot ASI setelah ini. Karena bagaimanapun prioritas setiap Ibu berbeda..

No comments:

Post a Comment