PAYDAYYY… WOOOHOOO.. HIHIHIHIHI.. I BET EVERYONE MUST BE EXCITED..
*buat yang payday tanggal 1, sabar ya..*
hmmpp.. berhubung ini hari gajian, saya kepikiran buat posting sesuatu yang berhubungan sama INVESTASI. Bukan.. ini sama sekali bukan hasil pemikiran saya pribadi, saya cuma mencoba merangkum kultwitnya beberapa pakar Keuangan di Twitter tentang pendapat mereka mengenai Investasi. anggaplah saya petugas pengumpul artikel, yang Insya Allah bisa berguna buat saya baca sendiri, (dan kalau ada pengunjung yang mau baca juga silahkan).. ^^
Kultwit: TIPS INVESTASI EMAS TANPA CEMAS OLEH BAPAK AHMAD GOZALI.
1.Investasi #emas yang paling dasar: Beli saat punya uang, simpan dengan aman, jual ketika ada KEPERLUAN, titik.
My note: (jangan beli emas pakai uang pinjaman sisa dari Bank, banyak nih yang kayak gini, percuma gak akan untung juga, coba aja itung sendiri)
2.#Emas bernilai tinggi karena fisiknya yang abadi, maka pastikan invest #emas adalah pada FISIKnya bukan SURAT-SURATnya saja.
3.Harga #emas naik-turun, walau lebih mungkin naik daripada turun. Amannya sih, simpan setidaknya setahun.
4.Untuk Investasi, pilih #emas murni. Merk paling diakui adalah LM (Logam Mulia) dari Antam. Kalau perhiasan? Beli seperlunya saja kalau dipakai. Mynote: jadi kalau pasangan mau kasih hadiah perhiasaan, mending minta tuker aja sama LM. Uuppss.. :p
·Tapi JIKA tidak ada yang jual LM di sekitar tempatmu, taka pa beli #emas perhiasan. Daripada invest yang gak karuan.
·Khusus untuk LELAKI, dalam Islam tidak diperkenankan tuk gunakan perhiasan #emas. Belikan utk istri/ibumu saja, dijamin makin disayang ;)
·TAPI jangan kau belikan #emas tuk wanita yang belum kau nikahi mynote: buang-buang uang namanya, belum tentu jadi. Lamar dulu, baru kasih #emas. Tunjukan bahwa kau memang lelaki idaman ;)
5.Beli/Jual LM dimana? Beli di toko #emas, bukan di toko material (ini serius lho). Di pasar-pasar tradisional pun ada yang jual LM. Mynote: mungkin maksudnya toko emas yang ada di pasar tradisional kali ya.. soalnya di pasar tradisional dekat rumah saya ada.
·BANK SYARIAH TIDAK JUAL BELI #EMAS! Mereka hanya bantu nasabahnya tuk fasilitasi jika terkait produk gadai. Mynote: gak semua bank syariah ada gadai emas juga sih, sebagian masih ragu sama akadnya.
·So, beli #emas melalui bank syariah HANYA jika akan digadai saja. Jika tidak, tak akan mau lah dia ;)
6.Simpan #emas LM dimana? Yang Tanya gini biasanya krn blm pernah liat ukuran LM yang kecil dan mudah sekali disembunyikan.
·Simpan saja LM di rumah, aman kok. Kalau perlu beli lemari besi mini, harganya paing murah sekitar setengah gram #emas. Mynote: sekitar 200-an, di gramed banyak kok.
·Kalau mau simpan di Bank, sewalah safe deposit box. Biayanya murah, paling Cuma satu gram #emas per TAHUN.
·Kalau mau gadai silahkan saja. #Emas nya aman tersimpan, dananya bisa diproduktifkan.
7.Keuntungan investasi #emas berupa capital gain (kenaikan harga), dan collateral (jaminan utang). TIDAK ada cashflow (kecuali dibisniskan).
8.Berapa kenaikan harga #emas per thn? Selama 10 tahun terakhir, berkisar 20-30% per thn. Dengan gejolak naik-turun sepanjang tahun. Mynote: buat yang mikir, yah kalau turun rugi dong.. apapun yang namanya investasi selalu akan ada resikonya, jadi sebelum berani invest prepare yourself untuk kemungkinan terburuk terhadap invest apapun yang diambil. Remember: HIGH RETURN, HIGH RISK.
9.#emas bisa dijadikan collateral (jaminan utang). Contohnya adlh gadai emas di bank syariah & pegadaian. Utang ke temen juga bisa ;)
10.Bisa berharap untung cashflow dari #emas? HANYA jika emasnya untuk modal usaha. Hati-hati banyak scam (penipuan) dgn pola seperti ini.
11.Bagaimana dengan invest emas VGMC, ECMC dan sejenisnya? Saya pribadi meragukan kebenarannya. Silahkan cek sendiri ya, saya tidak bisa pastikan.
·Jika betul #emas kita dijadikan modal bisnis yang naik-turun, kok bisa kasih untung yang pasti?
·Jika betul untungnya sebesar itu. Kok perusahaannya masih terus-terusan butuh modal #emas orang lain? Saya sih sangat curiga.
·Jika pun betul usahanya legal dan jujur, HARAM terima keuntungan FIXED bunga/dividen istimewa. Kalau bagi hasil(tidak fixed) itu halal.
Mynote: jadi inget iklan deposito di salah satu Bank Konven ternama di Indonesia, segera deposito langsung dapat untung bunga sekian persen setiap tahunnya.. *ya menurut lo kalau lagi rugi juga pasti dapet segitu, gitu? Kalau pas lagi bagus nasabah juga Cuma dapet segitu, gitu? Bukan harusnya lebih banyak ya?* just saying.. ^^
12.Kalau mau invest #emas tanpa cemas, silahkan invest yang mendasar seperti tips no.1
13.Kalau mau investasi #emas yang lebih besar potensi hasilnya, selalu siap dengan RISIKO yang lebih besar, manfaatkan gadai sebagai leverage.
14.Kalau mau invest #emas di bisnis org lain, pastikan PAHAM dgn bisnisnya & pengusahanya (bkn brokernya), jgn asal.
Mynote:
Mungkin banyak yang mikir, duh invest emas, iya kalau harganya lagi naik, lah kalau pas harganya turun? Yang namanya penurunan dan kenaikan itu hal yang wajar dalam setiap investasi, apapun, mulai dari Reksadana, Deposito, Tabungan biasa, etc semua akan ada resiko naik turunnya, selalu inget tujuan utama buat investasi apa? Target jangka waktunya berapa lama? Baru dicari alat investasi yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan itu, dengan jangka waktu yang sudah dihitung.. kalau ada yang bilang, mending invest rumah/tanah, well mereka itu tingkat likuiditasnya gak gampang, belum tentu pas waktunya dibutuhkan bisa cair cepet. Tapi ya gak masalah juga, kalau emang tujuan invest nya masih lamaaaaaa banget, atau mungkin buat hadiah kalau anak nikah nanti.. J
Selasa,24 Jan 2012, satu hari setelah long weekend, otak lumayan penuh, *sama hal-hal diluar kerjaan maksudnya* jadi ada baiknya kalau kita tumpahin sebagian di blog aja yuukk.. *anggaplah blog saya ini tempat sampah*
Mengapa Jepang? Secara teknis sih saya gak akan bahas tentang negara atau politik atau yang berat-beratlah, saya sedang tertarik mengamati *gak mengamati juga sih* hmpp.. apa ya? Oh.. sedang tertarik membaca segala sesuatu yang berhubungan dengan industry hiburan, pasar, dan loyalitas konsumen di Jepang. *sounds familiar?* yap! Ini ranahnya marketing banget emang.
Lagi, Mengapa Jepang?
Jepang adalah salah satu Negara pionir dari sisi ekonomi di Benua Asia, sudah banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang menguasai perekonomian dunia, sebut saja Mitsubishi, Toyota, Sony, etc. tidak heran banyak Negara yang ingin melakukan ekspansi dan menjalin kerjasama dengan Negara Jepang, salah satunya Apple yang melakukan bebagai strategi untuk bisa memasuki pasar Jepang. Begitupun dari sisi Entertainment, ada anggapan seorang artis dapat dikatakan sukses memasuki pasar Asia adalah apabila si artis tersebut mendapatkan apresiasi yang baik di Negara Jepang. Kalau diperhatikan baik-baik, ketika seorang penyanyi atau musisi eropa melakukan world tour salah satu tujuan utama mereka di Benua Asia adalah TOKYO.
Yang paling terlihat jelas EFFORT nya dalam memasuki pasar Jepang adalah Industri Hiburan Korea, buat yang suka mengamati pasar Entertainment wilayah Asia Timur, kebanyakan sudah paham ketika artis-artis China, Korea, Taiwan mereka selain membangun karir di Negara sendiri juga berusaha membangun karir di Jepang. Industri Hiburan Jepang sendiri, jika dibanding dengan industry hiburan beberapa Negara di Asia, telah berhasil menarik minat pasar eropa. Istilahnya, mereka telah sukses membangun pasar industry hiburan jepang di Eropa walaupun belum dalam scoop yang luas. Saya sempat menulis beberapa twit, tentang apresiasi pasar Eropa yang sedikit lebih baik dalam menerima perbedaan bahasa dan budaya daripada pasar Amerika. Begitu pun dari sisi Mainstream kedua benua tersebut dalam menyikapi suatu “perbedaan”.
Yang menarik disini adalah Mengapa Pasar Jepang yang menjadi incaran utama? Apakah karena kekuatan ekonomi mereka? Atau ada hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting?
Pasar Jepang, pasar di Jepang sekarang ini sudah terpusat pada kesadaran konsumen terhadap HARGA dan NILAI BARANG. Saya pernah menulis status di Facebook, sebuah intermodulation photobook dapat dijual seharga 10000¥ dan itu termasuk murah, apabila dilihat dari kualitas photobook dan fotografer yang dipakai adalah salah satu fotografer terkenal di Jepang. Yang perlu diperhatikan adalah Apakah Kualitas Bahan Baku Produk Anda tersebut sudah memenuhi persyaratan di Jepang atau belum? Karena Jepang terkenal dengan loyalitas mereka terhadap “Made In Japan” maka slogan itu dapat menjadi penghalang apabila suatu produk ingin memasuki pasar jepang, jika tidak didukung oleh kualitas bahan baku yang telah memenuhi syarat. Berapapun harga yang ditetapkan apabila telah ditunjang oleh bahan baku yang telah memenuhi persyaratan, dan pasar dapat menerima itu, maka barang tersebut akan dapat bertahan di Pasar.
Pemutusan Kontrak kerja jarang terjadi di Jepang, kalau dilihat dari system kontrak kerja di dunia hiburan, di Korea Selatan seorang artis sebelum dia berdiri diatas panggung hiburan, dia harus menjalani masa training kurang lebih sekitar 5 tahun, dimulai dari mereka duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka akan belajar tehnik vocal, tehnik menari, tehnik acting, cara berpakaian, table manner, how to pose in front of camera, pelatihan bahasa asing, hingga materi pelajaran. Tidak heran Korea Selatan terkenal dengan system “Kontrak Budak” atau bisa dibilang, kontrak untuk waktu yang sangat lama dan segala hal yang dilakukan oleh artis tersebut harus sesuai dengan keinginan perusahaan. Mereka jarang memiliki kebebasan untuk menentukan keinginan mereka sendiri, dan perusahaan benar-benar ketat terhadap kelakuan dan tindak-tanduk artis-artis mereka. *kalau ada yang bilang, Artis Korea itu rata-rata “seragam” semua.. ya karena memang pola kerja industry hiburan di Korea rata-rata seperti itu* dan regenerasi mereka relative cepat, ketika seorang artis telah selesai masa kontraknya dan dia lepas dari perusahaan yang membesarkannya akan susah bagi artis tersebut untuk pindah atau bergabung dengan perusahaan entertainment lain. Apalagi Korea Selatan masih menjalankan Military Service bagi Warga Negara Pria mereka yang berusia 20-30 tahun, itu bukan hal yang mudah ketika mereka harus masuk wajib militer, hilang dari peredaran kamera selama 2 tahun tetapi masih harus mempertahankan eksistensi diantara banyaknya pesaing-pesaing baru.
Lain lagi dengan Amerika, mereka tidak mengontrak artis ketika artis itu belum “Matang”, Mickey Mouse Club adalah lembaga bagi para remaja amerika untuk mengembangkan bakat entertainment mereka tetapi bukan sebagai Media untuk “menjual” bakat-bakat tersebut. Tidak heran artis Amerika mudah berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain ketika mereka sudah tidak cocok atau mencari tantangan yang baru dan hubungan kerja mereka murni hubungan bisnis, tidak ada tanggung jawab atau rasa “sungkan” karena telah membantu seorang Artis dalam menemukan bakatnya.
Sementara di Jepang, pemutusan kontrak kerja jarang terjadi di Industri Musik Jepang, seorang artis dapat memulai karir pada tahun 1991 dan mereka masih akan kuat sampai 20 tahun kedepan, dan akan dikenal sebagai salah satu artis paling popular di Jepang. Jepang percaya, bahwa modal utama untuk memiliki karir yang panjang dalam suatu Indsutri Hiburan adalah kondisi yang adil dan wajar dari suatu kontrak kerja. Apabila di Korea Selatan kontrak mereka bisa berlangsung dari 5-15 tahun, di Jepang hanya mengenal 1-2 tahun Kontrak. Agensi Jepang memanfaatkan system berbasis off insentif pribadi, yaitu apabila seorang penyanyi/grup mencapai popularitas dan memperoleh keuntungan yang solid selama kontrak mereka, maka dapat dijamin bahwa artis itu akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi lagi untuk tahun kontrak berikutnya. Bisa dibilang, Industri Hiburan di Jepang lebih manusiawi terhadap artis-artis mereka. Maka tidak heran, kalau banyak artis dari Negara-negara asia yang menginginkan kontrak kerjasama dengan perusahaan hiburan di Jepang karena cara kerja mereka yang professional dan tahu bagaimana cara menghargai suatu bakat.
Loyalitas Konsumen, Konsumen di Jepang terkenal sangat tinggi tingkat loyalitasnya terhadap suatu produk atau ketika mereka menyukai suatu artis tertentu rasa suka itu akan berlangsung sangat lama dan didukung oleh rasa apresiasi yang sangat tinggi terhadap karya-karyanya. Sudah bukan rahasia lagi, Jepang sangat anti terhadap pembajakan, dan menurut cerita salah satu teman yang tinggal disana. Seorang masyarakat jepang apabila mereka menyukai salah satu artis, dan ketika si artis itu mengeluarkan 1(satu) album walaupun album itu hanya berisi 2/3 lagu dan dijual seharga 20US$, mereka akan membeli minimal 3 (tiga) album tersebut, dengan asumsi, 1 album akan mereka dengarkan sehari-hari, 1 album akan mereka pinjamkan apabila ada yang ingin meminjam, dan 1 lagi akan mereka simpan sebagai koleksi dengan segel yang masih terpasang. DAN sudah bukan rahasia lagi, bahwa ketika seorang artis mengeluarkan satu album original tidak berapa lama mereka akan mengeluarkan album repackage dengan materi lagu yang sama, dan akan mengeluarkan album remix dengan lagu yang sama juga, dan akan mengeluarkan album lagi dengan cover atau photo yang berbeda tetapi masih dengan lagu yang sama. Jadi bisa dibayangkan berapa keuntungan yang didapat dari 1 buah album yang telah dikeluarkan dalam beberapa kemasan yang berbeda dengan tingkat loyalitas konsumen yang setinggi itu. Pemborosan? Bagi orang pemasaran ini dianggap salah satu langkah dalam pemuasan kebutuhan, selama masih ada permintaan pasar, maka penawaran seperti ini akan tetap dilakukan. Dengan tingkat loyalitas yang seperti ini, siapa yang tidak tergiur untuk menguasai pasar Jepang?
Ketika loyalitas sudah terbangun dengan baik, maka hal selanjutnya yang diperhatikan adalah “Pride” atau “Kebanggaan” , bayangkan rasanya menjadi seorang entertainer di Negara orang dan mampu menguasai pasar hiburan di Negara tersebut, apalagi Negara ini merupakan Negara terkuat di Asia dengan system “Made in Japan” nya yang sangat kental. Yang muncul adalah rasa Bangga, atau diakui. Itulah yang dirasakan artis-artis ketika mampu memasuki tangga lagu ORICON CHART , Oricon adalah grup perusahaan jepang yang bergerak di bidang layanan informasi music, termasuk tangga lagu dan tangga album. Serupa dengan Billboard Amerika Serikat. Oricon merupakan singkatan dari “Original Confidence”, Oricon Chart mulai diterbitkan secara resmi tanggal 4 Januari 1968. Dengan system pengumpulan data yang digunakan adalah data mingguan selama 7 hari, data yang dikumpulkan adalah ANGKA PENJUALAN CD, DVD, dan BUKU. Data tahunan, dimulai dari minggu ke 1 Bulan Desember hingga minggu ke 3 Bulan Desember tahun berikutnya (1 tahun, 1 bulan). Data Penjualan dikumpulkan langsung melalui system Point of Sales dari sejumlah toko yang telah ditentukan. Kebanyakan hanya penyanyi Jepang saja yang berhasil menduduki peringkat pertama, dan untuk penyanyi luar Bon Jovi pernah berhasil memasuki chart Oricon ini, dan ketika Hallyu mulai melakukan ekspansinya terhadap Industri music Jepang, DBSK dan BoA adalah salah satu artis Korea langganan Chart Oricon, hampir setiap album yang mereka keluarkan berhasil menduduki posisi di Oricon Chart ini.
Diantara sekian banyak keuntungan yang didapat dari Pasar Jepang, apakah semudah itu memasukinya?
Jawabannya: TIDAK! Mereka bukan pasar yang mudah dimasuki, walaupun Negara lain menganggap suatu artis itu popular tetapi apabila Masyarakat Jepang menganggap produk yang dijual oleh artis tersebut tidak sesuai dengan standart mereka, akan sulit bagi artis tersebut untuk masuk. Ketika seorang artis ingin memasuki pasar Jepang, mereka harus memulai segala sesuatunya dari 0 (nol) di Jepang. Mereka harus belajar tata bahasanya, adat istiadatnya, pola pikir masyarakatnya, hingga cara-cara hidup mereka sehingga masyarakat jepang akan menganggap bahwa artis tersebut adalah bagian dari hidup mereka. Ini langkah yang dilakukan apabila ingin bertahan lama di Pasar Jepang, bukan semata-mata hanya mengeluarkan lagu remake bahasa Jepang.
Hal ini terlihat dari pendekatan-pendekatan special yang dilakukan oleh beberapa entertainer ketika mereka melakukan promosi di Jepang. Banyak Negara Asia yang menganggap bahwa Jepang adalah Negara yang masih mendominasi politik dan ekonomi Asia, bahkan hingga hari ini China dan Korea masih memandang Jepang sebagai Negara yang mampu mengintimidasi mereka tidak hanya dari sisi Industri hiburan saja. *padahal kalau kita lihat, Pasar Korea dan China berkembang sangat pesat sekarang ini*.
Pada akhirnya, kita harus mengakui Masyarakat Jepang memiliki rasa menghargai yang sangat tinggi terhadap karya seseorang. Seumpama saya adalah seorang artis, hal yang paling membanggakan bagi saya adalah ketika orang mau bersusah payah membeli karya original saya dan karya itu dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama, bukan hanya sebuah kenikmatan sesaat saja. Itulah yang telah dilakukan oleh pasar Jepang..
Sudah lama saya mengikuti salah satu account twitter seorang Financial Planner di Indonesia, dan beberapa waktu yang lalu materi yang sedang dibahas adalah tentang Dana Pendidikan untuk Anak. Ada salah satu followernya yang meng-tweet kalau dia kaget biaya Kuliah melalui Jalur Mandiri untuk Pendidikan Kedokteran di beberapa Universitas Negeri di Indonesia rata-rata sekitar 400jt hingga bisa mencapai 1 milyar, si bapak ini bingung investasi apa yang harus dilakukan sehingga bisa memenuhi Dana Pendidikan Anak tersebut.
Saya belum ada 1 tahun menikah, keinginan untuk punya anak pun masih maju mundur, walaupun sekarang sedang program. Jadi saya belum terlalu memikirkan tentang investasi untuk Dana Pendidikan Anak, tapi beberapa waktu kemarin saya sempat mengobrol dengan salah satu nasabah, ini salah satu hal yang menyenangkan dari pekerjaan saya, sedikit banyak saya dapat mengetahui alokasi uang para nasabah saya dan berapa kemampuan investasinya. Dia baru saja membayar biaya buku untuk sekolah anaknya selama 1 semester, sekitar 1,9 juta/semester, anaknya sekarang duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar. Iseng-iseng saya Tanya si anak ini bersekolah dimana, karena jujur saya kaget banget.. biaya buku 1 semester seorang anak SD hampir mencapai 2juta rupiah. Setara dengan UMR DKI Jakarta. Dan nasabah ini menjawab, anaknya sekolah di JISc, tambah kagetlah saya. Saya punya cita-cita untuk menyekolahkan anak disana, kenapa disana?
Kata Sekolah berasal dari Bahasa Yunani yaitu skho-le’ yang berarti “waktu terluang”, atau bisa juga diartikan menggunakan waktu luang untuk kegiatan belajar.
JISc adalah salah satu sekolah yang menurut saya mempunyai nilai-nilai islam yang cukup kuat, dan mereka mampu menggabungkan kurikulum Nasional dan Internasional, mereka juga menyediakan sarana mulai dari preschool sampai Highscool, saya dulu juga seperti itu, mulai dari preschool sampai lulus elementary saya menyelesaikan di sekolah yang sama, Junior HSc pindah sekolah tapi masih di swasta juga, baru ketika SMA saya memutuskan untuk masuk negeri. Bukan, bukan saya meremehkan kemampuan sekolah negeri atau lebih mengunggulkan sekolah Swasta, tapi sepanjang saya bersekolah selama 12 tahun di sekolah swasta saya bisa merasakan kemampuan mereka dalam menciptakan jiwa disiplin di dalam seorang anak, dan serius deh DISIPLIN itu penting banget! Kembali ke JISc, sekolah ini telah bekerjasama dengan beberapa private school di Malaysia, Singapura, dan sebentar lagi Australia. *kok kedengarannya saya seperti calon orangtua yang kapitalis ya, hehehehe.. begitu denger kerjasama sama dengan luar negeri langsung semangat* gimana ya.. bagaimanapun kita gak akan bisa mengelak kalau ya memang, globalisasi itu berdampak besar terhadap kehidupan seseorang, tetapi saya juga ingin anak saya nanti selain kaya secara duniawi dia juga memiliki bekal untuk mempersiapkan akhiratnya kelak. Makanya insya Allah saya ingin memberikan pendidikan yang benar-benar terbaik dari sisi dunia maupun akhirat.. *please.. orangtua mana sih put yang nggak mau* sekolah ini mampu mengakomodasikan kedua hal itu dan satu lagi, lokasi sekolah ini lumayan deket dari lokasi rumah yang saya inginkan, gak deket-deket banget sih tapi masuk akal lah jarak tempuhnya.
Berbicara tentang pendidikan anak, ada satu buku yang sangat menginsipirasi saya dalam memberikan pendidikan anak, judul bukunya Totto Chan, Karangan Tetsuko Kuroyonagi. Saya pertama kali baca buku ini kalau gak salah kelas 2 SMA sekitar tahun 2004/2005, ada seorang teman yang merekomendasikan ke saya. Buku itu dibuat di Jepang Ketika masa Perang Dunia ke II berdasarkan kisah nyata dari penulisnya sendiri, yang bersekolah di Tomoe Gakuen sekolah yang didirikan oleh pendidik Sosaku Kobayashi. Buat yang belum pernah baca, buku ini benar-beanr bagus!! Semua cerita di buku ini punya nilai banyak banget untuk pembentukan karakter seorang anak, di Tomoe Gakuen ini anak dididik untuk menemukan karakternya sendiri, mereka dapat memilih pelajaran apa yang ingin mereka pelajari terlebih dahulu, tanpa ada aturan jadwal seperti di sekolah-sekolah pada umumnya. Sekolahnya pun berbentuk gerbong kereta api,jadi si Sosaku ini benar-benar membeli gerbong kereta api bekas dan menjadikannya sebuah ruang kelas, karena dia berfikir sekolah adalah suatu tamasya, anak bebas mengekspresikan keinginan mereka akan ilmu-ilmu yang mereka sukai. Ketika jam makan siang mereka berkumpul di aula bersama, dengan membawa makanan masing-masing dari rumah, dan makanan itu harus mengandung unsur sesuatu dari laut dan dari gunung, itu cara sosaku menyeimbangkan gizi anak-anak. Sebelum makan mereka harus bercerita bagaimana proses makanan itu terbentuk, ini cara sosaku mengajarkan anak untuk membantu orangtuanya di dapur, dan mengajarkan mereka juga untuk berani berbicara di depan orang banyak dengan menceritakan pengalaman mereka sendiri. Ada 2 cerita yang masih saya ingat sampai sekarang. Perjalanan ke Kuil dan Rumah Pohon..
ini dia, cover buku Tooto-Chan:
Totto-Chan
Ketika musim panas, seperti sekolah-sekolah pada umumnya Tomoe melakukan perjalanan wisata juga, tapi mereka bukan ke taman hiburan dan naik kendaraan. Mereka melakukan perjalanan ke kuil tua dan berjalan kaki, rutenya sudah disiapkan oleh Sosaku, anak-anak akan melewati ladang sayuran tempat petani bercocok tanam, mereka juga akan melewati sungai, karena sosaku ingin anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan alam, mereka dapat menghargai kerja keras petani dalam menghasilkan sayuran yang mereka biasa makan, mereka dapat belajar ekosistem lingkungan, dan yang hebatnya lagi.. perjalanan ke kuil ini diikuti oleh semua kelas, mulai dari kelas terkecil hingga kelas terbesar. Karena Sosaku ingin anak-anak yang besar dapat menunjukan rasa kepemimpinan dan menjaga adik-adik mereka, dan adik-adik mereka dapat menghormati dan melihat contoh bagaimana senior mereka menjaga mereka. Nilai-nilai seperti ini yang sepertinya semakin lama semakin berkurang di dalam pendidikan seorang anak di masa sekarang, waktu saya SMA terasa sekali nuansa bully antara kakak kelas dan adik kelas, yang namanya menghargai antara senior-junior itu sangat kurang, saya juga pernah melihat anak SD malu mengeluarkan kotak makannya karena dia hanya membawa roti, sementara temannya membawa mie goreng. Dulu waktu saya TK, setiap jam makan siang, sekolah memberikan kami makan siang langsung dengan menu yang sama agar tidak ada rasa iri, dan yang membawa makanan harus memberikan makanan kepada orang yang duduk di sebelahnya.
Cerita ke dua tentang Rumah Pohon, di Tomoe seorang anak dapat mengklaim sebuah pohon menjadi miliknya dan dia dapat mengundang teman yang lain untuk dapat menaiki pohon itu bersama-sama. Di kelas yang sama ada seorang anak yang memiliki kertebatasan fisik, kalau saya tidak salah, dia memiliki kaki yang pendek dan tidak dapat tumbuh sehingga sulit menjaga keseimbangannya, totto chan ingin sekali mengajak anak itu untuk menaiki pohonnya agar bisa melihat matahari bersama-sama.
Saya punya teman yang menjadi guru di sebuah sekolah dengan keterbatasan fisik dan butuh penanganan khusus, di kelasnya hanya terdiri dari +/- 10 orang murid. Sangat berbeda dengan SD-SD pada umumnya, ini yang membuat saya berfikir. Mengapa anak dengan keterbatasan fisik harus dikhususkan? Apakah mereka takut tidak bisa mengikuti teman-temannya yang lain? Atau para guru khawatir dia tidak dapat memberikan bantuan yang maksimal ketika belajar bersama dengan murid-murid yang normal? Menurut saya pemisahan seperti ini ada buruknya, anak-anak dengan keterbatasan fisik seperti itu mungkin akan merasa disisihkan dan mereka akan sangat menyadari bahwa mereka itu BERBEDA. Dan anak-anak yang memiliki kesempurnaan fisik mungkin akan menjadi kurang peka, karena mereka memang tidak dibiasakan untuk berinteraksi dengan anak-anak yang BERBEDA dengan mereka. Saya bukan orang yang paham dunia pendidikan, tapi di kehidupan nyata, hal-hal seperti itulah yang saya lihat. Tidak ada jalur khusus untuk pengguna kursi roda, orang tidak mau memberikan kursinya kepada orang yang pincang di Bus, membiarkan orang buta menyeberang sendirian. Nilai-nilai seperti itu yang sepertinya mulai berkurang dan lama-lama akan menjadi hilang.
Waktu saya menemani teman saya menemui nasabahnya di Sekolah Alam Bogor, menurut saya sekolah ini hampir mirip dengan sekolah Tomoe. Saya ingat waktu itu saya sedang duduk, dan gak lama ada rombongan anak-anak dengan baju basah kuyup, bawa ban mobil, celana kotor tapi mereka gak berhenti tertawa. Dan saya kaget karena mereka menyapa saya duluan.. kurang lebih kayak gini percakapannya:
Anak” : Hallo tantee…
Saya: haloo.. kalian dari mana?
Anak” : kita abis rafting di sungai bawah, arusnya deres banget, tadi ada kodoknya.. *disini mereka rebutan ngomongnya*
Saya: *woow.. rafting? Hari rabu, jam 10 pagi?? Enaakk banget!!* kenapa isi kelasnya ada yang besar sama yang kecil?
Anak”: kita gak sekelas, tapi raftingnya barengan sama anak kelas 1, kan kasian kalau mereka di sungai sendirian, siapa yang jagain?
Saya: *oohh.. jadi digabung kelas 4 sama kelas 1* ini kok sampe basah gini, entar masuk angin loh…
Anak”: kan kita bawa baju ganti, terus ini juga mau mandi..
Menyenangkan ya?? Hehehehhe… saya paling suka kalau nemenin temen saya ketemu nasabahnya di sekolah ini, mereka punya kebun sayuran sendiri dan ada petani yang ngajarin bercocok tanam, kelasnya dari rumah kayu, Banyak pohonnya, dan gurunya semua muslim, tukang makanan yang jualan di kantinnya WAJIB BEBAS MSG, FORMALIN dan harus HALAL. Saya paling suka sama konsep kantinnya, coba deh sekali-kali nongkrong di depan sekolah (SD terutama) dan perhatiin makanan yang dijual, feeling saya sih ada makanan kadaluarsa yang masih dipakai, terus MSGnya juga berlimpah ruah, belum minyak yang dipakai buat ngegorengnya, aduuhhh.. hal-hal kayak gini yang bikin saya stress bayangin apa yang anak saya makan nanti kalau sekolah, seharusnya lingkungan di luar sekolah itu juga diperhatiin. Makanya saya girang banget waktu liat kantin Sekolah Alam, sayang.. jauh banget di Bogor.
Seperti catatan akhir di buku Totto-Chan:
“Mr.Kobayashi yakin bahwa setiap anak dilahirkan untuk menjadi baik, yang dengan mudah bisa rusak karena pengaruh lingkungan mereka, atau karena pengaruh-pengaruh buruk orang tuanya. Berusaha menemukan “watak baik” setiap anak dan mengembangkannya agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang khas.”
Kalau dilihat-lihat sekolah anak yang bagus, dengan lingkungan yang bagus, dan kurikulum yang canggih, itu kayaknya hanya untuk orang-orang mampu saja ya.. lah, terus kalau orangtuanya tidak mampu atau hanya berkecupan gimana?
Pendidikan anak tidak hanya berhenti di sekolah saja, tetapi yang paling penting adalah kemampuan orangtua untuk mengajarkan anaknya untuk belajar banyak hal, dan menciptakan suatu lingkungan yang baik untuk anak itu tumbuh. Jadi bukan melulu bicara materi. Ada buku lain yang saya sukai banget, dan Insya Allah pengen mengaplikasikannya kalau saya sudah punya anak. Yaitu “Cara Rasulullah mendidik Anak”. Di buku itu dijelaskan hak-hak seorang anak, anak memiliki HAK untuk medapatkan orangtua dengan kesehatan Jiwa maupun Rohani, tingkat keimanan yang bagus, pendidikan yang bagus, kesehatan yang bagus.. maka perbaikilah dirimu sebelum menjadi seorang Orangtua dari seorang Anak, karena disitulah HAK anakmu. Anak memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, dan itu dimulai dari lingkungan keluarganya.. maka ciptakanlah lingkungan keluarga yang baik, yang sesuai dengan ketentuan agama.
*saya belum tamat sih bacanya, jadi belum bisa merangkum semuanya.. hehhehehehe* semoga bisa dilanjutin lagi, kalau saya sudah tamat baca bukunya..
Saya berharap, saya memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak saya nanti, saya tidak tahu apa saya mampu memasukkan mereka ke sekolah-sekolah yang saya cita-citakan, tetapi pada akhirnya saya akan memberikan mereka kebebasan untuk menentukan sendiri masa depan seperti apa yang mereka inginkan.. tanpa melupakan koridor-koridor agama. Insya Allah.