September 28, 2011

My Confession of Hijab Style


Hmmpp… coba blogger googling dengan key word “Hijab Style” pasti akan keluar ratusan tulisan yang ngebahas tentang “Hijab Stlye”, atau kalau mau di Bahasa Indonesia in jadi Gaya berjilbab.
Kenapa postingan yang ini ngebahas tentang My Confession about Hijab Style? Pernah merhatiin gak, kalau sekarang ini di social media *socmed* banyak banget muncul komunitas-komunitas hijab *saya pun termasuk salah satu membernya. Hehehe.. rata-rata komunitas ini terbentuknya per wilayah, macam: Jakarta, Bandung, Surabaya dll. Kegiatannya pun juga bagus-bagus banget, mulai dari pengajian, seminar, hijab class, kunjungan ke panti-panti social, intinya komunitas ini Insya Allah bisa dibilang sebagai salah satu wadah positif untuk nunjukin bahwa Islam itu agama yang baik dan cinta damai.
TAPI pernah gak sekali waktu denger atau baca disalah satu socmed juga, bahwa ada beberapa orang atau komunitas tertentu menganggap bahwa perempuan dengan hijab sekarang ini lebih cenderung kearah “gaya” bukan karena “agama”. Sampai ada yang membuat berbagai macam pernyataan: “ah, Jilbabnya si ini gak sesuai agama.. “ “Jilbabnya gak bener tuh..” “Percuma berjilbab kalau seperti itu..” etc, makanya di postingan ini saya nyoba untuk mengumpulkan beberapa fakta tentang sebenernya HIJAB YANG SESUAI PERINTAH ALLAH ITU YANG SEPERTI APA. *Bismillah, Insya Allah dengan postingan ini juga bisa ngebantu diri sendiri untuk jadi lebih baik lagi dalam berhijab, sekaligus mencoba jujur sama diri sendiri apakah diri saya sudah baik atau belum.. Aamiin.

Sebenarnya apa sih Hijab itu?

Hijab dalam bahasa Arab memiliki arti Penghalang, pada beberapa Negara berbahasa arab serta Negara-negara barat, kata “Hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tata cara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. 

Dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 59 disebutkan:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak dinganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Dan Surat An-Nur ayat 31:
“... Dan hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak daripadanya.”

Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany criteria jilbab yang benar hendaklah:
menutup seluruh badan, kecuali wajah dan kedua telapak tangan, jilbab bukan merupakan perhiasaan, tidak tipis, tidak ketat sehingga tidak menampakan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian-pakaian wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas. Syarat-syarat seperti ini diwajibkan pada pakaian dan perhiasaan wanita muslim adalah untuk mencegah kerusakan akibat dari Tabarruj (berhias diri). 

*saya adalah perempuan yang jauh dari syarat-syarat itu, iya saya berjilbab, iya saya menutup aurat, tapi bahkan saya menyadari ketika memilih pakaian dalam hati ini muncul keinginan supaya orang nyaman dengan pakaian saya. Saya suka ketika seseorang bertanya tentang cara saya berpakaian, karena saya berfikir berarti hal-hal yang saya pilih itu baik.. saya masih suka banget pake celana, mikirnya sih karena sehari-hari ngejar angkot jadi pake sesuatu yang senyaman mungkin, dan menurutku celana itu nyaman buat ngejar-ngejar angkot, tapi blogger tau gak sih.. saya itu punya temen, dia gak pernah pake celana, jadi kemana-mana pake rok bahan, termasuk ngejar bus. Dan dia Alhamdulillah gak pernah jatuh atau tertinggal tuh.. emang sih ya, kalo segala sesuatu itu diniatin karena Allah Insya Allah akan dimudahkan juga jalannya sama Allah.

Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat) *walaupun tidak menutup kemungkinan sekalipun seorang perempuan ber-Hijab masih sulit baginya untuk menghindarkan diri dari maksiat, apalagi kalo yang masih pacaran, susah banget gitu rasanya untuk gak lebay ke lawan jenis..  *got my point kan ya?? *wink
Allah SWT menyifati hijab sebagai symbol kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena apabila mata tidak melihat, maka hasratpun tidak akan muncul. *sama kayak kita kalau lagi window shopping, sebenernya gak ada hasrat untuk belanja, tapi karena melihat sesuatu yang indah jadinya keinginan untuk memiliki yang indah muncul. Mungkin seperti itu pencitraan ketika seorang perempuan menutup seluruh auratnya berbanding dengan perempuan yang membuka auratnya, gak heran ketika lawan jenis melihat sesuatu yang indah itu dibuka, dia akan berhasrat untuk memilikinya. 
“Allah SWT itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan” sabda Rasulullah, maka Allah membuat Hijab itu sebagai pelindung. Sabda Rasulullah yang lain “siapa saja diantara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu daripadanya.” *Allah SWT menyukai rasa malu, harusnya saya sebagai seorang perempuan itu malu ketika orang lain terutama pria sampai melihat 2 atau 3 kali hanya untuk melihat pakaian atau aksesoris atau dandanan yang kita gunakan,

Hijab itu Takwa, seperti firman Allah di dalam surat Al-A’raaf ayat 26:


“hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.”
Hijab itu Iman, karena ditujukan untuk para wanita-wanita yang beriman. “Dan Katakanlah kepada wanita yang beriman…”
Hijab itu Haya’ (rasa malu)
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak islam itu adalah rasa malu.” Sabda rasulullah yang lain: “malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya diangkat maka yang lainpun akan terangkat.”

Hijab itu Ghirah (Perasaan cemburu)
Hijab itu seperti perasaan seorang pria, yang tidak suka ketika perempuannya baik itu istri maupun anak perempuannya terpampang untuk pria lain. Seperti kata Ali bin Abi thalib : Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu. *dan lagi-lagi saya sebagai seorang perempuan, menyukai ketika suami saya cemburu, No wonder.. neraka isinya lebih banyak perempuan.. Astagfirullah

Kalau diperhatiin baik-baik tentang Ketentuan Hijab yang terkandung di Al-Qur’an, saya yakin masih banyak perempuan-perempuan diluar sana yang penggunaan Hijabnya belum sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an *termasuk saya pastinya*,  jujur aja kadang susah untuk menghilangkan Tabarruj itu (memamerkan diri sendiri ) supaya dilihat orang lain, tetapi saya punya pendapat pribadi, ketika saya tampil rapi, wangi, matching antara pakaian yang saya pakai dengan hijabnya, semata-mata karena saya ingin orang yang melihat merasa nyaman. 

Waktu kuliah saya pernah bersebelahan dengan perempuan berjilbab yang *menurut pendapat saya* hampir sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an, tapi yang saya gak habis pikir adalah, jadi si perempuan ini menggunakan manset *pakaian tambahan untuk menutupi lengan, biasa dipakai ketika lengan baju kita model lonceng, sehingga kadang lengan suka terlihat* dan ujung-ujung mansetnya ini sudah kotor banget, dan *im sorry for saying like this* perempuan ini memiliki bau badan bercampur bau matahari, sudah gitu ya, dia itu memiliki pandangan untuk tidak berjabat tangan dengan perempuan sesama muslim ketika dia melihat bahwa hijab yang dipakai muslim itu “tidak sama” dengan dia. 

Maksud saya gini loh, tampil baik dan ramah itu kan suatu bentuk representasi diri ya? Yang berarti merepresentasikan hal-hal yang terkait pada diri kita, termasuk AGAMA kita, ISLAM. Bukankah agama kita itu Agama yang ramah? Agama yang menyukai keindahan dan hal-hal baik? Mungkin ketika beberapa orang menganggap perempuan berjilbab sekarang hanya melulu bicara tentang STYLE, dikarenakan tampilan secara keseluruhan rata-rata perempuan berJilbab sekarang rapi, modis dan wangi, dan saya yakin mereka memiliki alasan masing-masing untuk memilih tampilan seperti itu.  

Contoh cara berhijab perempuan-perempuan Indonesia saat ini:



They’re all so beautiful yet inspiring. 
Saya pun begitu, Alhamdulillah saya bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa syariah, hampir setiap hari saya bertemu orang baru, saya diharapkan dapat merepresentasikan citra perusahaan dengan baik sebagai perusahaan jasa di bidang ekonomi syariah,  Saya menganggap diri saya wajar ketika menggunakan parfum, tidak membiarkan muka saya berminyak, dll, karena menurut saya dengan bekerja di perusahaan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi saya untuk memajukan perekonomian Islam. 

Saya tidak meminta pembenaran atas apa yang saya pakai atau perempuan-perempuan berhijab diluar sana pakai, karena bagaimanapun sumber dari segala sumber hukum di ISLAM adalah Al-Qur’an, apa yang diputuskan oleh Al-Qur’an itulah yang harus kita jalankan.  Tapi rasanya agak tidak adil ya, ketika kita mendengar seorang perempuan berhijab men-Judge saudara muslimnya yang lain tentang penggunaan Hijabnya, bukankah kita semua ini akan terus belajar untuk memperbaiki diri sampai akhir hayat? Kalau memang jilbabmu sudah sempurna, mengapa tidak membantu muslim yang lain dalam pembelajarannya? Bukankah itu sama saja dengan bersedekah ilmu? Coba follow salah satu acc Hijab di Social Media, Insya Allah setiap hari selalu ada perempuan-perempuan baru yang memploklamirkan dirinya untuk berhijab, sementara banyak Negara-negara di eropa sana mulai mengeluarkan larangan untuk menggunakan hijab, padahal setiap tahun jumlah umat muslim eropa selalu bertambah, di Paris saja pertumbuhan umat muslim meningkat sebanyak 30ribu hingga 40ribu, Subhanallah banget kan? :,)  makanya yuk deh kita dukung perempuan-perempuan yang lain untuk berhijab, ketika niat pertama muncul, Insya Allah akan muncul niat-niat yang lain lagi untuk selalu lebih baik. :)
“… dan Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui niat masing-masing umatnya, semoga itu semua karena Allah ta’ala.”


Source; Wikipedia, IslamHouse.com, harunyahya.com, Hijab fashion inspiration

1 comment:

  1. Subhanallah....PUTRI I LOVE THIS!
    aku setuju dengan pendapat2 kamu diatas. O sister, it's a very inspiring note..
    banyak banget yang mau aku comment tp gak tau mau mulai dari mana.
    IM SO AGREE WITH YOU!
    terus buat note yang kaya gini yaaah.. seneng banget bacanya.
    nice blog sissy <3

    ReplyDelete