July 26, 2014

Lebaran yang Beda

Ada yang berbeda di lebaran tahun lalu dan sekarang, mama saya tidak membuat kue khas lebaran, macam nastar, putri salju, kue kacang dkk nya.

Lebaran tahun lalu kami semua sibuk mempersiapkan kelahiran anak dan cucu pertama, 2 minggu sebelum lebaran, anak pertama kami, Omar lahir. Alhasil tradisi lebaran macam bikin kue pun gak bisa dilakuin, gimana mau ngelakuin orang pagi-pagi sudah sibuk main cucu.. hehehhe..

Lebaran tahun ini pun tradisi bikin kue sepertinya akan dilewatkan, alasannya waktu, sekarang saya sudah kembali menjadi Ibu Bekerja, otomatis Omar diawasin oleh neneknya alias mama saya, mama sih sebenernya sudah ada rencana untuk bikin kue, tapi saya tidak mengijinkan bukan kenapa-kenapa, takut kecapaian, atau malah Omar nya nanti yang kurang pengawasan.

Sejujurnya saya kangen tradisi  bikin kue itu,

July 25, 2014

Little Gear nya Omar,antara khayalan dan kenyataan.

Setelah satu tahun berlalu, saya inget banget, salah satu impian little gear saya untuk calon anak pertama kami itu adalah, Baby Bouncer Fisher Price, ELC Blossom Farm Clover Cow Sit Me Up Cosy, Box Bayi Graco dan Stroller Cocolatte, kenyataannya apakah saya mendapatkan itu semua? Hehehehe.. tidak saudara-saudara, saya memang mendapatkan 2 dari 4 item diatas, tapi bukan beli sendiri, Alhamdulillah dapet kado! Untuk baby bouncer nya saya dapet merk ELFE, tampilannya cukup besar dan kokoh, ada fitur music dan vibra nya, ayunannya pun untuk bayi lumayan nyaman ya. Sementara barang lain yang kami peroleh adalah stroller Elle Huntington warna merah, gak jadi beli cocolatte trip deh ibu..

July 18, 2014

India, dan cerita magisnya

Sejarah itu termasuk salah satu mata pelajaran favorite saya semasa SMA dulu, bahkan saya pernah bercita-cita untuk kuliah di bidang antropologi atau arkeologi, harapannya biar saya bisa merestrukturisasi bangunan-bangunan tua dan bersejarah di seluruh dunia, sayang orang tua saya tidak mengijinkan. 

India dan sejarahnya, lengkap dengan legenda, mitos, serta budayanya, tidak pernah kehilangan daya tarik di mata saya, ya India adalah salah satu negara yang masuk dalam "wish list" kunjungan saya, beberapa waktu lalu bapaknya Omar sempat dapat tugas ke India, astaga!! Pengen banget rasanya langsung loncat masuk koper..

Incredible ancient Hindu Temple, Kerela, India



Berhubung belum kesampaian meng-explore bangunan bersejarah di seluruh dunia, akhirnya melalui Pinterest lah saya mengagumi bangunan-bangunan tersebut.. *feel free to follow loh* promosi gratis.. hehehehehe..





July 17, 2014

Shopping Hospital itu penting bu!!

Semalam saya iseng buka-buka link yang muncul di newsfeed FB saya, kali ini link yang saya buka tentang :  Maternity Hospital Tours: 15 Questions To Ask baca disini, jadi total ada 15 pertanyaan wajib terkait apa saja yang perlu ditanyakan ketika kita memilih RS untuk melahirkan, di cerita saya yang ini ada beberapa pertanyaan yang ternyata juga menjadi pertanyaan wajib dalam artikel tersebut :) seneng deh karena memang dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kami sukses mendapatkan RS untuk bersalin sesuai harapan kami. 

Apa saja sih pertanyaan-pertanyaan itu? 

1. Maternity Hospital Tour Question #1: What Birth Aids Do You Have Available?

Jadi ketika malam itu tiba, maksudnya malam ketika saya akhirnya memutuskan untuk di induksi, saya langsung masuk kamar bersalin, kamarnya enak, saya sendiri di dalam kamar itu, ada kamar mandi dalem dengan fasilitas air panas dan dingin lengkap dengan pancuran, terus saya dapet sofa juga yang ada selonjoran kakinya, nyaman deh.. jadi pas pagi-pagi saya mulai kontraksi saya masih bisa tuh mandi air panas dan sumpah enak banget mandi air panas di tengah-tengah kontraksi itu! bisa cari posisi enak selama proses kontraksi *sayang gk ada birth ball, sempet kepikiran bawa dari rumah tapi yasudahlah ya kita maksimalkan saja apa yang ada* karena di kamar bersalinnya gak cuma ada kasur, jadi ada satu moment dimana saya lebih memilih untuk grundulan di sofa sambil dielus-elus punggungnya oleh pak suami. :)

2. Maternity Hospital Tour Question #2: What Is Your Policy With Partners Staying Overnight?  

RS nya sendiri sih melarang pak suami untuk menginap, yang diijinkan untuk menginap selama pasien masih berada di RS hanya yang sesama jenis alias perempuan, aturan ini cuma berlaku untuk kelas 1,2,3 ya karena kan memang masih sharing room dengan pasien yang lain, tapi kenyataan pak suami masih diijinkan untuk menginap di kamar perawatan kok :) dan karena Alhamdulillah saya melahirkan normal, jadi masih bisa tuh sharing bed dengan kekasih hati tanpa takut kesenggol jahitan, baby? box baby tepat di sebelah tempat kami tidur. :)

3. Maternity Hospital Tour Question #3: Is It Policy To Room In With My Baby?

 Yes!! dari selesai bersalin, lanjut IMD,terus Omar melakukan test apgar dkk nya kami hanya terpisah beberapa jam saja, saya melahirkan sekitar jam 2 siang, lanjut Omar IMD sampai jam 4 sore, selepas maghrib saya sudah ketemu lagi dengan Omar dan kami bareng sampai pagi. Jadi saya bisa puas nyiumin dia, gendong, nyusuin kapanpun tanpa perlu jalan-jalan ke kamar perawatan bayi, dan peraturan ini gak hanya berlaku untuk yang melahirkan normal saja, kanan kiri saya yang kebetulan caesar juga bisa room in dengan baby nya.. 

4. Maternity Hospital Tour Question #4: What Is Your Caesarean Section Rate?

 Saya sendiri sih gak ngerti berapa persentasi melahirkan normal dan caesar di RS ini, tapi Alhamdulillah dokter yang saya pilih bener-bener pro-normal, dia bahkan gak ngebolehin saya untuk berfikir tentang caesar, harus bisa bertekad normal karena dia tidak melihat ada indikasi saya harus caesar, begitu juga dengan para bidannya, bener-bener support 100% untuk normal.

5. Maternity Hospital Tour Question #5: What Is Your Policy On Breastfeeding In Recovery?

Ini dia juaranya! ketika pembukaan 7 ada seorang bidan yang mulai me-massage payudara saya, harapannya agar cairan kolostrum keluar dan baby sukses IMD, itu terbukti loh, Omar sukses IMD selama 2 jam full, dia bisa ngedapetin puting kiri payudara saya lengkap dengan kolostrumnya,  karena kami room in juga otomatis saya bisa menyusui omar kapanpun sesuai keinginan baby bahkan ketika saya masih proses recovery.

6. Maternity Hospital Tour Question #6: What Is Your Policy On The Third Stage Of Labour?

Saya gak nyangka saya bisa ngedapetin delay cord clamping ketika melahirkan Omar, memang sih sempet kepikiran untuk minta tapi sayangnya kami lupa bilang karena sudah terlanjur kontraksi dan fokus melahirkan baby, walaupun bukan lotus birth (saya sendiri belum siap buat nerapin ini) tapi minimal si kakak plasenta dan omar masih bisa saling berbagi suplemen walaupun hanya dalam hitungan menit. :) " Just a two-minute delay in cord clamping can increase a baby’s iron reserve by 27-47 mg, which is equivalent to 1-2 months of a baby’s iron requirements. This could help to prevent iron deficiency from developing before 6 months of age." terimakasih ya bu dokter.. 

9 .Maternity Hospital Tour Question #9: What Are Your Visiting Hours?

Visiting hours? papa saya sendiri hampir diusir sama satpam gara-gara datang kemaleman - -", untuk yang satu ini RS Hermina strict banget!

11. Am I Able To Leave The Room While In Labour? 

saya sempet ngintip tuh bayi yg baru lahir di kamar sebelah di tengah-tengah kontraksi, jadi bisa banget tuh jalan-jalan selama kontraksi berlangsung, gak perlu sampai diiket di tempat tidur.. hehehe.. tapi ketika sudah mulai masuk pembukaan 5 ke atas, berhubung saya di induksi proses kontraksi nya itu cepet banget, karena itu setelah pembukaan 5 saya harus stay di dalam kamar bersalin (tapi masih bisa cari posisi kok) untuk persiapan persalinan.

15. Under What Circumstances Would Formula Be Given And Will I Be Asked First?

Alhamdulillahnya saya gak ditanyain ini, krn ASI langsung keluar.. tp tenang kok, mereka nyuruh kita wajib ttd dulu sblm kasih sufor.  

Dari ke 15 pertanyaan yang ada di artikel, RS tempat saya bersalin memenuhi kurang lebih 8 pertanyaan, yang berarti lebih dari setengahnya, Ya! Saya mendapatkan hampir semua ini di RS Hermina Grand Wisata, mulai dari  pasangan yang bisa menemani saya dari awal masuk kamar bersalin hingga selesai melahirkan, mendapatkan obgyn yang punya aturan induksi lumayan ketat, sampai-sampai pasien barengan saya yang lain ditunggu sampai 3 hari padahal sudah teriak-teriak minta caesar dan berakhirnya dengan normal :)), jadi pinter-pinter pilih RS yaa dan gak perlu takut untuk cerewet nanya macem-macem, itu hak kita kok sebagai konsumen, karena melahirkan dengan kondisi nyaman dan sesuai harapan itu enak banget. Alhamdulillah..





 

 











July 14, 2014

Pendidikan dan Pola Pikir Anak


Omar memang Insya Allah baru menuju 1 tahun, tapi rasanya saya dan pasangan harus mulai memikirkan visi,misi,dan tujuan apa yang ingin kami berikan untuk Omar sebagai bekal masa depannya, bukan sekedar mencari sekolah dengan fasilitas lengkap dan tenaga pengajar professional, tetapi kami juga harus mulai memilah hal-hal apa yang kami inginkan untuk masuk atau mungkin kami batasi ke dalam awal kehidupan pendidikan anak kami.
Saya setuju kalau moral dan budi pekerti serta empati akan menjadi salah satu target kami untuk ditanamkan ke Omar, menurut saya pribadi semakin kesini rasa-rasanya jiwa empati masyarakat semakin berkurang hampir minus malah, gak usah disebutin lah ya berapa banyak anak-anak yang mulai kehilangan respect terhadap yang lebih tua, dan gak usah disebutin juga sudah berapa banyak kasus yang ter-blow up melalui social media sehubungan dengan minusnya jiwa-jiwa empati ini.
Tetapi satu yang paling saya harapkan ketika saya memiliki seorang anak, dia akan jauh jauh lebih baik dari kami orangtuanya dari segi Agama. Ya, kami ingin anak kami menjadi lebih rajin sholatnya dibanding kami orangtuanya, lebih baik budi pekertinya dibanding kami, lebih banyak sedekahnya dibanding kami, lebih banyak khatamnya dibanding kami (syukur-syukur kalau bisa menjadi hafidz Qur’an), tetapi miris juga rasanya jika seseorang yang kuat agamanya disebut sebagai “fanatic” atau bahkan Islam Garis Keras.
Banyak sekolah-sekolah sekarang yang berbasis Islam, saya sendiri sih belum sempat meneliti/mengamati masing-masing dari sekolah-sekolah tersebut kekurangan dan kelebihannya apa. Saya percaya tidak ada satu bentuk pendidikan sempurna, tugas kita lah sebagai orangtua untuk menyeimbangkan dan memberi pandangan-pandangan baru.
Saya tumbuh dalam lingkungan pendidikan umum, teman-teman saya datang dari berbagai jenis agama, sebut saja nasrani, hindu, budha, katholik dan dari segala etnis termasuk China. Sekolah saya bukan jenis sekolah yang mengedepankan agama, jadi sehabis sekolah saya masih harus mengikuti TPI (Taman Pendidikan Iqra) lagi selepas sholat ashar, capek memang tapi Alhamdulillahnya orangtua saya bukan jenis orangtua yang gila les, saya tidak wajib mengikuti les apapun, satu-satunya kegiatan yang saya ikuti diluar sekolah hanya mengaji dan berenang, itupun saya ikuti tanpa paksaan. (Dan Insya Allah saya juga tidak akan mem-push Omar untuk mengikuti les apapun, sepanjang bukan dia sendiri yang meminta). Saya belajar Islam itu seperti apa, selain dari TPI juga dari penjelasan orangtua saya, satu yang saya masih ingat sampai sekarang adalah terkait jodoh! Hahhahaa.. kalau ini doktrin ibu saya memang kuat banget, “jangan sekali-sekali kamu berhubungan dekat dengan cowok yang bukan islam ya kak! “ dari situ saya benar-benar membatasi lingkup pergaulan saya terhadap teman cowok yang non-muslim, bahkan saya selalu berfikir “duh, ganteng deh.. sayang bukan islam” apakah saya terdengar fanatic?
Barusan saya membaca salah satu artikel di m.kompasiana.com dengan judul “Beginilah Anak-anak Israel Dididik; Penjelasan untuk Kebiadaban Serdadu Zionis” , Palestina dan Israel, kisah yang bahkan telah tertulis di dalam Al-Qur’an. Inti dari artikel tersebut bagaimana pemerintah Israel berusaha mendoktrin mati-matian anak-anak mereka untuk membenci anak-anak Palestina, miris bacanya, ketika seorang anak Israel berusia 8 tahun berkata “Kepada Muhammad yang berbisa.. saya mengharap kamu mati…” mengaca ke doktrin tersebut, setiap saya membaca berita di koran terkait pem-bully-an, atau seorang anak SD menyiksa temannya hingga meninggal, ngebuat saya jadi mikir, siapa sih sebenarnya yang ngedoktrin anak-anak itu sampai bisa sesadis itu? TV kah? Atau memang lingkungan pendidikan kita yang mulai gak peduli terhadap pola pikir anak? Hanya focus terhadap kurikulum dan nilai bagus saja?
Sejauh ini saya dan pasangan masih memilah-milah criteria pendidikan yang kami cari untuk Omar, rasa-rasanya kalau bisa bikin kurikulum sendiri, saya saja deh yang bikin.. hehehhe..
Entah akan seperti apa pendidikan untuk Omar nanti,semoga kami mendapat system yang terbaik untuk dia, tapi saya percaya dengan salah satu Quote legendaris dari salah seorang penghuni surga,

Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka kelak akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu” – Umar bin Khattab

July 13, 2014

Popok Kain Modern vs Popok Siap Pakai

Salah satu topik yang gak pernah dingin dalam dunia per-mama-an selain Normal vs Caesar, Asi vs Sufor, Vaksin vs Nonvaks, Mpasi homemade vs Mpasi Instan, adalah popok kain vs popok siap pakai. . (eh iya dunia per-mama- an itu sadis loh!) belum lagi compare masalah tumbang anak, Ya Salam.. kalau gak dibawa santai mah, bisa nangis tiap malem di pundak suami, sambil nanya: kenapa-gigi-omar-baru-4- sementara-anak-tetangga- sudah-8-padahal-cuma-beda- sebulan-? XD

Dari sebelum melahirkan, saya memang sudah rajin tuh baca- baca di forum tentang popok kain benefit dan loss nya, belum lagi racun dari si tria yang sudah bilang "nanti clodi-clodi nya kafka lo bawa-bawain aja dude.." kan kalau kayak gitu saya jadi merasa bertanggung jawab untuk belajar bagaimana cara merawat clodi sekaligus cara pakainya juga, karena belajar itu juga deh saya jadi mulai jatuh cinta sama yang namanya clodi..

Setelah berembuk dengan bapaknya Omar, akhirnya kami sepakat untuk menggunakan popok kain modern mulai dari omar lahir, tanpa beli 1 pun pospak. luarr biasaa...

Kenapa popok kain modern? aduh, saya nyerah deh kalau harus beli popok kain konven yang cuma selembar itu, siapa yang mau nyuci?! sekali pipis basah, dan harus ganti, belum lagi cerita teman yang setiap hari bisa nyuci 20 lembar popok kain.  Saya pernah loh menyampaikan keluhan saya ini di salah satu group perpopokan demi mendapat saran, dan saya di bilang gak sayang anak karena gak mau repot.. auu ahhh.. :p

Jadilah ketika Omar lahir saya sudah punya stock +/- 10 clodi dengan tambahan insert yang saya pakai dari kain Alas Ompol Renata (AoR) dan Bumwear yang harganya lumayan, kalau ada yang gak tega ngeliat newborn keliatan bulky karena dikasih clodi, saya nyiasatinnya si insert bawaan clodi diganti dengan insert kain yang saya beli, masih bisa nampung beberapa kali pipis tapi tetep kelihatan tipis kok :), kadang kalau siang cover clodi gak saya pakaikan ke Omar, saya cuma bentuk si bumwear dengan format popok, dan saya jepit dengan snapi.. (googling aja deh buat liat tampilannya).

3 minggu setelah Omar lahir, ibu saya mulai menyemprotkan racun- racun popok siap pakai, katanya kasihan ngeliat menantunya yang hampir setiap hari nyuci popok bayi. Dan kami pun tergoda, awalnya beli yang isi paling sedikit, dengan harapan ini untuk jaga-jaga saja kok tidak dipakai setiap hari.
Tapi kenyataan berkata lain, ketika kami pindah ke rumah sendiri di umur Omar yang baru 3 minggu, rasanya susaah dan capek banget bangun malem untuk ngecekin popok omar sudah penuh/belum, Akhirnya mulai dipakai rutin deh tuh si pospak setiap malam. Ya! saya dan suami tetep keukeuh sehari-hari omar pakai clodi, pospak dipakai hanya untuk malem saja atau ketika pergi keluar, itupun saya usahaian tetep bawa satu clodi, Alhamdulillah sistem seperti ini masih bertahan hingga sekarang, kami hanya butuh 1 dus pospak isi sedang setiap bulannya, pengeluaran masih kurang dari Rp 100.000,- lah.. Saya pribadi tidak mau ambil pusing masalah popok ini, kalau saya sanggup saya pakai, kalau saya ngerasa capek ya saya bilang capek, walaupun kadang kalau ngobrol di forum pengen juga sih bisa pakai clodi 24 jam full dan tanpa pospak sama sekali. Yah, semoga bisa lebih baik di adik- adiknya Omar nanti.. Aamiin.

(Walaupun masih mendua dengan pospak, saya selalu semangat kok kalau diajak belanja clodi.. hehehehe)

Gambar dari sini

July 10, 2014

Menyusui Perdana dan Puting Lecet.

"Yah kan put? lo dulu gitu gak waktu awal nyusuin? gw lecet banget, perih" 
"Anak gw baru bisa nyusu setelah 3 hari, itupun susah banget."

Jadi ya Alhamdulillah banget, mulai dari IMD sampai sekarang Omar berusia 12 bulan, belum pernah saya ngalamin yang namanya puting lecet, rahasianya?

Buku pedoman menyusui dari AIMI,
Boleh lo beli di sini
dapet di toko buku Gramedia Matraman, beli gak sampai 100rb, lupa belinya pas hamil berapa minggu,dari buku itulah saya belajar bermacam-macam posisi menyusui,termasuk jika melahirkan secara caesar, di baca terus sampai saya akhirnya hapal di luar kepala, semua orang (gak bener-bener semua orang sih) mama saya dan bapak suami termasuk salah dua orang yang saya doktrin untuk ikutan baca buku ini.

Dan itulah yang saya lakukan ketika bertemu Omar pertama kali selepas maghrib setelah proses melahirkan dan IMD selesai, mulut dia saya utak-atik sendiri demi mendapatkan perlekatan yang sesuai dengan yang saya baca di buku, inget banget tuh copot lepas copot lepas, sampai saya dan Omar akhirnya nyaman. Nangis gak si Omar? Alhamdulillaahh enggak, mungkin Omar ngerti kali yaa kalau emaknya lagi usaha nyari posisi pewe demi kebaikan bersama, selain itu karena saya melahirkan normal, mau posisi menyusui apa saja bisa, salah satu alasan lain Omar sukses nenen tanpa kendala sampai sekarang adalah dia Alhamdulillah tidak tongue tie, tongue tie atau lidah pendek sebenernya bukan karena lidahnya yang bener-bener pendek, tetapi untuk menggambarkan gangguan frenulum (jaringan ikat yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah) nah, yang bisa memastikan seorang bayi tongue tie biasanya adalah konselor laktasi, dopkter anak, bidan, atau konsultan laktasi IBCLC. Dulu Omar dicek tongue tie atau tidaknya oleh konselor laktasi di RS Hermina Grand Wisata, sekalian untuk mengecek kecukupan ASI nya Omar juga, sewaktu saya mulai bersiap-siap kembali jadi Working Mom.

Tongue tie ini bisa jadi salah satu penyebab bayi susah menyusu dan puting ibu lecet,bukan hanya puting lecet,tongue tie juga bisa menyebabkan produksi ASI sedikit, Milk Blister (kayak semacam jerawat kecil di ujung puting), Mastitis atau PD bengkak, dan perasaan tidak nyaman ketika menyusui, makanya kalau ada ibu-ibu di luar sana yang galau kenapa anaknya keliatan susah banget perlekatannya atau berat badannya susah naik padahal ASI nya sering, coba di cek si anak tongue tie atau tidak. Sebenernya banyak hal lain yang ngebuat newborn susah menyusu di hari-hari pertama, tongue tie hanyalah salah satunya, makanya ibu dan bayi harus sama-sama belajar, terutama ibu harus pintar menganalisa kenapa bayi nya terlihat susah menyusu, jangan langsung menyerah dengan sufor. 

Jadi ibu itu harus pintar dan aware,karena dari sanalah bermula generasi yang lebih baik.

July 1, 2014

Lagi Hamil Gak Bisa Makan Macem-Macem :(

Loh kata siapa?

Banyak sih memang yang ngomong seperti ini, dulu waktu saya hamil sampai kebas telinga saking seringnya orang-orang protes ngeliat apa yang saya makan. Ya, saya dulu termasuk Ibu Hamil yang Alhamdulillah masih bisa makan apapun tanpa mual, satu- satunya yang susah masuk ke dalam perut saya hanya AIR
PUTIH, jadilah saya minum air putih dengan perasa, entah perasan jeruk lemon atau madu.. :)) selebihnya hajarr semuanyaa... Obgyn saya pernah berpesan, "Ibu hamil gak ada pantangan kok, kamu gak ada alergi kan? bebas makan apapun sepanjang bukan junkfood dan soda". Noted!

Maka ketika awal-awal hamil sekitar 6wk saya makan durian matang pohon, ketika main-main ke sekolah alam bogor. Masuk 8wk saya pernah menghabiskan 1 buah kelapa muda hijau sendirian, wuuiihh saya masih inget tuh muka kagetnya tante saya. Segala jenis buah saya makan, termasuk Nanas! ya, saya makan nanas.. hampir setiap siang, campur dengan jeruk bali. segerrr bangett..
Makan sate kambing lengkap dengan sop sumsum nya (dan tiba-tiba sekarang saya ngiler...) Ayam bakar tanpa lalapan mentah kurang afdol rasanya.. Seafood.. yes, im a big fans of seafood.. (kecuali sushi ya, saya
akui selama hamil walaupun ngiler ini tidak saya sentuh) bahkan indomie dan bakso pun sempet saya makan.

Saya percaya, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, sekalipun saya tidak memantang diri saya selama hamil, tapi saya berusaha untuk makan dengan porsi cukup tidak berlebihan.. Dan 1 lagi, jangan kebanyakan makan mitos. Belajar dan banyak baca Insya Allah ilmu semakin banyak :)